• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Al-Qur’an sebagai Media Kebudayaan

Al-Qur’an selalu menciptakan sastra kreatif dan inovatif sekaligus menyentuh relung-relung nurani dan akal pikiran. Sastra adalah media manusia mengungkapkan cita-cita, ekspektasi, bahkan ekspresi keluh kesah dan kerinduan

Redaksi Redaksi
31/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Media Al-Qur'an

Media Al-Qur'an

575
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menarik dicermati bahwa al-Qur’an menututkan pesan-pesannya melalui media bahasa sastra, meskipun al-Qur’an sendiri lebih dari sebuah karya sastra.

Al-Qur’an adalah mukjizat abadi, sebuah karya yang tidak bisa dilawan oleh siapa pun. Di dalamnya, sarat dengan bahasa majaz (metafora), kinayah, tamtsil (perumpamaan), dan sebagainya.

Lihat saja beberapa ungkapan al-Qur’an seperti berikut: “hunna libasun lakum wa antum libasun lahunn,” (Istri-istrimu adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka). Atau “fal aana basyiru hunna” (maka kini, ber-mubasyarahlah kamu dengan istrimu).

Dalam dua ungkapan ayat di atas, libasun berarti pakaian, sedangkan al-mubasyarah yang merupakan akar kata “baasyara” secara literal bermakna bersentuhan kulit. Namun, maksud dua ungkapan tersebut adalah hubungan intim (seks).

Maksud sensualitas dalam dua ayat di atas dituturkan oleh al-Qur’an dengan bahasa metafora dan etis. Betapa indahnya bahasa yang digunakan kitab suci ini.

Di situ sama sekali tidak kita temukan kata-kata vulgar yang jorok atau merangsang hasrat seksual yang kasar. Penuturan Alguran melalui media bahasa sastra sesungguhnya sejalan dengan budaya Arab ketika itu.

Baca Juga:

Tujuan Utama Rumah Tangga Menurut Al-Qur’an

Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

Meneladani Noble Silence dalam Kisah Bunda Maria dan Sayyida Maryam menurut Al-Kitab dan Al-Qur’an

Sastra Kreatif

Al-Qur’an selalu menciptakan sastra kreatif dan inovatif sekaligus menyentuh relung-relung nurani dan akal pikiran. Sastra adalah media manusia mengungkapkan cita-cita, ekspektasi, bahkan ekspresi keluh kesah dan kerinduan melalui simbol-simbol, isyarat, dan instrumen daya lainnya.

Al-Qur’an banyak menceritakan kisah para Nabi berikut kebudayaan umat manusia masa lalu. Kisah-kisah ini tidak sekedar menjadi cerita dan ungkapan sejarah perjalanan manusia. Melainkan mengandung tujuan, pesan, dan norma kemanusiaan universal.

Dalam beberapa ayat yang berisi kisah dan perjalanan manusia tersebut, Allah biasanya menutup ayat dengan pernyataan bahwa kisah-kisah ini merupakan bahan pemikiran dan pelajaran bagi manusia, “inna fi dzalika la’ibrah Ii uli al-albab.” Atau “Inna fi dzalika la ayaat li qawm ya ‘gilun” (Di situ ada tanda-tanda (pengetahuan) bagi orang-orang yang berpikir).

Inilah sesungguhnya poin paling utama dari seluruh kisah-kisah dalam al-Qur’an. Cara demikian menjadi salah satu paling efektif untuk mempengaruhi dan menyentuh kesadaran audiens terhadap pesan-pesan yang terkandung. []

Tags: al-quranMedia Kebudayaan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID