• Login
  • Register
Rabu, 29 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hukum Syariat

Mengeluhkan Aib Suami Kepada Orang yang Tepat Bukanlah Aib

Mengeluhkan aib suami kepada orang yang tepat, untuk mencari solusi, bukanlah aib. Sementara ini, sering mendengar ceramah agar para istri bersabar dari perangai buruk suami dan tidak boleh menceritakan aib ini kepada orang lain

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
03/06/2022
in Hukum Syariat
0
Mengeluhkan Aib Suami

Mengeluhkan Aib Suami

215
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pernikahan, sebagaimana dimandatkan al-Qur’an (QS. Ar-Rum, 30: 21), adalah relasi antara laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai istri untuk memadu kasih (rahmah) dan sayang (mawaddah) di antara mereka, demi mewujudkan kehidupan bersama yang menentramkan dan membahagiakan (sakinah). Segala ikhtiar untuk membuat relasi ini kuat dan berkualitas adalah mulia dan ibadah. Jika ada salah satu yang kendor, dari pihak laki-laki misalnya, adalah baik untuk diingatkan dan disadarkan, termasuk dengan cara istri mengeluhkan aib suami pada orang yang tepat dan meminta bantuannya.

Artinya, mengeluhkan aib suami kepada orang yang tepat, untuk mencari solusi, bukanlah aib. Sementara ini, sering mendengar ceramah agar para istri bersabar dari perangai buruk suami dan tidak boleh menceritakan aib ini kepada orang lain. Tidak. Istri berhak memiliki relasi yang baik. Ketika yang didapatnya dari perkawinan adalah keburukan, dia berhak untuk mencari jalan agar terjadi perubahan menjadi baik. Salah satunya dengan bercerita kepada orang yang tepat.

Seperti yang dilakukan Umm Darda’ ra, yang mengeluhkan aib suami saat kedatangan tamu Salman al-Farisi ra. Seperti dikisahkan Abu Juhaifah ra, dalam Sahih Bukhari (no. hadits: 6139). Salman ra dipersaudarakan dengan Abu Darda’ ra, sehingga mereka Salman sering menginap di rumah Abu Darda’ ra. Ketika itu, Umm Darda’ ra berpakaian lusuh dan tidak menarik. Ini memantik pertanyaan di hati Salman al-Farisi ra. “Mengapa berpakaian lusuh, wahai Umm Darda’ ra?, tanya Salman ra.

“Saudaramu, Abu Darda’ ra, suamiku itu, sudah tidak tertarik lagi dengan diriku dan tidak juga pada kenikmatan dunia. Jadi, ya begini saja aku berpakaian”, jawab Umm Darda’ ra. “Dia lebih memilih untuk berpuasa setiap hari dan bangun untuk shalat sunnah sepanjang malam”, tambah Umm Darda’ ra.

Benar saja, selama bertamu tiga hari. Abu Darda’ ra selalu berpuasa. Saat ada Salman ra, Abu Darda’ menyiapkan makanan dan menawarkannya pada Salman ra. Pada saat dia menyuguhi makanan, Salman ra tidak bersedia memakan kecuali Abu Darda’ ra ikut makan bersamanya. Terpaksa, demi tamunya, Abu Darda’ membatalkan puasanya dan ikut makan bersama.

Baca Juga:

Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik

6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

Pekerjaan Rumah Tangga adalah Tanggung Jawab Bersama

6 Cara Membangun Komitmen Bagi Pasangan Suami Istri yang LDR

Begitupun ketika malam hari, dimana biasanya Abu Darda’ bangun dan shalat sepanjang malam, Salman ra memintanya untuk tidur dulu, tidak bangun di awal atau tengah malam untuk shalat. Melainkan, cukup bangun di akhir malam saja, untuk shalat dan bermunajat kepada Allah Swt. Ketika baru tidur sebentar dan bangun mau shalat, Salman menariknya dan memintanya untuk tidur dulu.

Begitupun ketika bangun tengah malam, Salman ra memintanya untuk tidur cukup dulu. Shalat malam itu lebih baik di penghujung malam sebelum Subuh. Abu Darda’ ra menerima anjuran Salman ra, mengikutinya, dan menghormatinya. Lalu Salman ra berkata kepadanya:

“Tuhanmu punya hak atas dirimu, tubuhmu juga punya hak atas dirimu, istrimu juga punya hak atas dirimu. Tunaikanlah masing-masing hak itu secara seimbang”, nasihat Salman ra kepada Abu Darda’ ra. Dan ketika Abu Darda’ ra menemui Rasulullah Saw dan menanyakan hal tersebut, Rasul Saw membenarkan pernyataan Salman al-Farisi ra. Tentu saja, Abu Darda’ ra menerima dan berbalik mengubah dirinya menjadi suami yang memperhatikan kebutuhan istrinya, sekaligus kebutuhannya sendiri juga.

Daftar Isi

  • Bagaimana istri yang mengeluhkan aib suami dalam konteks keluarga maslahah?

Bagaimana istri yang mengeluhkan aib suami dalam konteks keluarga maslahah?

Demikianlah, salah satu karakter dari Keluarga Maslahah yang dikembangkan Nahdlatul Ulama adalah keseimbangan hidup (muwazanah), antara kebutuhan diri dan kebutuhan pasangan, antara waktu untuk beribadah dan waktu untuk bersosial dengan orang, antara kerja-kerja produksi yang menghasilkan uang dan kerja-kerja reproduksi mengelola uang tersebut agar cukup untuk keluarga, antara kerja-kerja publik di luar rumah dan kerja-kerja domestik di dalam rumah, dan banyak lagi keseimbangan lain dalam hidup.

Karakter ini penting untuk memastikan seluruh anggota keluarga, di samping melakukan dan memperoleh kemaslahatan dalam berumah tangga (mashalih al-usrah), juga menjadi agen yang aktif sekaligus penerima manfaat dari kemaslahatan-kemaslahatan umum (mashalih al-‘ammah) yang dibutuhkan masyarakat banyak.

Demi keseimbangan hidup dan kemaslahatan keluarga, bisa saja istri mengeluhkan aib suami, atau sebaliknya, kepada orang yang tepat, untuk kebaikan bersama. Dengan tonggak kemaslahatan keluarga dan kemaslahatan umum ini, keluarga menjadi cikal bakal pembentukan individu yang shalih dan shalihah, keluarga yang baik (dzurriyah thoyyibah), ummat terpilih (khairu ummah), dan bangsa yang sejahtera yang diridhoi Allh Swt (baldatun thayyibah wa rabbun ghafur). []

Tags: istriKeluarga MaslahahKesalinganperkawinansuami
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir, biasa disapa Kang Faqih adalah alumni PP Dar al-Tauhid Arjawinangun, salah satu wakil ketua Yayasan Fahmina, dosen di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan ISIF Cirebon. Saat ini dipercaya menjadi Sekretaris ALIMAT, Gerakan keadilan keluarga Indonesia perspektif Islam.

Terkait Posts

Haji Perempuan

Fikih Haji Perempuan: Sebuah Pengalaman Pribadi

29 Juni 2022
jamarat

Jamarat dan Kurban : Membebaskan Egoisme

28 Juni 2022
keutamaan bekerja

Keutamaan Bekerja Menurut Al-Qur’an dan Hadis

28 Juni 2022
Dalil Al-Qur'an dan Hadis Tentang Bekerja

Dalil Al-Qur’an dan Hadis Tentang Bekerja

28 Juni 2022
rukun haji

6 Rukun Haji yang Wajib Dipatuhi oleh Para Jamaah Haji

27 Juni 2022
Ummu al-Hushain Ra

Ummu al-Hushain Ra : Sahabat Perempuan yang Dekat dengan Nabi Saw saat Haji Wada’

27 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • istri taat suami tidak kunjungi ayah yang sakit

    Kisah Istri Taat Suami tidak Kunjungi Ayah yang Sakit sampai Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Deklarasi Kemanusiaan Universal Rasulullah Saw saat Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dampak Negatif Skincare terhadap Ekosistem Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fikih Haji Perempuan: Sebuah Pengalaman Pribadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksistensi Manusia Menurut Islam dalam Kitab Fannut Ta’amul an Nabawi Ma’a Ghair Al Muslimin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam
  • Melihat Relasi Gender Melalui Kacamata Budaya Nusantara
  • Doa Kemalaman di Perjalanan
  • Fikih Haji Perempuan: Sebuah Pengalaman Pribadi
  • Jamarat dan Kurban : Membebaskan Egoisme

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist