• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Nama Sayyidah Nafisah Terkenal Hingga ke Mesir

Penduduk Mesir senang, karena berharap penuh untuk bisa belajar dan mengaji kepada Sayyidah Nafisah

Redaksi Redaksi
06/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sayyidah Nafisah

Sayyidah Nafisah

789
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nama Sayyidah Nafisah menjadi sangat terkenal, bukan hanya di daerah Hijaz (Makkah, Madinah, dan daerah-daerah lain di Arab Saudi), melainkan juga di Mesir dan negeri-negeri yang lain di Timur Tengah.

Para jamaah haji dari Mesir yang bertemu dengannya saat di Makkah dan Madinah begitu terkesan dengan pengetahuannya yang luas dan kepribadiannya yang indah.

Mereka sangat berharap bahwa suatu saat Sayyidah Nafisah berziarah ke negerinya. Mengenai keinginan tersebut, Sayyidah Nafisah berkata:

Artinya: “Aku akan berkunjung ke negeri kalian, insya Allah. Allah sudah memuji-muji Mesir dalam kitab suci al-Qur’an. Kakekku juga pernah mengatakan, Kalian akan membuka kota Mesir. Ia adalah sebuah negeri yang disebut Qirath.”

“Aku pesan agar kalian bergaul dengan penduduknya secara baik. Mereka akan melindungi dan menyayangi kalian.” (Ini disebutkan dalam kitab Bukhari dan Muslim).

Baca Juga:

Sejarah Kartini (1879-1904) dan Pergolakan Feminis Dunia Saat Itu

Sayyidah Nafisah dan Imam Syafi’i

Memotret Shafi Al-Dhabi dalam Novel Zinah Karya Nawal al-Sa’dawi

Suqūt al-Imām; Perjuangan Melawan Penindasan

Sayyidah Nafisah bersama suami, ayah, dan anak-anaknya, akhirnya berangkat ke Mesir dan tiba di Kairo, pada hari Sabtu, 26 Ramadhan 193 H. Atau lima tahun sebelum kedatangan Imam asy-Syafi’i.

Penduduk Mesir Menyambut Sayyidah Nafisah

Kedatangannya penduduk Mesir sambut dengan penuh suka cita. Suara takbir dan tahmid mereka kumandangkan bersahutan serta ledakan-ledakan tangis yang mengharu-biru. Mereka senang, karena berharap penuh untuk bisa belajar dan mengaji kepadanya.

Tujuan semula Sayyidah Nafisah ke Mesir ialah untuk menziarahi keluarganya, sesudah terlebih dahulu berziarah ke makam Nabi Ibrahim As., di Baitul Maqdis, Palestina.

Di kota tua ini, ia semula tinggal sementara di rumah megah Sayyid Jamaluddin Abdullah al-Jassas, seorang miliuner terkenal. Sesudah itu, ia pindah ke rumah Ummi Hani di Qarafah.

Memang benar adanya, sejak Sayyidah Nafisah di Kairo, saban hari rumahnya dikunjungi masyarakat. Sering kali rumahnya menjadi sangat padat, berjubel.

Mereka ingin mendengarkan pesan-pesan atau ceramah-ceramahnya. Begitu banyaknya tamu yang datang, sampai ia sering tak sempat “khalwah”, menyendiri untuk intim bersama Tuhan. Suatu hari ja mengatakan:

“Sesungguhnya, aku datang ke tempat ini untuk tinggal menghabiskan hari-hariku yang penuh ujian yang berat. Aku seorang perempuan yang lemah, yang selalu rindu kepada kakekku, Muhammad al-Musthafa.”

“Meskipun begitu, banyak orang di sekitarku yang harus aku sambut dan layani sebaik-baiknya, hingga aku sering tak sempat berdzikir dan beribadah sebagai bekalku di akhirat kelak.” []

Tags: MesirNamaSayyidah Nafisah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID