Mubadalah.id – Masa kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi pasangan yang akan memiliki keturunan. Masa kehamilan juga merupakan pintu dari sebuah fase kehidupan keluarga, saat suami dan istri akan menjalani proses kehidupan sebagai orang tua. Inilah 4 perubahan besar pada ibu hamil.(Baca: 4 Prinsip Dasar Hak Anak, Orangtua Harus Tahu Ini)
Oleh sebab itu, pada fase ini, bagi seorang ibu yang sedang hamil sebaiknya perlu memperhatikan beberapa perubahan besar yang dialami oleh dirinya.
4 Perubahan pada Ibu Hamil
Berikut empat perubahan besar yang dialami oleh seorang ibu pada masa kehamilan, seperti dikutip di dalam buku Parenting With Love, yang ditulis oleh Maria Ulfah Anshor.
Pertama, sensitivitas atau kepekaan ibu, karena peningkatan hormon yang biasanya terkontrol oleh siklus menstruasi, sekarang meningkat pesat karena pembuahan pada sel telur.
Hormon ini biasa disebut sebagai hormon progesterone yang diproduksi oleh sel telur (ovum), kurang lebih beberapa minggu setelah pembuahan.
Hormon lain yang dihasilkan dan memengaruhi perkembangan janin adalah oestrogen, HPL, prolactin, dan oxytocin.
Semua hormon tersebut memengaruhi presentasi perubahan. Perubahan ini memicu perubahan emosi, selera, rasa, dan aktivitas si ibu.
Perubahan itu bersifat alamiah karena perubahan peningkatan hormon dalam tubuh ibu hamil.
Kedua, perubahan berat badan yang terlihat jelas dalam bentuk badan ibu. Kenaikan Berat Badan (BB) ibu hamil biasanya sekitar 10-12,5 kg, yaitu bertambah 1 kg pada 3 bulan (trimester) pertama, 3 kg pada trimester kedua, dan 6 kg pada trimester ketiga.
Ketiga, perkembangan janin yang bergantung pada plasenta ibu sebagai penyedia makanan bagi bayi dalam kandungan.
Peranan plasenta sangat besar, selain mentransfer zat-zat makanan pada janin, fungsinya juga menyeleksi zat-zat makanan yang masuk sebelum mencapai janin.
Suplai zat-zat makanan bergantung dari jumlah darah ibu yang mengalir melalui plasenta. Akan tetapi, zat-zat makanan tidak langsung dari darah ibu ke janin, melainkan dari darah ibu ke sisi-sisi plasenta tempat protein, enzim, asam nukleat disintesis.
Proses transfer plasenta pada janin sangat memengaruhi ketahanan kekebalan ibu.
Keempat, perkembangan rahim. Seiring dengan perkembangan bayi dari waktu ke waktu, suplai gizi dan nutrisi terus dibutuhkan hingga ibu melahirkan.
Peningkatan pertumbuhan bayi akan memberikan pengaruh pada seluruh anggota tubuh.
Menjelang tiga bulan akhir kehamilan, kondisi janin mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Pada masa ini, ruang gerak ibu dibatasi oleh besarnya janin dalam kandungan, sehingga aktivitas yang dilakukan disesuaikan dengan kenyamanan ibu danjanin. (Rul)