• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Memaknai Hadis Perempuan sebagai Sumber Fitnah

Jika teks Hadis ini kita maknai secara mubadalah, maka relasi sosial menjadi saling menghormati, saling mendukung satu sama lain, menghargai, dan menjaga diri.

Redaksi Redaksi
07/09/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Fitnah Perempuan

Fitnah Perempuan

707
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Narasi hadis perempuan adalah fitnah dan penuh pesona pernah diungkapkan Nabi Muhammad Saw. Ungkapan ini disampaikan kepada para laki-laki agar waspada dalam menjalani kehidupan.

Sayangnya, apa yang diungkapkan oleh Nabi Muhammad Saw. ini lebih banyak digunakan untuk menghambat dan melarang perempuan, dibanding menuntut laki-laki untuk menjaga diri, tanpa mengungkung dan melarang perempuan.

Jika teks Hadis ini kita maknai secara mubadalah, maka relasi sosial menjadi saling menghormati, saling mendukung satu sama lain, menghargai, dan menjaga diri.

Relasi seperti ini tidak hanya selaras dengan visi dan misi Islam. Tetapi makna fitnah menjadi lebih sesuai dengan tuntunan ayat al-Qur’an.

Teks Hadis yang kita maksud adalah:

Baca Juga:

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

Dari Usamah bin Zaid r.a., dari Nabi Saw., bersabda: “Tidak aku tinggalkan setelahku suatu fitnah (ujian) yang paling berat bagi laki-laki kecuali (ujian mengenai pesona) perempuan”. (Shahih al-Bukhari, Kitab al-Nikah, no. 5152).

Teks ini secara eksplisit menyapa laki-laki, dan meminta mereka untuk waspada dan menjaga diri dari kemungkinan terjerumus pada pesona perempuan.

Waspada

Permintaan untuk waspada dan menjaga diri ini berlaku juga kepada perempuan. Inilah makna mubadalah yang bisa kita munculkan dari teks ini.

Pesona atau fitnah perempuan dalam teks Hadis di atas hanya contoh salah satu saja. Pesona perempuan bisa jadi yang terberat bagi banyak laki-laki, tetapi tidak semua laki-laki.

Karena ada yang mungkin lebih terpesona oleh godaan-godaan lain, seperti kekuasaan, harta, atau ambisi-ambisi sosial.

Poinnya bukan apa pesona yang terbesar dalam hidup, tetapi bagaimana kita bisa istiqamah dalam menghadapi ujian pesona ini. Apa pun bentuknya dan dari mana pun datangnya.

Jika subjek yang kita sapa adalah perempuan, maka objek pesona atau ujiannya bisa berubah. Bisa laki-laki yang ia kejar dan inginkan. Bisa juga yang lain: harta, kekuasaan, ambisi sosial, harga diri, atau apa pun yang mungkin memesona dan menjerumuskannya dari pribadi yang baik dan istiqamah.

Poinnya sama, bukan apa dan siapa pesonanya. Namun, bagaimana seseorang bisa melewati tantangan pesona ini dengan tetap menjadi pribadi yang beriman, baik, dan memberi manfaat sebanyak mungkin kepada orang lain. []

Tags: fitnahHadismemaknaiperempuansumber
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Iduladha: Teladan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail tentang Tauhid dan Pengorbanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID