• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Merendahkan Perempuan Sama Dengan Menghina Diri Sendiri

Eka Munawaroh Eka Munawaroh
31/10/2019
in Aktual
0
Seminar Keperempuanan di Hari Sumpah Pemuda bersama Buya Husein, Mba Zahra dan FK-3 di Auditorium SBSN Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Senin, 28 Oktober 2019.

Seminar Keperempuanan di Hari Sumpah Pemuda bersama Buya Husein, Mba Zahra dan FK-3 di Auditorium SBSN Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati, Senin, 28 Oktober 2019.

22
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubaadalahnews.com,- Forum Kajian Kitab Kuning (FK-3) IAIN Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan acara Seminar Keperempuanan dengan tema “Eksistensi Perempuan dalam Menghadapi Era 4.0. Seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara memperingati hari jadi FK-3 yang ke-25 tahun sekaligus memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN), dan Sumpah Pemuda.

Seminar Keperempuanan ini menghadirkan Dr (HC) KH. Husein Muhammad yang merupakan tokoh ulama pejuang hak-hak perempuan, dan Pemimpin Redaksi (Pemred) Mubaadalahnews, Zahra Amin.

Buya Husein, panggilan akrabnya menjabarkan terkait hak-hak perempuan, baik domestik maupun ruang publik. Perempuan adalah manusia yang memiliki potensi kemanusiaan. Karenanya tidak seorang pun boleh menghalangi potensi yang dimiliki perempuan.

“Perempuan adalah Ibu dari manusia sebab dari tubuhnya manusia dilahirkan. Jangan pernah merendahkan perempuan. Karena itu bentuk penghinaan atas diri kita sendiri,” kata Buya Husein.

Menurutnya, ada banyak kitab-kitab syarah yang membahas tentang perempuan dan perannya. Beliau berpesan, agar ketika mengkaji kitab kuning tidak hanya membaca teks tersebut, tetapi dibarengi juga dengan kegiatan mengkritisi isi dari kitab yang dikaji.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Baca Juga:

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Sementara itu, Zahra Amin memulai pembahasan dengan menyampaikan bahwa Revolusi Industri dimulai pada abad 18. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) ada sejumlah 36 persen pekerja perempuan yang terlibat dalam bidang industri. Hal ini disebabkan kedudukan perempuan mempunyai fungsi yang strategis.

Menurut Zahra, persoalan peran perempuan bersifat kompleks. Maka dari itu, perlu pemahaman lebih mendetail dan mendalam ketika membahas persoalan perempuan

Ia mencontohkan perempuan yang menjadi Ibu Rumah Tangga sebetulnya sudah dikatakan sebagai pekerja. Sebab bekerja disini bukan hanya bekerja yang menghasilkan uang, Ibu Rumah Tangga bekerja lebih dari itu, mengolah raga, mengolah jiwa, mengolah rasa, dan lain-lainnya.

Melihat realita yang ada, lanjut dia, perempuan pada era ini lebih mudah untuk memunculkan perannya. Sosial media menjadi salah satu alat yang sangat bermanfaat untuk membantu perempuan menemukan passionnya.

“Sayangnya waktu seringkali menjadi salah satu hambatan perempuan untuk tetap eksis di dunia nyata maupun dunia maya,” terangnya.

Ia pun berpesan kepada perempuan agar dapat membaca dirinya sendiri, pandai membaca kekuatan dalam diri untuk kemudian mengembangkannya serta terus belajar untuk dapat menjawab tantangan zaman.

“Jika perempuan menyadari kekuatannya sendiri dan menyadari pula haknya untuk dihormati, maka perempuan akan berdikari. Seperti kata Priyanka Chopra, women should learn to love themselves,” tutupnya. (EKA)

Eka Munawaroh

Eka Munawaroh

Terkait Posts

keluarga berencana

Relasi Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah

31 Januari 2023
perspektif mubadalah

5 Pilar Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah

28 Januari 2023
Ninik Rahayu Dewan Pers

Dr. Ninik Rahayu Terpilih sebagai Ketua Dewan Pers 2022-2025

15 Januari 2023
Terorisme

Forum Masyarakat Sipil Cirebon Dorong Rehabilitasi dan Reintegrasi Mantan Pelaku Kasus Terorisme

14 Januari 2023
Nabi Perintahkan Kita Lindungi Warga dari Kekerasan Seksual

Nabi Perintahkan Kita Lindungi Warga dari Kekerasan Seksual

31 Desember 2022
Mahasiswa Sebagai Social Control Untuk Wujudkan Bebas dari Korupsi

Mahasiswa Sebagai Social Control Untuk Wujudkan Bebas dari Korupsi

30 Desember 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nabi Saw Menghormati Anak Perempuan

    Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga
  • Makna Hijab Menurut Para Ahli

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist