• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Berapakah Mahar Terbaik Menurut Hadis Nabi Saw?

Dalam semangat perspektif mubadalah, substansi dari teks-teks Hadis mengenai hal mahar adalah mengenai keberkahan dan kebaikan pernikahan yang diawali dan dikelola dengan sukacita, sukarela, kemudahan, keringanan, tenggang rasa, dan kesederhanaan

Redaksi Redaksi
03/04/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Mahar Terbaik

Mahar Terbaik

604
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk hadis tentang mahar termurah adalah yang terbaik, maka ada dua teks Hadis yang cukup populer terkait hal ini. Yang satu diriwayatkan Imam Ahmad dan yang lainnya diriwayatkan Imam al-Baihaqi

Dari Aisyah r.a., Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya, di antara keberkahan seorang perempuan adalah ketika memudahkan lamarannya, maharnya, dan juga rahimnya.” (Musnad Ahmad, no. 25116).

Dari Aisyah r.a, bahwa Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya di antara yang paling besar berkahnya di antara para perempuan adalah yang paling mudah dan murah dalam menentukan mahar perkawinannya.” (Sunan al-Baihaqi, no. 13295).

Dua teks hadis ini berbicara tentang penentuan mahar terbaik yang penuh berkah adalah yang memudahkan bagi pihak laki-laki.

Kata “aisar” dalam Hadis artinya adalah paling mudah dan paling mampu calon mempelai laki-laki lakukan. Kata ini juga bisa berarti paling sedikit atau ringan.

Baca Juga:

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Asma’ binti Abu Bakar Ra : Perempuan Tangguh di Balik Kesuksesan Hijrah Nabi Muhammad SAW

Saat Menyelesaikan Masalah dengan Sang Istri, Nabi Muhammad Saw Memilih Negosiasi

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

Semua makna dari kata “aisar” (ringan, sedikit, dan mudah) adalah relatif dan tergantung kondisi pihak laki-laki yang menjalankan, dan pihak perempuan yang menerima mahar.

Substansi mahar adalah pemberian yang bersifat sukarela dari calon mempelai laki-laki kepada calon mempelai perempuan. Karena bersifat sukarela, maka yang baik adalah yang benar-benar mencerminkan kesukarelaan tersebut.

Dalam semangat perspektif mubadalah, substansi dari teks-teks Hadis mengenai hal mahar adalah mengenai keberkahan. Serta kebaikan pernikahan yang keduanya awali dan kelola dengan sukacita, sukarela, kemudahan, keringanan, tenggang rasa, dan kesederhanaan.

Berawal dari mahar yang laki-laki berikan dan menjadi hak perempuan, yang dianjurkan agar memenuhi sifat-sifat baik tersebut. Kemudian berlanjut dalam seluruh momen kehidupan berumah tangga, dari kedua belah pihak, laki-laki sebagai suami dan perempuan istri.

Sifat dan perilaku sukacita, sederhana, dan ringan tangan dari kedua belah pihak, suami dan istri, akan memudahkan kebaikan dan keberkahan dalam kehidupan rumah tangga mereka.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik.

Tags: HadisMaharNabi Muhammad SAWterbaik
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID