• Login
  • Register
Jumat, 6 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

KKN di Negeri Gajah Putih: Petualangan Belajar Budaya dan Bahasa

KKN di Negeri Gajah Putih merupakan pengalaman yang luar biasa dan penuh makna

Rifa Anis Fauziah Rifa Anis Fauziah
11/08/2024
in Pernak-pernik, Rekomendasi
0
KKN di Negeri Gajah Putih

KKN di Negeri Gajah Putih

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa kampus di Indonesia sudah banyak menyelenggarakan Program KKN Internasional. Salah satunya kampus saya, UIN Walisongo Semarang. Untuk bisa mengikuti KKN Internasional ini melalui beberapa seleksi, mulai dari seleksi berkas sampai wawancara.

Segala tahapan agar lolos KKN International dapat saya lalui, sampai bisa menginjakan kaki di negeri gajah putih ini. Tempat KKN Internasional UIN Walisongo yakni di Malaysia dan Thailand. Dan penulis terpilih KKN Internasional di Thailand atau akrab dengan sebutan negeri gajah putih. 

Lokasi KKN

Saya menginjakkan kaki di Bandara Hat Yai dan langsung disambut oleh udara panas serta keramahan masyarakat Thailand. Petualangan KKN di Negeri Gajah Putih pun dimulai. Tak pernah terpikirkan sebelumnya bahwa saya akan menghabiskan satu bulan untuk belajar bahasa Thailand, mengenal budaya yang kaya, dan memberikan kontribusi bagi masyarakat setempat.

Lokasi detail KKN kami di Yala, yang mana memang penduduknya banyak yang beragama islam. Sehingga mudah sekali menemukan makanan-makanan halal. Lingkungannya pun sangat agamis, banyak yang menggunakan jilbab yang menutup dada. 

Selama di Thailand, mahasiswa KKN UIN Walisongo terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian, seperti mengajar di sekolah-sekolah, memberikan pelatihan keterampilan, atau melakukan penelitian. Kita berharap kegiatan-kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dan mempererat hubungan antara Indonesia dan Thailand.

Baca Juga:

Rahasia Mahasiswa Pejuang Skripsi yang Tetap Waras

Kesabaran dan Keikhlasan Seorang Guru di Sekolah Santitham Thailand

Sukan Jaya: Bukti Nyata Bahwa Perempuan Juga Bisa Berprestasi

Menariknya sistem pembelajaran di Sekolah Santitham Distrik Mueang Provinsi Yala Thailand

Salah satu kegiatan yang paling berkesan adalah mengajar di sekolah-sekolah yang ada di daerah Yala, yakni di Shantitham School dan Thamvitya Mulniti School. Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang  berbagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Bahasa Indonesia dan keterampilan hidup. Kegiatannya dilakukan di dalam kelas dan luar kelas.

Lingkungan di Yala Thailand

Masyarakat Thailand ini bagi saya sangat ramah dan baik sekali. Setiap kali kami kebingungan menanyakan jalan atau tempat yang akan kami tuju, mereka selalu membantu kami. Kami tinggal di salah satu rumah bapa asuh kami, yang sangat bagus fasilitasnya.

Tiga hari sekali kami diajak belanja kebutuhan makan kami sehari-hari. Ramahnya masyarakat Thailand itu tidak hanya dari orang dewasa, namun anak kecil pun sudah ramah sejak dini. Saya ditugaskan mengajar di salah satu sekolah tingkat dasar. Setiap harinya pasti mereka memeluk, meminta salam bahkan sesekali memberikan hadiah pada kami. 

Makanan di sini pun tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, masih pas untuk lidah nusantara. Harganya Pun terhitung murah dan masih bisa terjangkau oleh kantong mahasiswa. Mulai dari gorengan seperti otak-otak, tomyam bahkan ada bakso yang rasanya enak sekali. 

Kendaraan umum pun ada, terkenal dengan sebutan tuk-tuk. Seperti mobil yang memiliki bak di belakang dan di beri tempat duduk. Tarifnya tergantung jarak, sama seperti angkot yang ada di Indonesia. Selain tuk-tuk ada juga Grab, dengan tarif yang tidak jauh juga seperti di Indonesia. Transportasi umum tadi sangat berguna bagi kaum yang suka explore. 

Explore di Negeri Gajah Putih

Di sisa waktu akhir pekan saya menyempatkan diri untuk mencoba jalan-jalan sekitar Yala ini, terkadang menggunakan tuk-tuk ataupun Grab. saya sangat senang jalan-jalan sendiri walau di negeri orang, karena menjadi tantangan tersendiri dan dapat menambah wawasan dan keberanian.

Tempat yang saya sudah kunjungi itu seperti pasar, cafe yang menarik dan nyaman untuk mengerjakan tugas, tempat bersejarah; seperti masjid krue se yang ada di daerah Pattani yang merupakan masjid tertua dan masjid pusat pattani. 

KKN di Negeri Gajah Putih merupakan pengalaman yang luar biasa dan penuh makna. Di sana, saya belajar banyak hal, seperti bahasa Thailand, mengenal budaya yang kaya, dan memberikan kontribusi kecil kepada masyarakat setempat. Pengalaman ini telah membuka wawasan saya tentang dunia dan memperkaya hidup saya. []

Tags: KKNKKN di Negeri Gajah PutihPattaniThailandUIN Walisongo
Rifa Anis Fauziah

Rifa Anis Fauziah

Mahasiswi ilmu al Qur'an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID