Mubadalah.id – Dalam beberapa catatan hadis, Nabi Muhammad Saw pernah menyampaikan bahwa semasa hidup Nabi Saw, Beliau kerap mengunjungi rumah-rumah para sahabat perempuan.
Dengan mengunjungi rumah para sahabat perempuan ini menegaskan bahwa Nabi Saw memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat dekat dan belajar langsung kepada Nabi Saw.
Selain itu, dengan mengunjungi rumah para sahabat perempuan itu merupakan bentuk kehangatan dan kedekatan Nabi Saw dengan para perempuan.
Berikut lima sahabat perempuan yang kediaman mereka kerap dikunjungi Rasululullah Saw. Kisah lima sahabat perempuan ini seperti dikutip di dalam tulisan Faqihuddin Abdul Kodir di Mubadalah.id.
Pertama, Umm Waraqah al-Ansariyah ra adalah sahabat perempuan yang sangat terkenal dengan bacaan dan hafalan Qur’anya pada saat itu.
Nabi Saw pernah mengajak para sahabat mengunjungi rumahnya. Sesaat bertemu Rasul Saw, Umm Waraqah meminta izin agar memiliki seorang muazzin sendiri dan shalat jama’ah sendiri.
Nabi Saw bahkan mengizinkannya menjadi imam shalat di rumahnya, di mana ada satu orang laki-laki lanjut usia yang menjadi muazzin dan shalat sebagai makmum padanya (Lihat Sunan Abu Dawud, no. 591 dan 592).
Kisah ini yang sering menjadi alasan beberapa ulama bahwa perempuan boleh menjadi imam shalat jama’ah.
Umm Hiram bint Milhan ra
Kedua, Umm Hiram bint Milhan ra istri dari Ubadah bin Shamit ra. Ketika ia mengundang makan Rasul Saw ke rumahnya, Rasulpun datang bertandang. Setelah selesai makan, ia mengipas-ngipasi kepala Rasul Saw sehingga tertidur.
Saat bangun dari tidur lalu Rasul Saw menceritakan mimpi mengenai ramalan masa depan umat Islam. Lalu terjadi percakapan di mana Umm Hiram meminta pada Rasul agar menjadi bagian penting dari tentara yang ikut menaklukan negara Syam (lihat di Sahih Bukhari, no. hadits: 2827).
Ketiga, Rumaisa bint Milhan ra, yang kita kenal dengan nama Umm Sulalim al-Anshariyah ra. Ia adalah ibu dari sahabat kecil Anas bin Malik ra yang menjadi pelayan Rasulullah Saw. Ia adalah perempuan yang gagah berani.
Ketika Rasul Saw bertandang ke kediamannya, ia menggelarkan tikar dan Rasulpun tertidur. Saat tidur dan Rasul berkeringat, ia mengerok keringat itu dan mengambilnya untuk dimasukkan ke dalam botol parfumnya (lihat kisahnya di Sahih Bukhari, no. 6355, Sahih Muslim, no.: 6203, dan Musnad Ahmad, no. 12182).
Keempat, Nabi Saw juga pernah bertandang ke rumah Sahabat perempuan bernama Mulaikah al-Anshariyah ra. Ia mengundang Nabi Saw untuk makan masakan yang ia buat di rumahnya.
Nabipun Saw datang hadir bersama Sahabat kecil Anas bin Malik ra, sang cucu dari Mulaikah, satu orang yatim, dan satu orang yang sudah lanjut usia.
Kelima, sahabat perempuan Rubayyi’ bint Mu’awwidz ra, ketika menikah dan mengadakan walimah juga mengundang Rasululllah Saw. Seperti sang suami ceritakan, Iyas bin al-Bakir ra, Nabi Saw memenuhi undangan Rubayyi’, duduk dan makan, sambil mendengar beberapa perempuan memukul rebana menyanyikan lagu-lagu gembira pernikahan. []