Sabtu, 27 Desember 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

    sikap ambivalen

    Julia Suryakusuma Soroti Ancaman Kekerasan Seksual dan Sikap Ambivalen terhadap Feminisme

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Taubat Ekologis

    Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam

    Perempuan Disabilitas

    Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas

    Era Scroll

    Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

    Ikan Asin

    Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri

    Parenting Anxiety

    Parenting Anxiety: Ketika Mengasuh Anak Berada di Bayang-bayang Parenting Goals

    Perempuan Disabilitas Berlapis

    Diskriminasi Berlapis Perempuan Disabilitas di Negara yang Belum Inklusif

    Agus Buntung

    Menulis Terminologi “Agus Buntung” Di Media Online, Inklusikah? 

    Tambang Ilegal

    Tambang Ilegal: Kejahatan Ekologi yang Menghancurkan Alam dan Keselamatan Rakyat

    Manunggaling Kawula Gusti

    Manunggaling Kawula Gusti, Pengakuan Inklusivitas dalam Sufisme Jawa

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Natal

    Makna Natal Perspektif Mubadalah: Feminis Maria Serta Makna Reproduksi dan Ketubuhan

    Kekerasan di Kampus

    IMM Ciputat Dorong Peran Mahasiswa Perkuat Sistem Pelaporan Kekerasan di Kampus

    Kekerasan di Kampus

    Peringati Hari Ibu: PSIPP ITB Ahmad Dahlan dan Gen Z Perkuat Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Kampus

    KUPI yang

    KUPI Jadi Ruang Konsolidasi Para Ulama Perempuan

    gerakan peradaban

    Peran Ulama Perempuan KUPI dalam Membangun Gerakan Peradaban

    Kemiskinan Perempuan

    KUPI Dorong Peran Ulama Perempuan Merespons Kemiskinan Struktural dan Krisis Lingkungan

    Kekerasan Seksual

    Forum Halaqah Kubra KUPI Bahas Kekerasan Seksual, KDRT, dan KBGO terhadap Perempuan

    Gender KUPI

    Julia Suryakusuma Apresiasi Peran KUPI dalam Mendorong Islam Berkeadilan Gender

    sikap ambivalen

    Julia Suryakusuma Soroti Ancaman Kekerasan Seksual dan Sikap Ambivalen terhadap Feminisme

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Taubat Ekologis

    Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam

    Perempuan Disabilitas

    Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas

    Era Scroll

    Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

    Ikan Asin

    Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri

    Parenting Anxiety

    Parenting Anxiety: Ketika Mengasuh Anak Berada di Bayang-bayang Parenting Goals

    Perempuan Disabilitas Berlapis

    Diskriminasi Berlapis Perempuan Disabilitas di Negara yang Belum Inklusif

    Agus Buntung

    Menulis Terminologi “Agus Buntung” Di Media Online, Inklusikah? 

    Tambang Ilegal

    Tambang Ilegal: Kejahatan Ekologi yang Menghancurkan Alam dan Keselamatan Rakyat

    Manunggaling Kawula Gusti

    Manunggaling Kawula Gusti, Pengakuan Inklusivitas dalam Sufisme Jawa

    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Penciptaan Manusia

    Logika Penciptaan Manusia dari Tanah: Bumi adalah Saudara “Kita” yang Seharusnya Dijaga dan Dirawat

    Mimi Monalisa

    Aku, Mama, dan Mimi Monalisa

    Romantika Asmara

    Romantika Asmara dalam Al-Qur’an: Jalan Hidup dan Menjaga Fitrah

    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
  • Tokoh
    • All
    • Profil
    Kebudayaan

    Pidato Kebudayaan dalam Ulang Tahun Fahmina Institute Ke 25

    Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    Idulfitri

    Khutbah Idulfitri: Mulai Kehidupan Baru di Bulan Syawal

    Sa'adah

    Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

    Tahun Baru 2025

    Do’a Tahun Baru 2025

    Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

    Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

    Rabi'ah Al-'Adawiyah

    Sufi Perempuan: Rabi’ah Al-‘Adawiyah

    Ning Imaz

    Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

    Siti Hanifah Soehaimi

    Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

  • Monumen
  • Zawiyah
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?

Ruang fokus memang bukanlah tempat fisik, tapi batas yang kita pasang agar pikiran punya kesempatan menetap.

Siti Roisadul Nisok Siti Roisadul Nisok
27 Desember 2025
in Publik, Rekomendasi
0
Era Scroll

Era Scroll

17
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebagai generasi yang hidup dengan julukan digital natives, hari-hari saya sering dibuka oleh alarm dari ponsel. Kemudian chat menyusul, lalu ada kabar terkini, hingga hiburan. Tanpa terasa, layar ponsel di era scroll menjadi halte pertama sebelum kesadaran benar-benar dalam genggaman.

Yang aneh, justru ketika ponsel tidak ada di dekat saya, rasanya terasa kosong seolah ada yang tertinggal. Boleh saya asumsikan benar kata Marshall McLuhan, media adalah perpanjangan indra manusia. Di era scroll ini, ponsel sebagai media telah memperpanjang kemampuan, sekaligus memperpanjang kebiasaan kita mengisi setiap jeda dalam hidup manusia.

Barangkali ini bukan pengalaman saya saja; kita kerap menyebutnya sepele, padahal kita melakukannya nyaris setiap hari. Hanya mau cek satu hal. Namun begitu layar menyala, feed ikut menyapa. Kita tidak sedang mencari apa-apa, tetapi selalu ada yang ditawarkan. Satu konten lewat, lalu yang lain ikut bermunculan. Rasanya baru sebentar. Ternyata sudah lama.

Lalu, ke mana perginya waktu yang tak terasa itu?

Di titik ini, tak jarang saya mengambil kesimpulan paling mudah dengan menyalahkan diri. Berarti saya kurang disiplin. Berarti benteng pertahanan saya untuk tidak scroll kurang kuat. Padahal persoalannya tidak sesederhana itu.

Dapat dikatakan, ini juga perihal arsitektur zaman. Feed yang tak punya ujung, algoritma yang menghafal kebiasaan kita, dan shorts video yang dirancang seperti permen kecil, manis, cepat, dan candu.

Lantas, apabila hidup kita makin sering dituntun oleh desain yang mendorong respons cepat, geser, tonton, lanjut, apa yang terjadi pada kemampuan kita untuk tinggal lebih lama pada suatu hal? Masihkan kita memiliki fokus utuh?

Bagaimana Penelitian Mutakhir Menjawab tentang Fokus dan Kesehatan Mental?

Pertanyaan tentang fokus sering dianggap sebagai urusan kebiasaan. Namun, beberapa tahun terakhir para peneliti mulai memetakannya sebagai pola yang terukur.

Salah satu yang mutakhir adalah tinjauan sistematis dan meta analisis yang disusun oleh Nguyen dan rekan rekan, dengan tajuk “Feeds, Feelings, and Focus: A Systematic Review and Meta Analysis Examining the Cognitive and Mental Health Correlates of Short Form Video Use” yang terbit di Psychological Bulletin pada 2025.

Mereka tidak hanya membaca satu dua studi. Mereka merangkum 71 studi dengan total 98.299 partisipan. Tujuannya untuk melihat pola besar tentang hubungan penggunaan video pendek dengan kemampuan berpikir dan kondisi mental.

Gambar besarnya begini, keterlibatan yang lebih tinggi pada video pendek cenderung berjalan bersama dengan menurunnya kinerja kognitif. Kekuatan hubungannya berada pada tingkat sedang. Ini berarti polanya cukup terasa dan muncul berulang di banyak studi, walau tentu tidak menjelaskan seluruh hidup seseorang.

Ketika temuan itu dipecah, dua hal tampak paling menonjol. Yang pertama adalah fokus atau perhatian. Ini berkaitan dengan kemampuan bertahan pada satu tugas. Yang kedua adalah kontrol inhibisi. Ini berkaitan dengan kemampuan menahan dorongan, misalnya menahan diri agar tidak segera berpindah ke video berikutnya.

Dengan kata lain, riset ini tidak sekadar berkata kita jadi mudah terdistraksi. Namun juga menyinggung kemampuan untuk berhenti, menunda, dan memilih. Itulah kemampuan yang sering terasa melemah ketika tangan sudah terlanjur menggulir.

Apa Hubungannya dengan Kondisi Psikologis Seseorang?

Meta analisis yang sama juga melihat kaitannya dengan kesehatan mental. Polanya tetap muncul, walau umumnya tidak sekuat ranah kognisi.

Orang yang lebih intens memakai video pendek lebih sering melaporkan stres dan kecemasan. Hubungan dengan gejala depresi juga tampak, walau lebih lemah dibanding dua indikator tadi. Sejumlah studi juga mencatat kaitan dengan rasa kesepian, kualitas tidur yang menurun, serta kesejahteraan psikologis yang ikut merosot.

Ada temuan yang tidak kalah menarik. Pada gabungan studi ini, citra tubuh dan harga diri tidak menunjukkan hubungan yang berarti. Penulis menduga salah satu alasannya adalah ragam konten video pendek yang sangat lebar. Ada konten yang memicu perbandingan sosial. Ada juga konten yang mendorong penerimaan diri. Karena itu, dampaknya kemungkinan besar bergantung pada jenis konten dan cara kita menggunakannya.

Di sisi lain, penelitian ini juga mengingatkan batasnya. Banyak studi yang ditinjau bersifat korelasional dan cross-sectional. Karena itu, riset ini belum bisa memastikan arah sebab akibat secara mutlak. Bisa saja video pendek ikut melemahkan fokus. Namun bisa juga orang yang sedang lelah mental lebih mudah mencari pelarian lewat video pendek. Kemungkinan yang masuk akal adalah keduanya saling menguatkan.

Mengapa Video Pendek Terasa Begitu Melekat?

Nah, peneliti tersebut menggunakan kerangka habituasi dan sensitisasi. Habituasi berarti otak terbiasa dengan rangsangan yang cepat dan intens. Akibatnya, aktivitas yang ritmenya pelan terasa lebih berat. Membaca panjang terasa cepat membosankan. Mengerjakan tugas tanpa variasi terasa lebih sulit.

Sensitisasi bergerak dari arah lain. Sistem penghargaan kita menjadi semakin peka pada pemicu cepat. Setiap video memberi peluang menemukan sesuatu yang lebih lucu, lebih mengejutkan, atau lebih relevan. Maka yang kita kejar bukan hanya isi kontennya. Kita juga mengejar kemungkinan kejutan berikutnya.

Di sinilah desain platform bekerja halus. Ujungnya tidak jelas. Video berganti tanpa jeda. Rasa bosan tidak diberi ruang untuk selesai. Kita belajar menutup bosan secepat mungkin. Kita belajar mengganti satu rangsangan dengan rangsangan lain.

Jika pola itu diulang setiap hari, perhatian pelan pelan berubah. Pikiran jadi mudah meloncat. Fokus terasa rapuh. Dan ketika fokus rapuh, hal hal sederhana pun terasa lebih berat, karena kita harus memulai lagi dan lagi.

Memperebutkan Kembali Ruang Fokus

Penelitian mutakhir tadi tidak sedang memengaruhi kita memusuhi teknologi. Balik lagi, sebagai digital natives mustahil melakukan hal yang demikian. Penelitian tersebut juga tidak sedang memberikan justifikasi terhadap individu malas. Namun menunjukkan pola yang bisa kita lihat dengan lebih jujur.

Kalau video pendek berkaitan dengan melemahnya perhatian dan kontrol inhibisi, serta berkaitan dengan naiknya stres dan kecemasan, maka pertanyaannya bukan lagi sekadar bagaimana menahan diri. Pertanyaannya adalah bagaimana memperebutkan kembali ruang fokus.

Ruang fokus memang bukanlah tempat fisik, tapi batas yang kita pasang agar pikiran punya kesempatan menetap. Bentuknya dapat berupa jeda yang belum kita isi. Ruang fokus bisa kita rasakan sebagai momen di mana kita membiarkan satu pekerjaan selesai, satu bacaan dapat dipahami dengan utuh, dan satu ide yang diproses sampai tuntasl.

Hidup di era scroll membuat fokus utuh terasa seperti barang langka. Saya kira bukan saya saja yang merasakannya, tapi kita. Nah, riset yang telah saya gambarkan tadi memberi petunjuk yang jelas. Fokus, bukan hanya soal karakter. Fokus juga soal lingkungan rangsangan yang kita konsumsi setiap hari.

Apabila kita ingin fokus kembali, kita perlu lebih sadar memilih asupan perhatian. Ada konten yang membuat pikiran tenang dan paham. Ada juga konten yang membuat kita terus haus rangsangan. Ketika kita mulai mengatur porsi dan memberi jeda, perhatian punya peluang untuk pulih. Di situlah kita kembali bisa hadir seutuhnya, bukan sekadar ikut terseret arus selayaknya ikan yang kehilangan nafas. []

 

 

 

 

 

 

 

Tags: Digital NativeEra Scrollkontenmedia sosialRuang FokusTeknologi Digital
Siti Roisadul Nisok

Siti Roisadul Nisok

Siti Roisadul Nisok is an M.Phil student in the Faculty of Philosophy at Gadjah Mada University, Yogyakarta, Indonesia. Her research interests include religious studies, digitization, philosophy, cultural studies, and interfaith dialogue. She can be reached on Instagram via the handle: @roisabukanraisa.

Terkait Posts

Ruang Digital
Publik

Menjaga Jari di Ruang Digital: Etika Qur’ani di Tengah Krisis Privasi

16 Desember 2025
Korban Bencana Alam
Publik

ROI: Mengenal Istilah Penyebab Pejabat Datangi Korban Bencana Alam

11 Desember 2025
Media Sosial Anak
Keluarga

Perlukah Indonesia Batasi Usia Media Sosial Anak?

10 Desember 2025
Anak Muda
Publik

Anak Muda dan Kerapuhan Sosial Baru

10 Desember 2025
Relasi Difabel
Publik

Relasi Difabel dan Jurnalisme: Antara Representasi, Sensasi, dan Keadilan Narasi

9 Desember 2025
Dunia Digital
Publik

Menguatkan Kesehatan Mental dan Psikososial Anak di Dunia Digital Bersama Para Pakar

9 Desember 2025
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Manunggaling Kawula Gusti

    Manunggaling Kawula Gusti, Pengakuan Inklusivitas dalam Sufisme Jawa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sulitnya Ruang Aman Bagi Perempuan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Ilegal: Kejahatan Ekologi yang Menghancurkan Alam dan Keselamatan Rakyat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bersama Penari Disabilitas, Yura Yunita Tegaskan Panggung Seni Milik Semua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ada yang Tertinggal di Jogja: Sebuah Kenangan Halaqah Kubra KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam
  • Kasus Gowa dan Rapuhnya Perlindungan bagi Perempuan Disabilitas
  • Hidup di Era Scroll: Masihkah Kita Memiliki Fokus Utuh?
  • Mengubah Limbah Ikan Asin Menjadi Pakan Mandiri
  • Parenting Anxiety: Ketika Mengasuh Anak Berada di Bayang-bayang Parenting Goals

Komentar Terbaru

  • Laura Khan pada Kemiskinan yang Berwajah Perempuan dan Pentingnya Menolak Kepemimpinan Maskulin
  • http://igenplan.ru/forum/user/100422/ pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • Margaret1395 pada Saatnya Taubat Ekologis dan Kembalikan Sakralitas Alam
  • tkslot pada Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan
  • droversointeru pada Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Account
  • Home
  • Khazanah
  • Kirim Tulisan
  • Kolom Buya Husein
  • Kontributor
  • Monumen
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Rujukan
  • Tentang Mubadalah
  • Zawiyah
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID