• Login
  • Register
Sabtu, 25 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Rinreati dan Sekolah Perempuan AMAN di Sulawesi Tengah

Sekolah Perempuan AMAN Indonesia di wilayah Poso, Malei, Pamona, dan Tentena didirikan secara berkala dengan visi misi perdamaian akibat adanya konflik antar beragama yang terjadi di Poso pada tahun 2000.

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
19/03/2021
in Publik
0
Sekolah Perempuan

Sekolah Perempuan

55
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Indonesia merupakan negara yang multikultural. Banyak produk budaya yang dihasilkan oleh masyarakat dan juga berbagai aliran agama yang dianut oleh 270 juta jiwa ini. Mempertahankan keberagaman tentu tidak sulit dan juga tidak bisa dibilang mudah. Apalagi di wilayah-wilayah yang sering terjadi konflik antar umat beragama sejak belasan tahun silam seperti di Poso, Sulawesi Tengah. Inilah mengapa sekolah perempuan harus hadir disana.

Banyak tragedi yang terjadi akibat adanya konflik antara umat Islam dan umat Kristen di Poso. Hal ini membuat masyarakat menderita. Seperti ibu yang kehilangan buah hatinya, rumah yang tak dapat disinggahi lagi oleh banyak keluarga, serta para pencari nafkah yang mayoritas adalah petani dan nelayan kehilangan mata pencahariannya. Hal ini pula lah yang dirasakan oleh Rinreati Kanino.

Meski kini konflik telah berakhir dengan adanya perjanjian Malino, namun tentu hidup tak lagi semudah seperti sedia kala ketika tak ada konflik. Meski masih memiliki suami, Rinreati harus menjalani peran ganda dalam hidupnya, membesarkan anak, mencari nafkah, dan mengerjakan pekerjaan domestik setiap harinya. Masalah bertambah ketika ia jatuh sakit. Ia tak dapat mengerjakan aktivitas kesehariannya dan itu membuat suaminya marah.

Rinreati sadar bahwa kemarahan suaminya dipicu dari faktor ekonomi yang selama ini membelenggu keluarga mereka. Sebelum ia mengenal Sekolah Perempuan yang digagas oleh AMAN Indonesia di beberapa wilayah di Indonesia seperti Sulawesi Tengah, Temanggung, Bogor, Yogyakarta, Jember, Sampang, Jakarta, yang ia lakukan hanyalah meratapi kehidupannya dan berdoa agar suatu hari ia bisa terbebas dari belenggu ini.

Sekolah Perempuan AMAN Indonesia didirikan pada tahun 2007 dan untuk di wilayah Sulawesi Tengah awal mula didirikannya pada tahun 2009. Sekolah ini didirikan dengan misi untuk mengedukasi dan memberdayakan perempuan di tingkat lingkup paling kecil dalam masyarakat. Selain itu misi lainnya adalah membangun kesadaran kritis dan kepedulian sosial pada perempuan dan masyarakat.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • 5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili
  • Salahkah Memilih Childfree?
  • Toleransi dan Dialog antar Agama

Baca Juga:

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Salahkah Memilih Childfree?

Toleransi dan Dialog antar Agama

Misi selanjutnya adalah menjadikan perempuan sebagai pemimpin dalam membangun gerakan perdamaian, dan misi yang terakhir yaitu menjadikan perempuan sebagai subjek dan pelaku pembangunan berkelanjutan.

Sekolah Perempuan AMAN Indonesia di wilayah Poso, Malei, Pamona, dan Tentena didirikan secara berkala dengan visi misi perdamaian akibat adanya konflik antar beragama yang terjadi di Poso pada tahun 2000. Kegiatan di Sekolah Perempuan ini pada dasarnya adalah memberikan penguatan peran perempuan dalam pembangunan perdamaian.

Suatu ketika Rinreati mengetahui dari temannya tentang Sekolah Perempuan AMAN Indonesia. Ia sangat ?.;’kakan hal tersebut, baginya, kabar tersebut adalah jawaban dari Tuhan atas doa-doanya selama ini. Ia pun ikut aktif sebagai salah satu perempuan yang mengikuti setiap agenda yang diadakan di Sekolah Perempuan AMAN Indonesia. Hal baru yang ia dapatkan di Sekolah Perempuan AMAN Indonesia adalah kini ia mampu menjadi fasilitator perdamaian untuk para kelompok tani di desanya.

Dengan pedoman panduan dan materi-materi yang ia dapatkan selama mengikuti agenda Sekolah Perempuan, kini ia mampu berkiprah dan berkontribusi di tengah masyarakat, berinteraksi dengan masyarakat luas, dan menjadi pioner perdamaian di wilayahnya. Tidak cukup menjadi fasilitator, Ia juga mendaftarkan diri untuk menjadi relawan di kelurahan Pamona.

Tahapan-tahapan yang ia lalui ini akhirnya membuahkan hasil untuk permasalahan finansial di keluarganya. Kini ia diangkat menjadi pegawai negeri sipil di kelurahan Pamona. Dari kisah Rinreati kita dapat belajar bahwa dengan menjadi pribadi yang mau berubah, berupaya, dan tangguh serta terus mengasah kemampuan diri, maka kita akan sanggup menghadapi segala permasalahan yang ada.

Bahkan dari kisah ini kita juga disuguhkan bahwa pada kenyatannya perempuan adalah manusia yang utuh dan dapat menjadi subjek perubahan bagi lingkungan sekitarnya, selama ia diberikan pendidikan yang layak, diberikan hak yang sama, serta diberikan kepercayaan bahwa ia mampu dan berdaya untuk menjadi agen perubahan khususnya dalam hal perdamaian.

Kini Sekolah Perempuan AMAN Indonesia di Sulawesi Tengah tersedia sebanyak 14 sekolah di berbagai desa di wilayah Poso. Tahun 2011 Sekolah Perempuan Malei Lage berganti nama menjadi Sekolah Perempuan Sintuwu Raya. Tidak hanya berkontribusi untuk mendorong perempuan aktif dalam menjalankan misi perdamaian, Sekolah Perempuan AMAN Indonesia di wilayah Sulawesi Tengah juga menjadi jalan pembuka untuk para perempuan didikannya menjadi bagian dari organisasi maupun institusi pemerintah setempat, seperti yang dialami oleh Rinreati.

Selain itu, Sekolah Perempuan AMAN Indonesia di wilayah Sulawesi Tengah juga mengirimkan peserta untuk hadir dan terlibat aktif dalam musrembang sampai tingkat kecamatan dan juga hadir dalam kegiatan Internastional Forum MDG’syang diadakan di Bali pada April 2013. Saat ini Sekolah Perempuan AMAN Indonesia wilayah Sulawesi Tengah memiliki perkebunan organik di Tentena.

Semoga kedepannya, semakin banyak Sekolah Perempuan AMAN Indonesia lainnya yang hadir dan lahir di berbagai wilayah Indonesia, agar mampu memberikan dukungan untuk setiap perempuan untuk dapat mengaktulisasikan dirinya menuju kehidupan yang lebih baik, baik untuk dirinya pribadi, maupun untuk masyarakat luas. []

Tags: Aman IndonesiaPerdamaianperempuanSekolah Perempuantoleransi
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan yang kini beraktivitas sebagai Fulltime Mommy and Freelance CDMs. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan di SGPP Indonesia, Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected]

Terkait Posts

kitab Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan

25 Maret 2023
Zakat bagi Korban

Pentingnya Zakat bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual

25 Maret 2023
Puasa dan Intoleransi

Puasa dan Intoleransi: Betapa Kita Telah Zalim Pada Sesama

25 Maret 2023
Perceraian di Luar Pengadilan

Bagaimana Menghentikan Perceraian di Luar Pengadilan?

23 Maret 2023
Perayaan Nyepi

Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

22 Maret 2023
Travel Haji dan Umroh

Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

20 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Puasa dan Intoleransi

    Puasa dan Intoleransi: Betapa Kita Telah Zalim Pada Sesama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Pernah Menyalahkan Agama Seseorang yang Berbeda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Zakat bagi Perempuan Korban Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Nabi Saw Melarang Umatnya Merendahkan Perempuan
  • 3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan
  • Kebebasan Dalam Konstitusi NKRI
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Nabi Muhammad Saw Berpesan Jika Berdakwah Sampaikan Dengan Tutur Kata Lembut

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist