• Login
  • Register
Rabu, 23 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Bisakah Kaum Jomblo Merayakan Hari Valentine?

Kaum jomblo tetap bisa merayakan hari kasih sayang ini dengan keluarga, sahabat, teman maupun dengan dirinya sendiri.

Sukma Aulia Rohman Sukma Aulia Rohman
15/02/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Merayakan Hari Valentine

Merayakan Hari Valentine

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bagi sebagian orang yang telah berpasangan, perayaan Hari Valentine menjadi momentum yang sangat ditunggu-tunggu untuk saling berbagi kasih sayang. Biasanya, mereka merayakan momen ini dengan bertukar kado, memberi cokelat, memberikan ucapan hangat, jalan-jalan dan lain sebagainya.

Namun belum lama ini, di media sosial banyak berseliweran tentang bagaimana nasib orang yang tidak memiliki pasangan alias jomblo ketika Hari Valentine? Apakah Valentine hanya soal kasih sayang dengan pasangan?

Pada umumnya, sebagian besar orang-orang bersepakat bahwa perayaan Hari Valentine harus dengan kekasihnya. Hari Valentine, oleh mereka digunakan sebagai momen untuk quality time bersama pasangan. Namun, sebenarnya, Hari Valentine bisa juga kita maknai sebagai hari kasih sayang yang lebih luas lho.

Artinya, merayakan hari kasih sayang ini tidak hanya dengan pasangan guys, melainkan bisa juga untuk diri sendiri, keluarga, serta alam semesta.

3 Cara Bagi Jomblo

Termasuk bagi yang tidak memiliki pasangan (jomblo) tidak perlu merasa galau atau bahkan frustasi, karena masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merayakan Hari Valentine ini.

Baca Juga:

Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

Perayaan Hari Valentine dalam Perspektif Islam

Normalisasi Hari Valentine dengan Kasih Sayang Terhadap Orang Tua

Merayakan Tahun Baru Imlek di Vihara Dewi Welas Asih Cirebon

Pertama, merayakan Valentine bersama keluarga. Sebelumnya, saling memberikan kasih sayang tentu saja dapat kita lakukan setiap saat. Bukan hanya terbatas pada hari Valentine. Bagi yang tidak punya pasangan dan yang sudah memiliki pasangan sekalipun dapat merayakannya bersama keluarga.

Karena kasih sayang yang pertama tentu saja berasal dari keluarga terutama orang tua. Sejak kita lahir, kita sudah dapat merasakan kasih sayang yang amat tulus dari sosok orang tua. Bahkan sejak dalam kandungan, ibu menjadi sosok pertama yang tulus memberikan kasih sayang kepada anaknya.

Dengan begitu, pada Hari Valentine ini, kita dapat berbagi kasih sayang dengan orang tua, terutama dengan ibu. Kita bisa merayakannya dengan cara yang sederhana seperti mengucapkan selamat Hari Valentine, atau bisa dengan cara mengajak mereka makan bersama, dan cara lain sebagai bentuk kasih sayang.

Kedua, merayakan Valentine dengan teman. Selain merayakan Valentine bersama keluarga, bagi kaum jomblo masih ada cara lain yang dapat dilakukan yakni merayakan Valentine bersama teman atau sahabat dekat. Jika kita tak dapat merayakan Valentine bersama keluarga karena terkendala jarak misalnya. Maka kita masih dapat berbagi kasih sayang bersama teman.

Berbagi kasih sayang dengan teman di Hari Valentine dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya kita dapat pergi jalan-jalan, bertukar kado, kulineran, dan lain sebagainya sebagai bentuk kasih sayang.

Menyayangi Diri Sendiri

Ketiga, menyayangi diri sendiri. Jika sebelumnya kita dapat merayakan hari kasih sayang bersama keluarga dan teman. Namun yang paling utama mendapatkan kasih sayang adalah diri sendiri.

Kita seringkali mencoba berbagi kasih sayang kepada pasangan atau orang lain. Namun kita terkadang lupa bahwa kita harus menyayangi diri sendiri sebelum berbagi kasih sayang dengan orang lain.

Maka dari itu, di Hari Valentine ini, kita perlu memberikan kasih sayang kepada diri kita sendiri dengan cara menjauhi semua hal-hal yang membuat kita tidak bahagia. Kita hempaskan semua parasit-parasit ketidakbahagiaan yang menempel di tubuh kita.

Kita bisa melakukannya dengan healing, mendengarkan musik, ngopi, membaca buku, shopping dan lain sebagainya.

Dengan begitu, merayakan Hari Valentine tidak hanya dengan kekasih. Melainkan kita, termasuk yang kaum jomblo tetap bisa merayakan hari kasih sayang ini dengan keluarga, sahabat, teman maupun dengan diri kita sendiri.

Jadi, kita bisa tetap bahagia dan menebarkan kasih sayang walau tidak memiliki pasangan. []

Tags: Hari ValentineKaum Jomblomerayakan
Sukma Aulia Rohman

Sukma Aulia Rohman

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Keadilan

Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm

23 Juli 2025
Nafkah Suami

Suami dan Istri Sama-sama Bisa Memberikan Nafkah Keluarga

22 Juli 2025
Saling Mengenal

Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

22 Juli 2025
sharing properti keluarga

Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

22 Juli 2025
properti keluarga

Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

22 Juli 2025
Konflik Keluarga

Manajemen Konflik Keluarga

21 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • sharing properti keluarga

    Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menemukan Makna Cinta yang Mubadalah dari Film Sore: Istri dari Masa Depan
  • Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm
  • Mengapa Perlindungan Anak Harus Dimulai dari Kesadaran Gender?
  • Suami dan Istri Sama-sama Bisa Memberikan Nafkah Keluarga
  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID