• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Keutuhan Keluarga

Perkawinan akan langgeng jika kedua pasutri memiliki niat, pola pikir dan kesungguhan bertindak yang sama untuk mempertahankan keluarga. Serta menjadikan pernikahan sebagai janji suci yang kokoh

Redaksi Redaksi
17/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Keutuhan Keluarga

Keutuhan Keluarga

428
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika pasutri selalu kembali pada niat awal perkawinan, berbagai ujian perkawinan berupa kesuksesan karir, pangkat, dan keberlimpahan ekonomi bukan menjadi bencana bagi keutuhan keluarga.

Demikian pula situasi di luar rumah, teman kerja dan relasi yang lebih daripada pasangan yang di rumah, insya Allah tidak akan menjadikan seseorang tergelincir dalam godaan perselingkuhan.

Ketahanan keluarga adalah benteng rumah tangga dari ancaman perceraian. Pembakuan peran pasutri, suami di luar, istri di rumah, bukanlah solusi menekan perceraian.

Perceraian bisa dihindari  jika hati pasutri  dipenuhi cinta kasih, kesetiaan, empati dan penghormatan pada pasangannya. Perceraian bisa dihindari jika pola pikir dan pola perilaku pasutri terus bisa beradaptasi dengan berbagai keadaan yang terus berubah. Termasuk saat susah dan senang maupun sukses dan gagal.

Perkawinan akan langgeng jika kedua pasutri memiliki niat, pola pikir dan kesungguhan bertindak yang sama untuk mempertahankan keluarga. Serta menjadikan pernikahan sebagai janji suci yang kokoh (mitsaqan ghalizhan).

Baca Juga:

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

Membangun Keluarga Sakinah: Telaah Buku Saku Keluarga Berkah

KB: Ikhtiar Manusia, Tawakal kepada Allah

Rumah Tangga bukan Tempat Kerja

Pada saat yang sama, suami dan istri menyadari bahwa rumah tangga bukanlah tempat kerja yang ikatanya formal, atmosfirnya mengejar target dengan job-desciption yang ketat.

Rumah tangga adalah ikatan pasutri yang terhubung oleh kesepakatan hati nurani untuk merasa dan meraba apa yang dipikirkan dan diinginkan pasangan sebagai manusia yang ingin disayangi, diperhatikan, dihormati dan dihargai.

Kekurangsiapan adaptasi di tempat kerja dan di rumah tangga seringkali menjadi faktor pemicu ketegangan. Bahkan kekerasaan dalam rumah tangga lantaran istri atau suami yang berkedudukan tinggi di tempat kerja. Maka ketika di rumah ia memperlakukan pasangannya sebagai bawahannya.

Di sisi lain, sikap posesif suami yang merasa sebagai kepala rumah tangga dan tidak mau tahu beban yang dipikul istrinya di luar, menjadikan istri tak tahan.

Jika lebih mengedepankan egoisme, dominasi, dan keinginan menguasai daripada empati, kasih sayang dan rasa hormat. Maka sudah pasti keluarga jauh dari sakinah, mawaddah dan rahmah.

Tags: keluargaKeutuhan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Iduladha: Teladan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail tentang Tauhid dan Pengorbanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID