• Login
  • Register
Senin, 9 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Perempuan Ujung Tombak Kehidupan Bernegara

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
04/07/2019
in Aktual
0
Perempuan ujung tombak kehidupan negara

Perempuan ujung tombak kehidupan negara

46
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perempuan sebagai ujung tombak kehidupan negara dan masyarakat. Dia mempunyai peran penting dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perempuan sebagai warga negara, mempunyai kewajiban yang sama untuk membela tanah air, dan turut andil dalam mengisi kemerdekaan dengan berperan sesuai dengan potensi dan lingkupnya.

Hal itu dikatakan oleh ketua Panitia Harlah Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  ke – 69, Rika Iffati Farihah, S.Psi., M.A melalui pesan tertulis yang diterima Mubaadalahnews, Rabu 3 Juli 2019.

Menurutnya, perempuan juga banyak yang terlibat sebagai mediator bahkan inisiator dalam proses rekonsiliasi di beberapa kasus intoleransi maupun pertikaian antar kelompok masyarakat.

“Perempuan juga mempunyai misi sebagai penggerak toleransi yang terlibat aktif dalam meminimalisir kesenjangan antar warga  masyarakat baik dalam isu agama, kelas sosial, ekonomi, budaya maupun politik,” kata Bu Rika, sapaan akrabnya.

Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal dengan sebutan city of tolerance dan memiliki slogan ‘berhati nyaman’, memiliki penduduk yang sangat majemuk. Akan tetapi catatan kasus kekerasan di DIY pun tidak sedikit.

Baca Juga:

Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?

Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

Lebih lanjut, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta sendiri menyebutkan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat pesat sepanjang  tahun 2018. Hal ini menunjukkan jika kekerasan seksual ataupun kekerasan fisik masih menjadi ancaman bagi perempuan dan anak di DIY.

Selain kasus kekerasan terhadap peremuan dan anak, ia juga mengungkapkan, kekerasan dalam beragama juga jumlahnya mencengangkan. Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI) DIY mencatat ada 10 kasus intoleransi yang didominasi kasus kebebasan beragama dan berkeyakinan di DIY pada 2018.

Sepuluh kasus ini, kata dia, terdiri dari enam kasus baru dan empat kasus lama yang belum selesai.

“Untuk kasus baru pada 2018 dimulai sejak Januari saat pembubaran bakti sosial di Pringgolayan, Banguntapan, Bantul, lalu penyerangan Gereja St Lidwina di Sleman. Ada juga kasus penyerangan atau penolakan acara sedekah laut di Pantai Baru, Bantul, penyerangan di Pengadilan Negeri Bantul terkait dengan kasus pameran Wiji Tukul, hingga kasus terbaru pemotongan salib nisan warga Katholik di Kotagede, Yogyakarta,” ujarnya.

Oleh sebab itu, sebagai warga DIY sekaligus warga Indonesia, Bu Rika menyatakan, perempuan DIY mempunyai peran signifikan dalam mengembalikan “Jogja berhati nyaman untuk Indonesia damai”, meminimalisir serta menghentikan upaya-upaya aksi kekerasan untuk tujuan  apapun.

“Untuk itu Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU DIY sebagai organisasi perempuan di bawah naungan PWNU DIY mengajak untuk bersama-sama menjadi agen perdamaian,” jelasnya.

Selain itu, ia pun berharap harlah yang diisi oleh malam pagelaran kebudayaan bisa mengajak masyarakat untuk bersatu padu dalam mengawal Bhineka Tunggal  Ika,  menjaga toleransi antar umat beragama, suku dan kelompok-kelompok yang berbeda.

“Semoga bisa memaksimalkan potensi kearifan lokal untuk kesejahteraan bersama dan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional serta menampilkan kesenian dan potensi perempuan dalam mewujudkan perdamaian,” tandasnya. (RUL)

Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

18 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Sikap Masyarakat Jika Terjadi KDRT?
  • Siti Hajar dan Kritik atas Sejarah yang Meminggirkan Perempuan
  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID