• Login
  • Register
Senin, 9 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ibadah-ibadah yang Dijalankan Sayyidah Aisyah Ra

Al-Qasim bin Muhammad bahkan mengatakan bahwa ia (Sayyidah Aisyah) puasa sepanjang tahun. Kecuali pada hari-hari yang dilarang berpuasa, seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha beserta hari tasyrik.

Redaksi Redaksi
24/10/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Ibadah Sayyidah Aisyah

Ibadah Sayyidah Aisyah

828
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di samping aktif belajar, mengaji, dan berdiskusi, Sayyidah Aisyah juga rajin puasa dan ibadah yang lain. Urwah bin Zubair memberikan kesaksian tentang Sayyidah Aisyah bahwa ia rajin berpuasa.

Al-Qasim bin Muhammad bahkan mengatakan bahwa ia (Sayyidah Aisyah) puasa sepanjang tahun. Kecuali pada hari-hari yang dilarang berpuasa, seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha beserta hari tasyrik.

Dalam kesempatan yang lain, Al-Qasim bin Muhammad mengatakan:

“Pada pagi hari aku ke rumah Aisyah, aku menyampaikan salam. Suatu hari, aku melihatnya sedang berdzikir, mengucapkan tasbih, dan membaca ayat.”

“Lalu berdoa sambil menangis. Ia mengulang-ulang bacaannya. Aku menunggunya lama sekali. Aku kemudian pergi ke pasar untuk suatu keperluan. Ketika aku kembali, ia masih shalat dan berdzikir.”

Baca Juga:

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Bekerja adalah Ibadah

Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

Ketika Allah Membuka jalan: Muslimah pun Mampu Mencium Hajar Aswad

Sayyidah Aisyah yang Maskulin

Sebuah pertanyaan menarik diajukan Abu Abdullah al-Husein bin Ahmad bin Sa’dan, seorang menteri Dinasti Buwaihi (373-375 H). Ia bertanya, “Apakah ada perempuan yang menjadi laki-laki?”

Abu Hayyan at-Tauhidi menjawab, Abu Sa’id as-Sairafi menceritakan kepadaku bahwa Aisyah binti Abu Bakar pernah disebut sebagai laki-laki Arab (Rajulah al-Arab).

Kata ini tentu saja tidak sama dengan “mutarajjilah” (perempuan yang berperilaku laki-laki), melainkan mempunyai kecerdasan dan keberanian seperti umumnya laki-laki). Atau lebih tepatnya memiliki karakter “maskulinitas”.

“Sayangnya,” kata Abu Sa’id, “orang asing (non-Arab) kemudian menenggelamkan predikat ini dari sirkuit sejarah. Sehingga, tidak banyak orang mengenal Aisyah disebut kaumnya demikian.

Demi Tuhan, ia (Aisyah) benar-benar begitu. Saya pernah mendengar orang mengatakan, “Kalau saja ayahnya punya anak laki-laki sepertinya (Aisyah) niscaya ia tidak akan bisa berbuat apa-apa di hadapannya (Aisyah).

Sang menteri bertanya lagi, “Apakah Anda punya informasi tentang pandangan-pandangannya?”

“Sangat banyak. Aisyah bicara banyak tentang hukum-hukum agama. Pendapat-pendapatnya sangat banyak orang perhatikan dan transmisikan,” jawab Abu Hayyan.

Diriwayatkan bahwa Aisyah pernah menyampaikan tentang al-akhlak al-karimah (budi pekerti luhur).

Kemudian, Aisyah berkata, “Ada 10 akhlak mulia: jujur dalam ucapan, terbuka terhadap orang lain, menjaga amanat (kepercayaan), silaturahmi, menyampaikan kebaikan.”

“Kemudian, memerhatikan tetangga, menyayangi teman, membayar layak para pekerja, menjamu tamu, dan paling penting ialah memiliki rasa malu (untuk berbuat jahat).”[]

Tags: ibadahJalankanSayyidah Aisyah ra
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

8 Juni 2025
Kursi Lipat

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

8 Juni 2025
Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Iduladha

    Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID