Mubadalah.id – Landasan keislaman KMaN adalah Khalifah fi al-Ardl. Seluruh manusia sejak lahir mengemban mandat sebagai Khalifah fi al-Ardl dengan tugas mewujudkan kemaslahatan seluasnya di bumi. Sebagaimana ditegaskan dalam banyak ayat, antara lain:
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.” (QS. al-Baqarah ayat 30)
Di ayat lain Allah Swt berfirman:
اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ
Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah pada langit, bumi, dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikulnya dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, manusia memikulnya. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh. (QS. al-Ahzab ayat 72)
Amanah
Amanah yang dipikul oleh manusia sebagai Khalifah fi al-Ardl adalah mewujudkan kemaslahatan di bumi sebagaimana ditegaskan dalam QS. Hud ayat 61 sebagai berikut:
وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗهُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ ۗاِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ
Kepada (kaum) Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah! Sekali-kali tidak ada tuhan bagi kalian selain-Nya. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian pemakmurnya. Oleh karena itu, mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat lagi Maha Memperkenankan (doa hamba-Nya). (QS. Hud ayat 61)
Dengan demikian, semua manusia, baik laki-laki maupun perempuan, adalah sama-sama berstatus sebagai hanya hamba Allah yang mengemban amanah sebagai Khalifah fi al-Ardl untuk mewujudkan kemaslahatan di bumi.
Iman kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan meniscayakan keduanya untuk saling menjadi penolong atau penjaga atau mitra setia (awliya‘) satu sama lain dalam setiap aktivitas, baik berupa ibadah yang bersifat spiritual, maupun muamalah yang bersifat sosial. []