• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Laki-laki Penuh Cinta dalam Film “Seni Memahami Kekasih”

Agus Mulyadi dan Kalis Mardiasih mampu menunjukkan bahwa tumbuh bersama dalam sebuah hubungan itu nyata

Siti Nisrofah Siti Nisrofah
30/09/2024
in Film
0
seni memahami kekasih

seni memahami kekasih

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Seni Memahami Kekasih”, film dengan genre komedi romansa ini berhasil menarik perhatian kawula muda. Bagaimana tidak, karakter Gen Z yang cenderung gandrung dengan kehidupan percintaan pasti sangat berantusias untuk menonton film ini sebagai sarana refleksi bersama pasangan. Melalui film ini jadi mengerti, bahwa ada sebuah seni untuk memahami kekasih.

Tidak perlu khawatir, para jomblowers atau singlelillah masih bisa menikmati film “Seni Memahami Kekasih” juga loh. Anggap saja sebagai bekal dalam memilih pasangan.

Selayang Pandang Film “Seni Memahami Kekasih”

“Seni Memahami Kekasih” merupakan film yang disutradarai oleh Jeihan Angga bersama timnya. Tayang mulai tanggal 5 September 2024. Entah sampai kapan jadwal tayangnya. Namun, beberapa bioskop terpantau masih memutar film jenaka ini.

Film ini berangkat dari kisah nyata dari dua sejoli yang namanya cukup popular di linimasa. Yaaa mereka adalah Kalis Mardiasih dan Agus Mulyadi yang akrab dengan sapaan Agus Magelangan.

Lebih tepatnya, film ini mengadopsi cerita dari buku yang berjudul “Sebuah Seni untuk Memahami Kekasih” karya Agus Mulyadi. Penampilan Febby Rastanty dan Elang El Gibran sebagai pemeran utama membuat film ini semakin bernyawa.

Baca Juga:

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

Laki-laki Penuh Cinta Tergambarkan dalam Film “Seni Memahami Kekasih”

Banyak yang merefleksikan film ini melalui tulisan sederhana seperti yang sedang saya lakukan sekarang. Namun, sudut pandang yang akan saya bidik adalah sosok laki-laki dalam film yang penuh dengan cinta.

Pertama dan utama, yaitu Agus Mulyadi selaku tokoh utama. Lucu, sederhana, dan penuh dengan cinta. Ekspresi penuh cinta yang dibawakan melalui penokohan Agus Mulyadi terlihat melalui usaha kerasnya dalam memperjuangkan hidup bersama. Meskipun keraguan dalam diri selalu ada.

Kedua, adalah Akmal selaku suami dari Rahayu. Setiap orang memiliki masa lalu yang mungkin kelam. Namun, setiap orang juga berhak menjadi lebih baik di masa mendatang. Seperti halnya Akmal. Sosok penuh cintanya tercurahkan melalui keberaniannya dalam mengakui kesalahan. Serta sadar untuk memperbaiki kualitas diri.

Selain terlihat menyesal, Akmal juga beralih menjadi sosok ayah yang hangat untuk anaknya yaitu Nurcholis. Momen ini cukup menguras air mata, karena ia dengan telaten membujuk anaknya agar mau kembali ke pondok pesantren sesuai dengan harapan ibunya, Rahayu.

Satu pesan dari Akmal untuk anaknya agar kelak menjadi laki-laki yang mampu menghormati Perempuan.

Ketiga, ayah Kalis Mardiasih. Sosok ayah yang penuh dengan cinta tergambar melalui kedekatannya dengan sang putri tercinta, Kalis. Meskipun dekat, tapi tetap membiarkan keputusan ada pada anak perempuannya.

Kata-kata mutiara dari seorang ayah Kalis yaitu “Jodoh itu ikhtiar dua hamba Allah menjaga akad untuk tumbuh bersama dalam kesulitan. Satu orang saja berhenti berikhtiar, semuanya akan pincang”.

Sungguh, perfilman Indonesia membutuhan sosok laki-laki yang penuh dengan cinta. Tontonan seringkali menjadi tuntunan. Harapannya, kehadiran laki-laki yang tidak kurang rasa cintanya dalam dunia perfilman mampu mengetuk nurani kita semua, khususnya laki-laki. Bahwa setiap manusia memiliki ruang cinta yang harus selalu dirawat karena tuhan manusia (Allah Swt) saja Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Pesan Positif dalam Film “Seni Memahami Kekasih”

Tidak perlu meriah apalagi mewah, hubungan yang kokoh juga bisa dibangun melalui kesederhanaan. Agus Mulyadi dan Kalis Mardiasih mampu menunjukkan bahwa tumbuh bersama dalam sebuah hubungan itu nyata.

Berangkat dari titik yang sama, niat yang tulus, kesiapan untuk saling menerima dan memahami menjadi kunci dalam menjalin hubungan serius.

Film ini sangat relatable bagi pasangan muda mudi yang masih sering khawatir terhadap kehidupan masa depannya. Padahal, sejatinya hidup adalah hari ini. Menikmati hidup adalah pilihan yang tepat untuk menjaga keseimbangan antara kewarasan dan rasa syukur kepada Tuhan. []

Tags: Agus MulyadiFilm IndonesiaFilm Seni Memahami Kekasihkalis mardiasihRelasi
Siti Nisrofah

Siti Nisrofah

Hanya orang biasa :')

Terkait Posts

Squid Game

Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

3 Juli 2025
Nurhayati Subakat

Nurhayati Subakat, Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Wardah

26 Juni 2025
Film Animasi

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

22 Juni 2025
Film Azzamine

Film Azzamine: Ketika Bentuk Proteksi Orang Tua Kepada Anak Perempuan Disalahartikan

20 Juni 2025
Tastefully Yours

Tastefully Yours : Membongkar Konstruksi Sosial dari Dapur

19 Juni 2025
Bela Negara

Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara

14 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID