• Login
  • Register
Jumat, 6 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ratusan Sahabat Perempuan Tercatat Riwayatkan Hadis

Menurut catatan Kang Faqih, ada 132 sahabat perempuan yang meriwayatkan hadis.

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
08/04/2022
in Hikmah
0
riwayatkan hadis

riwayatkan hadis

203
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sahabat perempuan pada masa Nabi Muhammad Saw telah memiliki pengaruh besar dalam menyumbang disiplin pengetahuan. Para sahabat perempuan yang menyumbang disiplin pengetahuan itu merupakan mereka yang hidup bersama Nabi Saw dan riwayatkan hadis.

Jika merujuk pada seluruh kitab hadis dan biografi, seperti dikutip dari buku Qiraah Mubadalah karya Faqihuddin Abdul Kodir, maka hampir ada 1000 orang periwayat hadis perempuan dari generasi sahabat.

Terlebih, dari jumlah di atas, jika merujuk pada sembilan kitab hadis (Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan al-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan Abu Dawud, Sunan Nasa’i, Muwaththa’ Malik, Sunan al-Darimi, dan Musnad Ahmad), maka menurut catatan Kang Faqih, ada 132 sahabat perempuan yang meriwayatkan hadis.

“Atau sekitar 139 dari seluruh periwayat sahabat (laki-laki dan perempuan),” tulis Kang Faqih.

Dari jumlah tersebut, Kang Faqih merincinya sebagai berikut.

Baca Juga:

Jamilah binti Abdullah: Kisah Perempuan yang Mendampingi Dua Syuhada

Nyai Badriyah Fayumi: Banyak Sahabat Perempuan Menjadi Periwayat Hadis, Guru dan Ulama Besar

Dalil al-Qur’an dan Hadis tentang Hak Perempuan Untuk Menikah

Batas Aurat Perempuan Menurut Hadis

Pertama, Musnad Ahmad menyebutkan ada 18% periwayat sahabat perempuan.

Kedua, Ibnu Hibban juga mencatat ada sekitar 16,5% sahabat perempuan yang meriwayatkan hadis.

Sementara itu, ketiga, Shahih Bukhari dan Shahih Muslim meyebutkan ada 11% dari Sahabat perempuan dari total periwayat hadits generasi sahabat.

“Meriwayatkan hadis berarti mengikuti kehidupan Rasulullah Saw baik yang bersifat pribadi, bersama keluarga, atau bersama masyarakat, menyaksikan, dan mendengar,” ucapnya.

“Lalu menyampaikan kepada para pendengar lain, yang sebagian besar adalah laki-laki,” tambahnya.

Selain itu, Kang Faqih juga mencatat ada lebih dari 1200 sahabat perempuan yang hidup pada masa Nabi Muhammad Saw, serta beriman kepada risalah kenabian dan keimanan Islam.

“Kesaksian dan periwayatan ini, sedikit-banyaknya, memberikan inspirasi bahwa ruang publik pada masa awal Islam bukan sesuatu yang tertutup bagi perempuan,” tukasnya. []

Tags: Hadisnabi muhammadSahabat Perempuan
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

4 Juni 2025
Pesan Mubadalah

Pesan Mubadalah dari Keluarga Ibrahim As

4 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Raja Ampat

    Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Raya dalam Puisi Ulama Sufi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut
  • Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID