• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Menumbuhkan Sikap Demokratis kepada Anak

Pendidikan demokratis dapat orang tua berikan kepada anak usia dini dengan cara memberikan kesempatan kepada anak untuk membuat pilihan-pilihan yang ia sukai dari hal-hal yang paling sederhana

Redaksi Redaksi
21/05/2024
in Keluarga
0
Demokratis

Demokratis

616
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menumbuhkan sikap demokratis sangat penting dalam pengasuhan anak. Hal ini agar anak merasa dihargai dan memiliki konsep diri yang matang.

Berikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya, dan orang tua maupun guru mendengarkan apa yang anak ungkapkan. Kemudian memusyawarahkannya secara bersama-sama.

Tanamkan kepada anak bahwa berbeda pendapat tidak berarti salah, tapi harus saling menghargai perbedaan maupun pendapat orang lain.

Pendidikan demokratis dapat orang tua berikan kepada anak usia dini dengan cara memberikan kesempatan kepada anak untuk membuat pilihan-pilihan yang ia sukai dari hal-hal yang paling sederhana. Misalnya, memilih warna mainan, warna pakaian, makanan yang ia sukai, dan sebagainya.

Kita juga harus membiasakan menanyakan kepada balita kita, mengapa memilih ini dan mengapa memilih itu? Agar mereka terlatih memberikan argumen terhadap pilihan-pilihan mereka.

Baca Juga:

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Dari Nada ke Makna: Tafsir Relasi Ibu dan Anak dalam Lagu Jumbo

Nabi Saw Janjikan Pahala Bagi Orang Tua yang Mengasuh Anak Perempuan

Sikap Kritis

Dalam menumbuhkan sikap kritis kepada anak, maka biasakan orang tua kepada anaknya untuk diajak mempertanyakan hal-hal yang dilihat, dialami, dirasakannya, dan memberikan jawaban dengan logika berpikir yang disesuaikan dengan usia dan kondisi anak.

Pendidikan kritis untuk anak dapat juga diartikan bahwa anak dapat menanyakan apa saja yang ingin diketahuinya tanpa merasa takut dan ragu, dan orang tua atau pengasuh harus mampu menjawab seluruh pertanyaan anak secara tepat dan benar.

Jika kemudian pengetahuan yang ia ketahui berbeda dengan pengetahuan yang baru ia dapatkan. Maka ia berhak mendapatkan klarifikasi serta dapat mengoreksi menurut pengetahuannya. Dan sebaiknya orang tua tidak menyalahkan sikap kritis anak dalam segala sesuatu.

Banyak pengetahuan dan informasi yang seharusnya dapat orang tua gali dari perspektif anak. Tetapi jarang muncul karena sering kali orang tua atau pengasuh malas menjawab pertanyaan-pertanyaan anak usia di bawah tiga tahun atau balita.

Padahal, pada usia tersebut anak sedang tumbuh dalam tahap mengeksplorasi keingintahuannya terhadap segala hal yang ada di sekitar mereka. []

Tags: anakDemokratisMenumbuhkansikap
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version