• Login
  • Register
Selasa, 22 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Hari Lahir Pancasila: Upaya Mempererat Persaudaraan dan Menumbuhkan Sikap Toleransi

Melalui semangat Pancasila, kita sebagai pemuda setidaknya harus memiliki sikap dan kesadaran untuk menjaga, dan merawat keutuhan bangsa Indonesia

Fajar Pahrul Ulum Fajar Pahrul Ulum
02/06/2023
in Publik
0
Lahir Pancasila

Lahir Pancasila

762
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Memperingatan hari lahir Pancasila merupakan salah satu bentuk rasa syukur kita sebagai masyarakat Indonesia atas keberagaman yang bangsa ini miliki.

Terlebih dalam peringatan hari lahir Pancasila yang mengusung tema “Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global”, seharusnya dapat menjadi kekuatan bagi kita untuk terus mempererat persaudaraan sesama masyarakat Indonesia.

Namun sayangnya, persaudaraan yang bangsa miliki tidak menutup kemungkinan kerapkali justru mengundang sejumlah konflik yang sering terjadi. Dalam catatan Setara Institute menyebutkan sepanjang tahun 2007 sampai 2022 ada sebanyak 140 peristiwa perusakan dan 90 peristiwa penolakan rumah ibadah.

Pada tahun 2021, ada salah satu kasus yang cukup menyakitkan kita semua. Kasus tersebut adalah kasus pembakaran rumah ibadah Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Kasus pembakaran rumah ibadah ini akibat oleh oknum kelompok yang mengatasnamakan Aliansi Umat Islam.

Dari kasus di atas, sungguh persaudaraan antar agama yang bangsa Indonesia miliki, sebetulnya sedang tidak baik-baik saja. Karena hingga saat ini masih banyak oknum yang merusak tempat rumah ibadah dari teman-teman kita. Tentu saja, hal ini sungguh melukai persaudaraan kita semua.

Baca Juga:

Tantangan Menghadapi Diskriminasi Terhadap Penganut Penghayat Kepercayaan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Khitan Perempuan: Upaya Kontrol atas Tubuh Perempuan

Oleh sebab itu, kita sebagai pemuda, tidak boleh membiarkan konflik antar agama terus berkembang. Kita harus menghentikan kasus-kasus perusakan rumah ibadah. Terlebih melalui semangat Pancasila, kita sebagai pemuda setidaknya harus memiliki sikap dan kesadaran untuk menjaga, dan merawat keutuhan bangsa Indonesia dari berbagai konflik. Termasuk konflik agama.

Salah satu sikap yang harus tertanam di dalam diri kita sebagai anak bangsa, adalah dengan memiliki sikap toleransi. Namun untuk benar-benar memiliki sikap toleransi, setidaknya ada lima langkah yang dapat kita lakukan guna menumbuhkan sikap toleransi.

Lima Langkah Menumbuhkan Sikap Toleransi

Berikut lima langkah menumbuhkan sikap toleransi seperti yang saya kutip dari Gusdurian.net.

Pertama, memahami perbedaan sebagai keniscayaan yang akan membuat kita kaya akan sudut pandang dan pola pikir, bukan dipahami sebagai hal untuk mengkotak-kotakkan.

Kedua, menjalin pertemanan dan relasi dengan orang yang berbeda. Hal ini merupakan langkah yang bagus untuk membangun sikap toleransi. Karena dengan berteman dengan orang yang berbeda dengan kita, akan membuat kita lebih menghargai perbedaan.

Ketiga, menumbuhkan empati. Memposisikan diri kita di posisi orang lain adalah cara yang dapat ditempuh untuk menumbuhkan empati dan rasa toleransi.

Keempat, menyampaikan apresiasi dan kritik sewajarnya. Hal ini dikarenakan setiap orang pastinya mempunyai pandangan atau pemikiran yang berbeda. Hal itu wajar, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita mengutarakan pendapat tanpa menghakimi orang lain.

Kelima, bergabung dengan gerakan atau komunitas yang mendukung iklim toleransi. Dengan bergabung di komunitas atau gerakan tersebut, kita bisa mendapat inspirasi serta terlibat dalam aksi konkret yang memiliki dampak signifikan.

Lima langkah di atas bagi saya menjadi langkah yang sangat strategis dalam upaya dalam menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama. Sehingga dengan sikap ini, setidaknya kita bisa meminimalisir berbagai konflik antar agama yang kerap terjadi. Karena dengan sikap toleransi ini, kita justru menghormati, menghargai, dan menyayangi mereka yang berbeda dengan kita.

Terlebih, melalui peringatan hari lahirnya Pancasila, mari kita semua sebagai anak bangsa Indonesia untuk terus menanamkan sikap toleransi, dengan cara merawat dan menjaga bangsa Indonesia. Sehingga, bangsa ini akan tumbuh menjadi bangsa aman dan penuh kedamaian. []

Tags: harilahirMempereratMenumbuhkanPancasilapersaudaraansikaptoleransiUpaya
Fajar Pahrul Ulum

Fajar Pahrul Ulum

Peserta Mubadalah Academy Batch 1 saat ini sedang menempuh studi akhir di kampus ISIF Cirebon

Terkait Posts

Mazmur

Mazmur dan Suara Alam: Ketika Bumi Menjadi Mitra dalam Memuji Tuhan

21 Juli 2025
Erika Carlina

Dari Erika Carlina Kita Belajar Mendengarkan Tanpa Menghakimi

21 Juli 2025
Tren S-Line

Tren S-Line: Ketika Aib Bukan Lagi Aib

21 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menguatkan Peran Ibu Nyai Pesantren dengan Penulisan Ulang Sejarah Ulama Perempuan

20 Juli 2025
Yamal

Yamal, Mari Sadar!

19 Juli 2025
Penghayat Kepercayaan

Tantangan Menghadapi Diskriminasi Terhadap Penganut Penghayat Kepercayaan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

19 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • low maintenance friendship

    Low Maintenance Friendship: Seni Bersahabat dengan Sehat, Bahagia, dan Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mazmur dan Suara Alam: Ketika Bumi Menjadi Mitra dalam Memuji Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren S-Line: Ketika Aib Bukan Lagi Aib

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Manajemen Konflik Keluarga
  • Mazmur dan Suara Alam: Ketika Bumi Menjadi Mitra dalam Memuji Tuhan
  • Mengapa Istri Paling Rentan secara Ekonomi dalam Keluarga?
  • Dari Erika Carlina Kita Belajar Mendengarkan Tanpa Menghakimi
  • S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID