• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Lima Penyebab Kenapa Kawin Anak Marak Terjadi

Ketiga, ada pula karena budaya dan tradisi. Makin cepat anak perempuan kawin dianggap makin baik

Redaksi Redaksi
10/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Lima Penyebab Kenapa Kawin Anak

Lima Penyebab Kenapa Kawin Anak

392
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menyebutkan lima penyebab kenapa kawin anak di Indonesia masih tergolong tinggi.

Lima penyebab kenapa kawin anak masih tinggi ini, kata Nyai Badriyah, menjadi tanggung jawab kita semua, bagaimana dapat meminimalisir agar tidak terjadinya kawin anak.

Oleh sebab itu, penting bagi kita semua untuk mengetahui lima penyebab kawin anak.

Berikut lima penyebab kawin anak masih marak terjadi.

Pertama, sebagian besar karena kehamilan sebelum menikah.

Baca Juga:

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Hukuman Bagi Pelaku dan Penyebab Aborsi

Konsep Buruh dan Majikan dalam Islam

Aborsi Menjadi Salah Satu Penyebab Tingginya Angka Kematian Ibu

Kedua, sebagian lagi karena faktor ekonomi keluarga perempuan.

Ketiga, ada pula karena budaya dan tradisi. Makin cepat anak perempuan kawin dianggap makin baik.

Keempat, di beberapa daerah yang budaya dan infrastruktur pendidikannya tidak tersedia dan terjangkau, kawin anak juga dilakukan sebagai solusi.

Kelima, dari pada tidak sekolah, lebih baik kawin saja walau masih usia sekolah.

Sementara itu, Nyai Badiryah juga menjelaskan enam dampak buruk kawin anak.

Enam dampak buruk kawin anak ini, kata Nya Badriyah, sangat berpengaruh kepada kesehatan reproduksi dan masa depan si anak, terutama anak perempuan yang kerap menjadi korban.

Berikut enam dampak buruk anak :

Pertama, kesehatan reproduksi bisa bermasalah, apalagi kalau anak sudah melahirkan anak.

Kedua, resiko kanker serviks, juga kematian ibu atau bayi menghadang.

Ketiga, pendidikan formal terputus.

Keempat, emosi dan mental masih labil, akibatnya kemampuan menjadi orang tua minim.

Kelima, kesiapan menanggung beban ekonomi, psikologis dan sosial akibat perkawinan belum ada sehingga memudahkan terjadinya cekcok sampai perceraian.

Keenam, jika perceraian terjadi dan sudah ada anak, anak dan orang tuanya yang masih anak menjadi korban. Mereka juga menjadi beban baru bagi keluarga. (Rul)

Tags: anakkawinkawin anaklimamarakNyai Badriyah FayumiPenyebabterjadiulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version