• Login
  • Register
Jumat, 23 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Tips Relationship: Memahami Feminine dan Masculine Energy dalam Romansa

Belajar dari pengalaman, memang benar jika ketidakselarasan energy feminine dan maskulin membuat kehidupan romansa  tidak berjalan mulus

rahmaditta_kw rahmaditta_kw
20/08/2024
in Personal
0
Feminine dan Maskuline Energy

Feminine dan Maskuline Energy

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Linda tertengun meratapi kisah cintanya yang tak berujung. Lagi dan lagi merasa selalu dighosting oleh laki-laki yang ia cintai.

Sambil rebahan dan sroll tik tok ia melihat fyp seorang perempuan yang sangat beruntung dicintai dengan begitu hebatnya. Timbullah perasaan iri karna tidak pernah merasakan butterfly effect di hati, tak pernah mendengar kata-lata manis penuh kasih sayang.

“Huaa kenapa yaa orang-orang beruntung banget… sedangkan aku ya gini-gini ajaa. Emang aku se gak worth it itu sampai disia-siain terus. Aku udah full effort bayarin kosnya, traktir kalo jalan- jalan, bantu bayar utangnya.” ucap Linda meringkuk pilu.

Linda benar-benar tidak tahu bagaimana cara membuat laki-laki bisa terpikat dan berjuang untuknya. Dari semua kisah cinta yang dilaluinya pastilah Linda yang banyak berjuang dan berkorban pun demikian dengan hal materi.

Linda masih asik merenungi nasib percintaannya seraya jarinya yang scroll fyp tik tok. Hingga ia terhenti dan menemukan saran dari Love Coach Relationship. Oke sebutlah ini ibid dari sebuah teori tik tok yang bersliweran. Sebuah teori yang membuat mata Linda berbinar dan tertengun kagum.

Baca Juga:

Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

“Hahh The Power of Feminine Energy…”

Refleksi Kisah Linda: Korban Ghosting karena Masculine Energy ?

Kisah Linda adalah sebuah pengantar keresahan para perempuan yang seringkali merasa gagal dan tidak layak untuk dicintai. Lebih lanjut aku ingin menyebarkan sebuah teori cinta yang barangkali bisa bermanfaat untuk kamu para pejuang cinta.

Okey mungkin kalian pernah mendengarkan teori ini sekilas. Mungkin juga kalian tidak percaya teori feminine dan masculine energy, karena beranggapan bahwa cinta datang apa adanya tanpa adanya teori, pun demikian cinta mengalir begitu saja.

Aku tidak akan memaksa kalian untuk setuju dengan argumenku, tapi barangkali tulisan ini bisa menjadi perspektif baru.

Mungkin kalian pernah mendengar ungkapan bahwa, laki-laki memiliki naluri berburu, sedangkan perempuan memiliki naluri nurturing. Pun demikian dalam kehidupan romansa relationship. Semakin laki-laki kita kejar  semakin ia akan lari dan mempermainkan perasaanmu. Kebalikannya, semakin kita perempuan memiliki self love, semakin pula ia memiliki daya karisma.

Saya pribadi percaya dengan anggapan ini. Berdasarkan beberapa pengalaman dan observasi pada teman sekawan saya. Banyak dari perempuan yang terlalu effort untuk laki- laki berujung sakit hati. Keinginan untuk full effort dalam hubungan justru membuat bumbu romansa hambar.

Itulah sikap masculine energy yang tidak seharusnya perempuan lakukan. Sikap Linda yang mem-provide laki-laki dalam hal material membuat ego maskulin laki-laki tidak terpenuhi.

Perbedaan Feminine dan Masculine Energy

Baiklah menyoal feminine dan masculine energy, tidak lah melekat 100% dimiliki oleh perempuan dan laki-laki. Misal perempuan haruslah 100% feminine, laki-laki kuat harus 100% masculine. Tidaklah seperti itu porsinya.

Melainkan antara perempuan dan laki-laki membutuhkan porsi feminine dan masculine energy sesuai porsi relationship. Terdapat berbedaan perilaku yang nampak dari kedua energy ini.

Feminine energy adalah sebuah energy yang bersifat lembut, penuh kasih sayang, caring other, penurut dan butuh perlindungan serta penuh perasaan. Sedangkan masculine energy bersifat tegas, kuat, melindungi, provide, intelektual, dan berpikir dengan logis.

Timbullah pertanyaan berkecamuk tentang “Bagaimana menentukan porsi yang pas antara feminine energy dan masculine energy?”. “Apakah benar feminine energy dan masculine energy bagaikan medan magnet yang saling tarik menarik?”. “Dan apakah benar, feminine energy dan masculine energy adalah benih mempererat sebuah relationship?”.

Potret kisah Feminine dan Masculine Energy

Menjawab pertanyaan keresahan pertama, yaitu tentang porsi feminine dan masculine energy, kita dapat melihat dari kisah romansa princess Syahrini dan Reino Barack.

Syahrini dengan karakter feminine yang sangat kuat, ia adalah seorang yang lemah lembut, penuh kasih sayang dan perhatian. Tentu seorang dengan karakter tersebut menjadi magnet tersendiri bagi seorang laki-laki masculine.

Kenapa seperti itu? Karena pemikiran feminine energy pastilah membutuhkan laki-laki yang bisa menjadi provider, laki-laki kuat dan tegas yang mampu membuatnya tunduk. Pun demikian dengan seorang masculine seperti Reino, pastilah menginginkan seorang yang feminine, seorang yang bisa menjadi makmum yang patuh dan tunduk.

Berbeda dengan kisah romansa Gita Savitri dan Paul. Kalau kita menganalisis kepribadian keduanya, nampak sosok Gitasav memiliki kaarakter yang lebih tegas dan kuat. Karakter yang mencerminkan seorang independent women yang begitu rasional. Sedangkan Paul memiliki karakter yang lembut.

Mungkin kalian masih ingat dengan kontroversi gitasav mengenai childfree. Seorang masculine energy lah yang menentukan sebuah keputusan melalui sebuah rasionalisasi dan tugas feminine energy (paul) mengolah argument dan menerima putusan diskusi tersebut.

Menyadari Standar Kebutuhan dan Resiko Feminine dan Masculine Energy

Begitulah dua potret contoh feminine energy dan masculine energy yang menjadikan bukti bahwa tidak serta merta energy ini melekat pada satu jenis kelamin tertentu. Karena energy ini bersifat lentur dan cair. Yang menjadi point kunci adalah, tentang takaran feminine energy dan masculine energy yang sesuai dengan pola hubungan kedua belah pihak.

Kemudian mungkin kamu timbul pertanyaan lanjutan tentang “seperti apa standar kebutuhan feminine, masculine energy”?

Jawabannya adalah, setiap orang memiliki pengalaman yang otentik. Seperti pola asuh orang tua, kehidupan relasi sosial dan juga konsep diri individu mempengaruhi karakter energy.

Bisa jadi kegagalan dalam kehidupan romansa dikarenakan kita tidak memahami karakter pasangan yang kita butuhkan. Misal kamu menginginkan pasangan yang maskulin, namun dirimu sendiri masih memancarkan sisi maskulin, maka tentu sulit kemungkinan kamu mendapatkan laki-laki maskulin, justru kamu akan menggaet laki-laki feminine.

Ketahuilah energi ini adalah sebuah magnet yang saling tarik menarik. Jika citra dirimu adalah seorang maskulin, maka kamu akan menarik energi feminine. Pun demikian sebaliknnya.

Coba kalian pikirkan, seperti apa karakter energy yang muncul ketika diri ini menjalin sebuah relasi romansa. Seperti apa diri ini dan seperti apa laki-laki yang kita inginkan. Sudahkah energy feminine dan maskulin saling tarik menarik. Jika belum maka modifikasilah perilakumu ketika mulai berelasi.

Adapun demikian, belajar dari pengamatan dan pengalaman, memang benar adanya jika ketidakselarasan energy feminine dan maskulin membuat kehidupan romansa  tidak berjalan mulus.[]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: CintaFeminine dan Maskuline EnergyJodohRelasiRomansaSelf Love
rahmaditta_kw

rahmaditta_kw

Alumni Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga tahun 2023, Prodi Interdisciplinary Islamic Studies, Konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam. Sekarang ini aktif sebagai pengajar dan pembelajar bersama anak millenial.

Terkait Posts

Narasi Gender dalam Islam

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

22 Mei 2025
Jalan Mandiri Pernikahan

Jalan Mandiri Pernikahan

22 Mei 2025
Age Gap

Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

22 Mei 2025
Catcalling

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

21 Mei 2025
Berpikir Positif

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

21 Mei 2025
Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version