Mubadalah.id – “Imam al-Qawm Khadimuhum” (pemimpin masyarakat adalah pelayan mereka), begitu kata pepatah Arab yang diajarkan Kiai kepada para santrinya. Farid Essack dalam bukunya, On Being A Muslim, mengutip sebuah cerita yang sangat menarik dari Imam al-Ghazali.
Dua orang sahabat, Abu Ali dan Abdullah pergi ke luar kota. Sesuai petunjuk Nabi, Abdullah mengusulkan agar ada orang yang memimpin perjalanan. Abu Ali merasa Abdullah pantas memimpin. Abdullah tidak menolak.
Kedua orang itu telah mempersiapkan bekal yang cukup untuk perjalanan mereka. Abdullah mulai memainkan perannya sebagai pemimpin. Ia mengangkat satu karung berisi bekal perjalanan itu.
Ketika Abu Ali menawarkan diri untuk membawanya, Abdullah menolak sambil mengatakan, “Aku yang membawanya bukankah aku sudah siap memimpin? Maka kamu harus mematuhi aku” Abu Ali mengangguk dan diam saja.
Kemudian, ketika malam tiba, mereka tidur. Tetapi, hujan tiba-tiba turun dengan lebatnya. Mereka kehujanan. Abdullah berdiri di atas kepala Abu Ali dan melindunginya dengan mantelnya. Abu Ali terbangun dan berkata kepada dirinya sendiri: “Kamu memang pemimpin.”
Abdullah terus berdiri sepanjang malam dalam keadaan basah kuyup sampai hujan mereda. Otaknya selalu dipenuhi pikiran bahwa seorang pemimpin adalah pelayan dan pelindung. Kalimat “Imam al-Qawm Khadimuhum” selalu berdengung di kepalanya.
Kita sudah lama tidak menemukan seorang pemimpin seperti Abdullah. Yang paling populer adalah sebaliknya, rakyat menjadi pelayan dan melindungi pemimpinnya. Semoga Allah mengampuni dan merahmati Abdullah. Semoga pula akan banyak orang seperti Abdullah. []