Mubadalah.id – Dalam beberapa catatan hadis, Nabi Muhammad Saw telah menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Allah Swt sebagai makhluk yang setara.
Penegasan bahwa laki-laki dan perempuan adalah makhluk setara itu merujuk hadis Sunan Abi Dawud. Isi hadis tersebut sebagai berikut:
Aisyah Ra menuturkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Perempuan itu saudara kandung laki-laki,” (Sunan Abi Dawud).
Dalam hadis tersebut, menurut Faqihuddin Abdul Kodir seperti di dalam buku 60 Hadis Shahih, memuat ajaran pokok mengenai prinsip kemitraan dan kesederajatan antara laki-laki dan perempuan.
Perempuan adalah manusia yang sama seperti laki-laki, yang memerlukan pengakuan, penghargaan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak hidup sebagai manusia yang bermartabat dan memiliki harga diri, tanpa kekerasan, peminggiran, dan penistaan sosial.
Setiap penistaan perempuan adalah kezaliman yang haram dan bertentangan dengan Islam. Maka setiap kerja pemberdayaan dan penguatan kapasitas perempuan adalah untuk keadilan yang dianjurkan Islam.
Bahkan yang Islam tuju hanya kemaslahatan dan keadilan bagi perempuan. Sebagaimana Islam telah menegaskannya. Dan justru bukan sebaliknya. Orang-orang yang menistakan perempuan sama sekali tidak berhak mengatasnamakan Islam.
Sementara itu, menurut Abdul Halim Abu Syuqqah, teks hadis di atas adalah referensi dasar bagi prinsip kesederajatan (musawah) antara laki-laki dan perempuan. Sehingga, hak-hak keduanya, sebagai manusia adalah sama.
Oleh sebab itu, hak untuk hidup bermartabat, beragama, berpolitik, berkeluarga, beraktivitas dalam ruang lingkup sosial, ekonomi, dan pendidikan. Pencedaraan terhadap hak-hak perempuan adalah penistaan terhadap prinsip kesederajatan sebagaimana hadis ini tegaskan. []