• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Tips Agar Menjadi Single Parent yang Kuat

Mamang Haerudin Mamang Haerudin
10/10/2022
in Kolom
0
Agar Menjadi Single Parent yang Kuat

Agar Menjadi Single Parent yang Kuat

46
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Istri siapa yang mau ditinggal oleh suaminya. Ada istri yang ditinggal cerai suaminya, ada yang ditinggal wafat dan lain sebagainya. Terima atau tidak, suka atau tidak, pahit atau tidak, apa yang menjadi kenyataan harus dihadapi. Memang berat. Tetapi kenyataan hidup seperti ini harus dijalani, jangan malah diratapi. Berikut ini adalah tips agar menjadi single parent yang kuat.

Jika ada yang sedang mengalami demikian, yakinlah bahwa Allah selalu bersama kita, bersama istri yang telah ditinggal suaminya. Jangan takut, jangan kalut. Semua sudah menjadi skenario Allah. Yang harus dijalani sekarang bukanlah menangis berkepanjangan, bukan meratapi nasib, tetapi bangkit dan terus optimis.

Baca Juga: Visi Revolusioner Nabi Mengangkat Derajat Perempuan

Buktikan bahwa istri pun bisa mandiri, tidak bergantung pada suami. Jangan gengsi, jemputlah rezeki bagaimanapun caranya yang penting baik dan halal. Banyak sedikitnya tidak menjadi soal, yang penting ada ikhtiar. Jangan tergoda melakukan cara-cara instan, melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama. Sebab yang kita cari adalah rezeki yang berkah, bukan sekadar banyaknya.

Fokus utama sekarang adalah mendidik anak. Tetap berikan kasih sayang dan perhatian terbaik bagi anak-anak. Yang penting juga agar anak-anak terus diberikan spirit optimisme, agar kelak mereka menjadi anak-anak yang dewasa dan penuh pengertian.

Bahkan bila anak-anaknya sudah cukup umur, libatkan anak untuk bersama belajar menjemput rezeki yang halal. Tanamkan sejak kecil nilai-nilai hidup mandiri berbasis wirausaha.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Menjadilah ibu, single parent yang tetap sederhana kini, nanti dan sampai kapanpun. Jangan terjebak gaya hidup hedonis dan glamour. Seperti kata pepatah hidup lah dengan hemat, karena hemat pangkal kaya. Bukan hanya kelak kaya harta, melainkan juga kaya jiwa. Tidak terjabak hidup bermewah-mewahan sebagaimana para istri dan ibu yang lain kebanyakan.

Agar hidupnya semakin tenang, betapapun seorang diri, dekati Allah dengan istikamah beribadah wajib dan sunah. Perbaiki shalat lima waktunya, dengan tepat waktu dan berjemaah. Utamakan Allah agar Allah mengutamakan kita.

Lebih-lebih jika bisa istikamah mengamalkan ibadah sunah; shalat duha, shalat tahajud dan puasa Senin/Kamis, selain juga sedekah secara rutin. Ini semua demi penjagaan dan perlindungan Allah untuk yang bersangkutan agar terhindar dari segala macam bahaya; terutama fitnah.

Jaga diri baik-baik di mana pun berada. Jangan mudah terbujuk rayu oleh laki-laki manapun. Jangan mudah terbuai tipu muslihat para laki-laki. Jangan mudah diajak jalan pergi ke luar rumah. Harus punya prinsip yang tegas, maksudnya jangan sungkan untuk menolak ajakan perilaku yang buruk di mana pun berada, siapapun yang mengajaknya.

Termasuk mempertimbangkan apakah akan menikah lagi setelah ditinggal (cerai atau wafat) oleh suaminya. Menikah lagi bukan kekeliruan, hanya saja timingnya harus tepat dan dengan pertimbangan yang matang, termasuk pertimbangan dari anak-anak dan orang tua.

Pastikan dahulu bahwa kondisi jiwa dan anak-anak dalam keadaan sudah stabil. Dengan begitu insya Allah, siapapun istri yang dengan single parent akan hidup dengan berwibawa dan terhormat.

Demikian kiat agar menjadi single parent yang kuat. Wallaahu a’lam.[Baca juga: Melawan Stigma Janda]

Tags: Pekkaperempuanperempuan kepala rumah tanggapermpuan ditinggal suamisingle parent
Mamang Haerudin

Mamang Haerudin

Penulis, Pengurus LDNU, Dai Cahaya Hati RCTV, Founder Al-Insaaniyyah Center & literasi

Terkait Posts

Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID