• Login
  • Register
Minggu, 27 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

KUPI II Mendorong Kepemimpinan Perempuan

Penting untuk di-highlight oleh KUPI adalah soal kepemimpinan perempuan. Karena di 2023 Indonesia sudah memasuki tahun politik, dan sudah mulai masa kampanye

Redaksi Redaksi
20/10/2022
in Aktual
0
Kepemimpinan Perempuan

Kepemimpinan Perempuan

328
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Animo untuk menghadiri atau terlibat dalam rangkaian acara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Kedua di Semarang dan Jepara sudah sedemikian besar. Hari ini yang sudah mendaftar ada 1.111 calon peserta untuk Kongres di Jepara, dan 771 calon peserta untuk kegiatan Konferensi Internasional di Semarang. Di mana dari sejumlah calon peserta itu, ada 67 orang yang berasal dari 29 negara di dunia.

Mengapa animo ini begitu besar? Alissa Wahid menjelaskannya dalam konferensi pers Halaqah Nasional Pra KUPI II pada Rabu, 19 Oktober 2022 di Jakarta. Menurut Alissa, alasan mengapa animo masyarakat yang begitu tinggi pada acara ini, karena pada KUPI  I setiap kali ia menghadiri Konferensi Internasional, atau seminar zoom itu pasti pertanyaannya tentang KUPI, atau menyebut tentang KUPI.

“Karena ini baru pertama kalinya di dunia. Ulama-ulama  perempuan membincang urusan keadilan hakiki, bagaimana dunia ke depan ini dibangun atas keadilan dan kesetaraan itu baru pertama kali, dan sekali itu digelar di Cirebon. Sehingga kemudian saat ini perhatian dari berbagai negara pada perhelatan KUPI II juga semakin besar.” Terangnya.

Menajamkan Gerakan KUPI

Selain itu, dalam momentum KUPI II ini, Alissa juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut ingin dimanfaatkan untuk menajamkan gerakan agar lebih kuat.  Kedua, banyak sekali  isu-isu penting juga yang akan dibahas nanti.

“Teman-teman  media pasti sangat familiar dengan persoalan kehidupan perempuan dan keluarga itu sangat banyak. Kekerasan seksual misalkan hampir setiap hari kita temukan, dan intensitasnya semakin tinggi, metode penyiksaannya makin berat, prevalensinya makin meluas. Di mana-mana ada. Di sekolah, di universitas dan di berbagai ruang ada, di dunia kerja juga ada. Belum lagi kita bicara hal-hal yang sifatnya lebih normal, yang bukan persoalan. Jadi banyak hal yang harus kita selesaikan nanti.” Paparnya.

Baca Juga:

Ketika Wisudawan Ma’had Aly Kebon Jambu Membaca Ikrar Kesetiaan KUPI, Bikin Merinding!

Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Menguatkan Peran Ibu Nyai Pesantren dengan Penulisan Ulang Sejarah Ulama Perempuan

Dilema Kepemimpinan Perempuan di Tengah Budaya Patriarki, Masihkah Keniscayaan?

Dalam event lima tahunan KUPI ini, juga dibahas dalam Musyawarah Keagamaan KUPI yang akan memutuskan fatwa tentang lima isu krusial. Antara lain, Pertama, peran perempuan dalam merawat bangsa dari ekstrimisme. Kedua, pengelolaan dan pengolahan sampah rumah tangga untuk keberlanjutan lingkungan.

Ketiga, perlindungan perempuan dari bahaya pemaksaan perkawinan. Keempat, perlindungan jiwa perempuan dari bahaya kehamilan akibat perkosaan. Dan kelima, perlindungan perempuan dari bahaya tindak pemotongan dan pelukaan genetalia perempuan.

Kepemimpinan Perempuan

Selain itu juga masih banyak tema-tema lain yang akan diangkat dalam KUPI II nanti. Di mana menurut Alissa itu penting untuk di-highlight oleh KUPI adalah soal kepemimpinan perempuan. Karena di 2023 Indonesia sudah memasuki tahun politik, dan sudah mulai masa kampanye. Sementara kita tahu negara ini yang keberagamannya kuat, harapannya akan mampu mengantisipasi ketika nanti muncul calon-calon pemimpin perempuan.

“Apakah nanti akan menggunakan dalil-dalil agama untuk memuluskan kepemimpinan perempuan, atau justru menghalangi calon-calon perempuan ini. Baik pada level kepemimpinan pusat maupun daerah. Karena nanti akan ada pemilihan kepala daerah  juga anggota legislatif.” Ungkap Alissa.

Terakhir, Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian ini juga menyampaikan bahwa banyak permintaan dari berbagai negara dan organisasi dunia, agar KUPI nanti memberikan sikap terhadap persoalan-persoalan menyangkut kehidupan umat manusia di tingkat dunia. Terutama yang terkait perempuan. Dalam hal ini misalnya situasi di Afghanistan, dan situasi di Iran. Karena dalam forum KUPI II juga dihadiri oleh para ulama perempuan dari berbagai negara.

“Kami mohon bantuan media untuk menggaungkan ini, karena KUPI tidak sekedar seminar-seminar. Tapi kita ingin kehidupan dunia yang lebih baik, terutama dunia yang berangkat dari perspektif keadilan hakiki, bagi perempuan dan laki-laki, bagi anak perempuan dan anak laki-laki. Kita akan mewujudkannya melalui KUPI II nanti.” Pungkasnya. (Zahra)

Tags: Fatwa KUPIKepemimpinan PerempuanKongres Ulama Perempuan IndonesiaKUPI IIulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Pengelolaan Sampah

Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

25 Juli 2025
PIT Internasional

ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

23 Juli 2025
PIT SUPI

Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

23 Juli 2025
Ma'had Aly Kebon Jambu

S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

21 Juli 2025
Wisuda Ma'had Aly Kebon Jambu

Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

21 Juli 2025
Fiqh al-Usrah

Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia

20 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • PRT yang

    PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disabilitas Netra dan Ironi Aksesibilitas Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Menikmati Proses, Karena yang Instan Sering Mengecewakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Juga Manusia, Layak Diperlakukan dengan Baik dan Bermartabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Beruntungnya Menjadi Anak Sulung
  • Refleksi Tren S-Line: Bagaimana Jika Dosa Kita Terlihat Jelas Atas Kepala?
  • Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line
  • Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID