• Login
  • Register
Selasa, 10 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Dukungan Kiai Sahal terhadap Kiprah Nyai Nafisah

Dari awal menikah, KH. Sahal Mahfudz selalu mendampingi Nyai Hj. Nafisah dari beliau masih berkuliah hingga mendirikan pesantren putri

vitaf vitaf
22/09/2023
in Figur
0
Dukungan Kiai Sahal

Dukungan Kiai Sahal

586
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id– KH. Sahal Mahfudz termasuk salah satu kyai besar Pondok Pesantren Maslakul Huda yang ada di Kajen, Pati. Beliau merupakan salah satu tokoh yang mendukung adanya kesetaraan. Yakni dengan menerapkan langsung pada lingkungan keluarga. Yaitu istrinya yang bernama Nyai Hj. Nafisah.

Sebelum menikah dengan KH. Sahal Mahfudz, Nyai Hj. Nafisah masih menempuh pendidikan perguruan tinggi tahun kedua di Yogyakarta. Tidak masalah bagi beliau jika istrinya akan meninggalkannya sementara selama dua tahun, bahkan beliau sangat mendukungnya untuk menyelesaikan pendidikan.

Nyai Hj. Nafisah merupakan sedikit salah satu dari putri Kyai yang memiliki kesempatan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi pada tahun 60-an.

Selain itu, Nyai Hj. Nafisah telah memberikan banyak kontribusi sebagai seorang aktivis di Muslimat NU Pati, meskipun kesibukannya dalam mengurus di pesantrennya juga tidaklah mudah.

Dukungan Kiai Sahal terhadap Nyai Nafisah dibuktikan saat menjadi ketua Muslimat NU Pati. Meski istrinya itu kerap merasa tidak mampu menjadi seorang pemimpin. Tetapi beliau membantu mengenalkan bagaimana cara berorganisasi yang benar. Melalui sikap dan dukungan beliau dapat menjadi contoh dari nilai-nilai kesetaraan untuk saling mendukung dan menguatkan.

Baca Juga:

Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

#JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

Kafa’ah yang Mubadalah: Menemukan Kesepadanan dalam Moral Pasutri yang Islami

Jalan Mandiri Pernikahan

Jejak Nyai Hj. Nafisah

Nyai Hj. Nafisah terlibat aktif dalam dunia politik yaitu mengikuti pemilu hingga menjadi DPRD Pati, dan merupakan tokoh politik perempuan pertama yang mewakili partai Islam. Setelah menjabat di DPRD, beliau juga memutuskan untuk ikut serta dalam pemilihan DPD, dan berhasil meraih total suara terbanyak se-Indonesia.

Prestasinya ini secara tidak langsung merepresentasikan nilai kesetaraan gender. Yakni tentang keberhasilan perempuan, bahkan mampu melampaui laki-laki.

Dukungan Kiai Sahal Mahfudz yakni dengan memberikan kesempatan yang luas dan ruang gerak kepada perempuan untuk menempuh pendidikan. Selain itu mendorong perempuan agar tumbuh dan berkembang lebih bermanfaat di masyarakat. Sesuai dengan prinsip beliau bahwa tidak hanya laki-laki saja yang bisa menjadi seorang pemimpin, namun perempuan juga mampu atau berhak menjadi seorang organisatoris.

Dari awal menikah, KH. Sahal Mahfudz selalu mendampingi Nyai Hj. Nafisah dari beliau masih berkuliah hingga mendirikan pesantren putri yang masih aktif hingga saat ini. Hal ini membuktikan secara nyata bahwa K.H. Sahal Mahfudz selalu menegakkan prinsip dalil dalam Al-Qur’an tentang kesetaraan.

Seperti halnya yang dijelaskan dalam Q.S. Al- An’am ayat 165:

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya: “Dan Dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain, untuk mengujimu atas (karunia) yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Menurut Mubadalah, setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Oleh karena itu, setiap perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk menyuarakan keinginan dan mewujudkan impian mereka tanpa khawatir tentang pendapat orang lain, yang mungkin masih memegang prinsip patriarki.

Pandangan Hj. Tutik Nurul Jannah

Mengambil dari penuturan menantu KH Sahal Mahfudz yaitu Hj. Tutik Nurul Jannah yang merupakan Pengurus PC Fatayat NU Kabupaten Pati, yang selalu melihat bahwa dalam sosok Nyai Hj. Nafisah terpancar nilai-nilai kesetaraan gender. Di mana nilai tersebut dapat berkontribusi di dalam berbagai bidang dan tak lepas dari dukungan sang suami.

Maka dari itu, KH Sahal Mahfudz selalu memberikan nasehat kepada anaknya yaitu suami Hj. Tutik agar memberikan kesempatan dan ruang gerak kepada istrinya.

Simpulan dari pernyataan tersebut adalah bahwa selalu ada pendukung di samping gerakan kebebasan perempuan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencari pasangan yang satu frekuensi agar kemampuan kita sebagai perempuan dapat terkontribusikan dengan baik tanpa terhalang. Karena sejatinya sebaik-baiknya manusia adalah bisa bermanfaat bagi orang lain. []

Tags: keadilanKesalinganKesetaraanKH. Sahal MahfudzNyai Nafisah
vitaf

vitaf

Terkait Posts

Hj. Biyati Ahwarumi

Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

23 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Haji yang

    Perempuan yang Terlupakan di Balik Ritual Agung Haji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Kemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan yang Terlupakan di Balik Ritual Agung Haji
  • Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih
  • Islam dan Kemanusiaan
  • Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail
  • Prinsip Keadilan Sosial dalam Ajaran Islam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID