• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah Sahabat Perempuan yang Menjadi Pasukan Perang Bersama Nabi Saw

Ummu Haram binti Milhan Ra tercatat sebagai pasukan angkatan laut pertama yang ikut berjuang bersama Nabi Muhammad Saw. Kisah Ummu Haram binti Milhan Ra sebagia pasukan perang ini tercatat dalam Shahih Bukhari

Redaksi Redaksi
27/02/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Perempuan ikut pasukan Perang

Perempuan ikut pasukan Perang

865
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam beberapa catatan hadis, Nabi Muhammad Saw pernah menyampaikan bahwa banyak sahabat perempuan yang ikut berjuang mengorbankan harta, pikiran, perbuatan, nyawa dan jiwa demi memperjuangkan agama Islam. Bahkan tidak sedikit di antara mereka ikut menjadi pasukan perang bersama Nabi Muhammad Saw.

Salah satu sahabat perempuan yang ikut menjadi pasukan persama bersama Nabi Muhammad Saw adalah Ummu Haram binti Milhan Ra.

Bahkan Ummu Haram binti Milhan Ra sendiri tercatat sebagai pasukan angkatan laut pertama yang ikut berjuang bersama Nabi Muhammad Saw.

Kisah Ummu Haram binti Milhan Ra sebagia pasukan perang ini tercatat dalam Shahih Bukhari (no. 2827).

Kemudian, ada juga kisah Aisyah binti Abu Bakar Ra dan Ummu Sulaim Ra (Shahih Bukhari, no. 2918, 3858, 4113: dan Shahih Muslim, no. 4786),

Baca Juga:

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

Jangan Tanya Lagi, Kapan Aku Menikah?

Lalu, kisah Ummu Salit Ra (Shahih Bukhari, no. 2919 dan 4120) di Perang Uhud. Kisah Ar-Rabi’ binti al-Mu’awwidz Ra tentang para perempuan yang ikut terlibat dalam berbagai peperangan (Shahih Bukhari, no. 2920 dan 2921).

Dan secara khusus kisah Ummu ‘Athiyyah al-Anshariyah Ra tentang dirinya sendiri yang ikut Nabi Muhammad Saw dalam 7 peperangan (Shahih Muslim, no. 4793).

Sementara itu, ada beberapa sahabat perempuan juga yang ikut dalam sumpah setia (al-bai’ah). Sumpah ini merupakan, sumpah setia yang harus mengorbankan harta dan jiwa demi Islam.

Perempuan Tercatat Ikut Sumpah Setia (Al-Bai’ah)

Jika merujuk catatan dalam buku Qiraah Mubadalah yang ditulis Faqihuddin Abdul Kodir, banyak sahabat perempuan di Yatsrib (Madinah) juga tercatat ikut dalam sumpah setia (al-bai’ah).

Sahabat perempuan itu di antaranya, Nusaibah binti Ka’ab Ra, Qaribah binti Mu’awwidz Ra, Asma’ binti Amr bin ‘Adi Ra, dan Salma binti Qais Ra.

Bahkan menurut catatan Kang Faqih, para sahabat yang ikut dalam sumpah setia (al-bai’ah) semakin bertambah banyak.

Setelah selesai pengucapan sumpah, lalu datang 7 orang perempuan menyusul ikut bersumpah setia secara bersamaan. Sementara, yang datang satu per satu bersumpah di kemudian hari, berjumlah banyak sekali.

Dalam kajian Asma Muhammad Ziyadah, para perempuan yang menyatakan sumpah setia (bai’ah) untuk Islam pada Nabi Muhammad Saw mencapai 388 orang.

Begitu banyak peran sahabat perempuan yang hidup bersama Nabi Saw, dan mereka merelakan semua harta. Bahkan  jiwa dan raganya demi memperjuangkan agama Islam.

Selain itu, Kang Faqih menyampaikan, ada sahabat perempuan yang menyelamatkan nyawa Nabi Muhammad Saw saat di serang oleh orang-orang Quraisy.

Sahabat perempuan itu yang menghapus jejak langkah Nabi Muhammad Saw saat berjalan di padang pasir. Bahkan dia juga yang memberi bekal makanan kepada Nabi Saw.

Pada saat momentum hijrah, perempuan yang menghapus jejak-jejak perjalanan Nabi Muhammad Saw di padang pasir agar tidak terendus orang-orang Quraisy. Sekaligus mengantar bekal perjalanan, adalah Asma’ binti Abu Bakar Ra.

Oleh sebab itu, dari kisah perjuangan dan peranan para sahabat perempuan yang hidup bersama Nabi Muhammad Saw menegaskan bahwa perempuan sejak jaman Nabi Saw diberi ruang untuk aktif di ruang publik dan diberi apresiasi oleh Nabi Saw. []

Tags: BersamakisahmenjadiNabi Muhammad SAWPasukan Perangperempuansahabat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID