• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Sekolah Perempuan Perdamaian Mencegah Ekstremisme

Sekolah Perempuan Perdamaian (SP) adalah komunitas perdamaian akar rumput independen yang diinisiasi dan dikoordinir oleh AMAN Indonesia.

Hoerunnisa Hoerunnisa
23/03/2021
in Publik
0
Perdamaian

Perdamaian

198
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Terlihat jelas dari sudut kanan hingga sudut kiri, sudah banyak organisasi yang mewadahi peran perempuan. Bisa kita lihat dari mulai organisasi buruh perempuan, organisasi anti kekerasan perempuan dan anak, organisasi sekumpulan mahasiswa perempuan, dan lain sebagainya. Namun saya rasa belum terlihat organisasi perempuan yang fokus dalam isu-isu perdamaian, seperti yang dilakukan oleh The Asian Muslim Network (AMAN) Indonesia.

AMAN Indonesia menilai belum ada ruang perempuan yang benar-benar memasukan perspektif perdamaian dalam kurikulum pembelajaran. Padahal isu perempuan dan perdamaian sangat penting dibahas. Mengingat perempuan berperan penting untuk selalu menebarkan perdamaian dan mencegah ekstremisme.

Saya rasa perempuan dengan pengalamannya sebagai ibu dan kecerdasannya di ruang domestik merupakan modal dasar dalam proses pembangunan perdamaian. Maka AMAN Indonesia hadir dengan sekolah perempuannya sebagai bentuk upaya untuk memfasilitasi ruang yang seluas-luasnya agar perempuan bisa mengekspresikan perspekif dan pengalamannya dengan bebas melalui Sekolah Perempuan Perdamaian ini.

Sekolah Perempuan Perdamaian (SP) adalah komunitas perdamaian akar rumput independen yang diinisiasi dan dikoordinir oleh AMAN Indonesia. Program tersebut mendapat dukungan dan apresiasi dari lembaga pemerintahan dan stake holder setempat. Ini bukti bahwa program tersebut dapat diterima dan dirasakan kebermanfaatannya oleh masyarakat.

Bukan hanya itu, Sekolah Perempuan Perdamaian juga mendapat respon yang baik dari masyarakat, ini diihat dari partisipasi perempuan yang meningkat dari tahun ke tahunnya. Bukan hanya itu, perspektif pengambil kebijakan tentang gender sudah menjadi pertimbangan penting. Misalnya dalam Nyadran 2020, anggota Sekolah Perempuan mengusulkan kepada dusun agar perempuan ikut ke makam untuk Nyadran. Sebelumnya Nyadran hanya diikuti oleh laki-laki, kalaupun ada perempuan, ia hanya dianggap sebagai tamu.

Baca Juga:

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

Dokumen Abu Dhabi: Warisan Mulia Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Tayyeb Bagi Dunia

Two State Solution: Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Antusias masyarakat terlihat jelas dari anggota pada rentang tahun 2007 hingga 2018. Sebanyak 1.296 perempuan yang tergabung dalam Sekolah Perempuan Perdamaian (SP) yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY Jogjakarta, dan Sulawesi Tengah. Hingga sekarang ada 40 Sekolah Perempuan Perdamaian di 7 Provinsi. Keren, kan?

Tidak ada komunitas atau organisasi yang tidak memiliki tujuan, begitupun SP ini. Tujuan perjuangan dan visi bersama dimiliki juga oleh Sekolah Perempuan Perdamaian, yakni, Pertama, upaya edukasi dan memberdayakan perempuan dimulai dari lingkup terkecil masyarakat. Kedua, membangun kesadaran kritis dan kepedulian sosial pada perempuan dan masyarakat. Ketiga, menjadikan perempuan sebagai pemimpin dalam membangun gerakan perdamaian. Keempat, menjadikan perempuan sebagai subjek dan pelaku pembangunan.

Tentunya untuk mewujudkan tujuan tersebut harus desertai gagasan dan teknis yang relevan. Untuk itu Sekolah Perempuan Perdamaian mengadakan training peace and tolerance (Perdamaian dan toleransi) sebagai salah satu upaya mewujudkan cita-citanya. Training ini merupakan pondasi awal perjuangan, semangat, dan pemahaman sebelum memasuki materi-materi berikutnya yang ada di empat modul. Empat modul tersebut menargetkan empat perubahan, yaitu perubahan individual, relasional, struktural, dan kultural.

Peace and toleran ini ditekankan pada perubahan pola pikir bahwa ada banyak kelompok dengan beragam identitas di masyarakat yang harus dihormati dan dihargai pilihannya, dan bagaimana posisi perempuan dalam beragam identitas tersebut. Contohnya keragaman agama, kita tidak berhak untuk menghakimi pilihan agama seseorang apalagi sampai mencederai haknya sebagai manusia utuh.

Bukti lain terkait pengaruh positif Sekolah Perempuan ini adalah para anggota terlibat aktif dalam membantu menyelasaikan permasalahan-permasalahan perempuan di daerahnya masing-masing. Misalnya seperti yang dilakukan oleh Sekolah Perempuan Bintang Sampang yang turut andil dalam mempropagandakan pentinggnya pendidikan bagi perempuan, karena minimnya tingkat kesadaran pentingnya pendidikan bagi perempuan disana. Bukan hanya isu pendidikan saja, ada pula isu kemiskinan dan isu kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kerennya lagi, beberapa Sekolah Perempuan Perdamaian juga mendapatkan banyak prestasi. Misalkan Sekolah Perempuan Perdamaian (SP) Pondok Bambu, beberapa prestasi yang diraih yaitu, Pertama, Live show Sekolah Perempuan di Radio KBR 68 H Jakarta dan Q-TV. Kedua, Menjadi narasumber training pengorganisasian perempuan di Salatiga – Jawa tengah. Ketiga, Menerbitkan bulletin ‘Sartika.’ Empat, Narasumber dalam program “Ketemu Pepeng”, Indosiar, 2012. Lima, Terlibat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat RW, 2012. Enam, Peserta International Forum MDG’s post 2015, Bali, April 2013.

Semua bukti ini cukup membuktikan bahwa Sekolah Perempuan Perdamaian harus senantiasa kita sebarkan lagi ke setiap penjuru kota untuk saling menebarkan kebermanfaatan. Hal ini karena manusia yang paling baik adalah mereka yang bermanfaat dan menyebar kebermanfaatan untuk orang lain. []

Tags: Aman IndonesiakeberagamanPerdamaianSekolah Perempuantoleransi
Hoerunnisa

Hoerunnisa

Perempuan asal garut selatan dan sekarang tergabung dalam komunitas Puan menulis

Terkait Posts

Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID