Mubadalah.id – Menciptakan kehidupan yang rukun, ramah dan kedamaian dalam masyarakat, serta menegakkan hukum yang adil, dalam banyak teks keagamaan Islam jauh lebih baik daripada ibadah individual.
Ibadah individual/personal justru diselenggarakan untuk menciptakan pribadi-pribadi yang saleh secara sosial. Shalat bertujuan “tanha al al Fahsya wa al Munkar”, menghasilkan pribadi-pribadi yang tidak melakukan perbuatan jahat dan buruk di samping selalu mengingat Tuhan.
Puasa bertujuan menghasilkan pribadi-pribadi yang mampu mengendalikan hasrat-hasrat rendahnya dan merasakan penderitaan mereka yang kelaparan serta menciptakan persaudaraan, kasih sayang dan kedamaian.
Nabi saw pernah menyampaikan :
ألا أخبرُكم بأفضلَ من درجةِ الصيامِ والصلاةِ والصدقةِ ؟ قالوا: بلى، قال: إصلاحُ ذاتِ البينِ ، وفسادُ ذاتِ البينِ الحالِقةُ
Artinya: “Maukah kamu aku tunjukkan suatu amalan (perbuatan, kegiatan) yang memiliki nilai lebih utama daripada nilai shalat puasa dan sedekah (zakat) ?. Mereka menjawab : baik kami mau, wahai Nabi. Nabi mengatakan: Ialah mendamaikan antar manusia, karena kerusakan yang ditimbulkan oleh konflik antar mereka adalah kehancuran agama”. (Al-Syaukani, Nail al Awthar,IV. 293).
Kemudian, Sa’di Syirazi, penyair, filosof dan sufi legendaris Persia, sambil mengutip Sabda Nabi mengatakan :
“Manusia satu atas manusia yang lain adalah bagai satu tubuh, yang Allah Swt ciptakan dari satu esensi. Ketika luka menimpa satu bagian tubuh, bagian tubuh yang lain turut merasakannya. Jika engkau tidak bersimpati dengan penderitaan orang lain, engkau tidak layak sebagai manusia. ”
Ia juga mengatakan :
لَيْسَتِ الْعِبَادَةُ سِوَى خِدْمَةِ النَّاسِ
لَيْسَتْ بِالتَّسْبِيحِ وَالسَّجَادَةِ وَارْتِدَآءِ الدَّلِق
أَبْقَ أَنْتَ عَلَى عَرْشِ سُلْطَانَتِكَ
بِأَخْلَاقٍ طاهِرَةٍ وَكُنْ دَرْوِيشاً
Pengabdian kepada Tuhan
Adalah pelayanan kepada manusia
Bukan hanya dan semata memutar biji tasbih
Menggelar sajadah dan menyandang kain sorban
Duduklah kau di atas singgasana kekuasaan
Dengan etika yang bersih
Jadilah kau seorang Darwisy