• Login
  • Register
Minggu, 27 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Mengajarkan Anak tentang Kesalingan Melalui Film Jumbo

Jumbo bukan hanya film untuk anak-anak, film ini bisa mengingatkan kita bagaimana kesalingan antar teman perlu dan sangat penting.

Salsabila Septi Salsabila Septi
11/04/2025
in Film
0
Film Jumbo

Film Jumbo

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id- Timeline sosial media aku kini banyak berisi tentang bagaimana film anak-anak yang menyentuh perasaanku orang dewasa. Film Jumbo salah satunya, yaitu animasi garapan semua orang ini berhasil selalu muncul di FYP (For Your Pages). Film yang punya klaim tercipta dari kerjasama banyak orang ini berhasil menembus dua juta penonton. Aku yakin bakal jadi pilihan terbaik tontonan bersama anak.

Sekilas Film Jumbo

Jumbo bukan hanya film animasi belakang. Banyak kisah, cerita dan makna yang ingin disampaikan pada kita. Terutama para anak-anak, tetapi perlu diingat bahwa anak tetap perlu penjelasan dari orang dewasa tentang film Jumbo ini.

Jumbo diambil dari julukan si tokoh utama bernama Don yang punya tubuh gempal. Don sering dapat ejekan jumbo karna postur tubuhnya yang besar, sulit untuk menang dalam permainan dan sering diremehkan. Walau begitu, Don hidup sebagai anak yang punya imajinasi tinggi. Berkat satu buku cerita yang berjudul “Kestaria Gelembung” hadiah terakhir dari kedua orang tuanya.

Don bertekad untuk mendongeng di kegiatan pentas seni desa. Don ingin membuktikan bahwa dirinya orang yang hebat. Jika Don menang, dia percaya bahwa teman-temannya tidak akan meremehkannya lagi. Dan perjalanan Don menyiapkan pentas ini jadi awal konflik film ini. Don bersama temannya Nurman dan Mae mulai menyiapkan pentas seni itu.

Pentas Seni Don

Dalam perjalanan mereka, ada sosok lain yang menemani Don. Namanya Meri, dia sosok arwah yang lepas dari makamnya. Dirinya mencari kedua orang tuanya, dan Meri membuat kesepakatan dengan Don. Bahwa dia akan membantu pentas Don menjadi ajaib, dengan imbalan Don membantu Meri mencari arwah kedua orang tuanya.

Baca Juga:

Perjalanan Penerimaan dari Film Sore: Istri Masa Depan

“Nyanyi Sunyi dalam Rantang”: Representasi Perjuangan Perempuan Melawan Ketidakadilan

Menemukan Makna Cinta yang Mubadalah dari Film Sore: Istri dari Masa Depan

Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

Karakter Don yang keras kepala dan juga egois terlihat ketika persiapan pentas. Don bahkan melanggar janjinya dengan Meri untuk membantunya mencari orang tuanya. Muncul juga konflik baru dengan tokoh lain bernama Atta. Seorang anak yang hanya hidup bersama abangnya yang patah kakinya.

Don seorang anak yang selalu mendapat perhatian dari nenek dan teman-temannya mulai menunjukkan sikap egois. Dia selalu mementingkan pentasnya, ketimbang membantu teman-temannya. Atta yang awalnya suka mengejek Don juga menunjukkan sikap rendah hatinya ketika abangnya dibawa pergi oleh pak kades.

Kerjasama Don dan Atta

Mereka akhirnya bekerja sama untuk membantu Meri dan Abang Atta. Don, Atta, Nurman, Mae dan ketiga kambing Nurman bekerja sama untuk membebaskan Meri dan Abangnya Atta. Kerjasama antar individu yang punya watak berbeda dan tujuan yang berbeda mereka lakukan. Dan akhirnya bisa kita tebak, siapa yang memenangkan pertarungan ini.

Jumbo bukan hanya film anak-anak biasa. Film ini mengajarkan kita kasih sayang, menurunkan ego demi kepentingan bersama dan juga kesalingan. Karakter Atta yang awalnya egois dan suka menghardik jadi berubah ramah dan mau bekerja sama. Sedangkan Don yang dari kecil dapat banyak kasih sayang menunjukkan sikap egois. Walau pada akhirnya, Don juga mengalah demi teman-temannya.

Jumbo Bukan Hanya Film Anak-Anak

Jumbo bukan hanya film untuk anak-anak, film ini bisa mengingatkan kita bagaimana kesalingan antar teman perlu dan sangat penting. Kerjasama tidak akan terjadi jika Don atau Atta tetap punya sikap egois. Don mau meminta maaf, dan Atta mau meminta tolong dengan Don. Walau demikian, anak-anak harus tetap mendapat pengertian ketika menonton film ini. Diskusi yang ringan dapat kita lakukan dengan anak-anak ketika selesai menonton film Jumbo ini.

Bersikap baik dengan teman adalah hal baik. Kesalingan antar teman juga harus kita lakukan dalam pergaulan berapa pun usia kita. Anak-anak harus paham bahwa mengalah untuk kebaikan bersama adalah hal terhormat. Merelakan sikap egois untuk kepentingan bersama. Dan tak lupa tetap berjuang dengan cara hebat. Sekali lagi, Jumbo film garapan banyak orang. Dan film kita semua, selamat menonton. []

Tags: Film AnakFilm IndonesiaFilm JumboKesalinganReview Film
Salsabila Septi

Salsabila Septi

Menulis untuk ketenangan, dan menjaga alam untuk kemaslahatan.

Terkait Posts

Perjalanan Penerimaan

Perjalanan Penerimaan dari Film Sore: Istri Masa Depan

24 Juli 2025
Nyanyi Sunyi dalam Rantang

“Nyanyi Sunyi dalam Rantang”: Representasi Perjuangan Perempuan Melawan Ketidakadilan

24 Juli 2025
Film Sore

Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

22 Juli 2025
Film Sultan Agung

Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung

11 Juli 2025
Film Rahasia Rasa

Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

6 Juli 2025
Squid Game

Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tren S-Line

    Refleksi Tren S-Line: Bagaimana Jika Dosa Kita Terlihat Jelas Atas Kepala?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beruntungnya Menjadi Anak Sulung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Reinterpretasi Hadis Fitnah Perempuan dalam Perspektif Mubadalah
  • Beruntungnya Menjadi Anak Sulung
  • Refleksi Tren S-Line: Bagaimana Jika Dosa Kita Terlihat Jelas Atas Kepala?
  • Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID