• Login
  • Register
Rabu, 1 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Apa yang Salah dari Perempuan Suka Membaca Buku?

Sudah sepatutnya membaca buku bagi perempuan menjadi sarana untuk memperoleh pendidikan yang bukan hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri. Melainkan juga bagi sesama manusia lainnya.

Hilda Fatgehipon Hilda Fatgehipon
10/06/2021
in Personal
0
MembincangMembincang 60 Hadits Shahih Tentang Hak-Hak Perempuan 60 Hadits Shahih

Membincang 60 Hadits Shahih Tentang Hak-Hak Perempuan

210
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Apabila membaca adalah kunci peradaban suatu bangsa, maka sudah seharusnya membaca menjadi kebiasaan dan membudaya di setiap lini kehidupan serta bisa diakses siapa saja. Sayangnya, aktivitas membaca bagi kebanyakan orang masih dianggap sebelah mata. Bahkan di sisi lain, anggapan keliru tentang aktivitas membaca buku masih sering saya temui.

Anggapan ini yang menurut saya bisa membuat orang-orang yang sedang ingin membangun kebiasaan membaca buku seketika kendur. “Bagaimana tidak, kalau anggapan terlalu sering membaca buku bisa membuat seseorang menjadi gila.” Parahnya, hal ini malah masih berkembang di masyarakat.

Saya memiliki pengalaman dengan ini, ketika bertemu salah seorang kawan yang juga secara blak-blakan mengatakan kalau terlalu keseringan membaca buku hanya akan membuat saya gila. Ucapan yang berhasil membuat saya urung membaca buku di gazebo depan kampus. Selain itu, pengalaman tidak menyenangkan tentang membaca buku, ada hal lain yang membuat saya gelisah yaitu anggapan seperti ini lebih banyak ditujukan pada perempuan ketimbang laki-laki.

Kejadian yang seakan-akan menandakan bahwa aktivitas membaca buku hanya bisa dilakukan oleh laki-laki. Bahkan hingga kini, saya sama sekali belum mendengar laki-laki yang dicibir kalau terlalu sering membaca buku bisa membuat gila. Sebaliknya, mereka disanjung karena suka membaca. Namun, hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi perempuan. Bahkan, seorang sahabat saya pun mengakui, bahwa ia sering dihakimi di lingkungan keluarga hanya karena sering membaca buku.

Anggapan keliru tentang perempuan membaca, mengingatkan saya pada sosok Ichiyo dalam novel Jepang berjudul Ichiyo yang ditulis oleh Rei Kimura. Novel yang mengisahkan perjalanan hidup penulis perempuan pertama Jepang—ichiyo yang fotonya diabadikan dalam selembar uang Jepang. Keinginan membaca buku seorang Ichiyo berkali-kali ditentang sang ibu hanya karena ia perempuan dan lebih baik mengurus urusan domestik.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kisah Saat Nabi Saw Apresiasi Kepada Para Perempuan Pekerja
  • Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih
  • 7 Prinsip Dalam Berkeluarga Ala Islam
  • Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

Baca Juga:

Kisah Saat Nabi Saw Apresiasi Kepada Para Perempuan Pekerja

Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

7 Prinsip Dalam Berkeluarga Ala Islam

Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

Urusan domestik yang sampai saat ini dipandang sebagai aktivitas wajib perempuan, ternyata memberi pengaruh pada cara pandang masyarakat yang sarat patriarki dalam menilai perempuan. ya, seakan-akan mendikte perempuan untuk tidak memiliki akses untuk memperoleh pengetahuan melalui bacaan yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi mengedukasi perempuan. padahal, hal ini jelas-jelas salah satu bentuk diskriminasi yang hanya merugikan perempuan.

Dalam buku 60 Hadist Shahih yang ditulis oleh Kang Faqih, ada salah satu hadist yaitu, Abu Sa’id al-Khudri Ra. menuturkan bahwa suatu saat, ada seorang perempuan datang bertandang pada Rasullah SaW., dan berkata, “Wahai Rasullah, para laki-laki telah banyak memperoleh pelajaranmu. Bisakah engkau menyempatkan diri untuk kami (para perempuan) pada hari tertentu sehingga kami bisa mendatangimu mengajarkan pada kami apa yang telah diajarkkan Allah kepadamu?” Rasullah Saw., menjawab, “Ya, silahkan berkumpul di hari tertentu dan di tempat tertentu.” Para perempuan kemudian datang berkumpul (di hari dan tempat yang ditetapkan), dan Rasullah Saw. pun hadir mengajari mereka apa yang diperolehnya dari Allah Swt. (Shahih al-Bukhari)

Menurut Kang Faqih, hadist di atas menegaskan bahwa perempuan berhak menuntut atas pendidikan yang sama dengan laki-laki. Di sini, perempuan harus diberi perhatian secara khusus dan diprioritaskan, karena seringkali hak pendidikan mereka tidak terpenuhi, karena kewajiban sosial yang disematkan pada mereka, mengurus keluarga, melayani suami, menikah dini, atau memberi kesempatan kepada laki-laki.

Dalam Alquran pun seperti yang kita tahu bahwa ayat yang pertama turun adalah Surat Alaq 1-5 dengan ayat pertama Iqra (bacalah). Hal yang mengindikasikan bahwa membaca memiliki peran sentral bagi umat Islam baik perempuan dan laki-laki. Maka, anggapan membaca buku yang cenderung bias gender, sudah seharusnya ditepis dan dihilangkan. Bukan hanya karena tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam yang menjunjung tinggi hak-hak perempuan. Namun juga mematikan potensi yang diberikan-Nya dalam diri perempuan yang bisa dikembangkan secara maksimal mungkin dengan akses pengetahuan yang memadai.

Sudah sepatutnya membaca buku bagi perempuan menjadi sarana untuk memperoleh pendidikan yang bukan hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri. Melainkan juga bagi sesama manusia lainnya. Terutama bisa menjadi penopang untuk membangun kesadaran bersama sesama perempuan untuk saling menopang satu sama lain. Sebagaimana sabda Rasulallah Saw., “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama” (HR. Bukhari dan Muslim). []

Tags: Akses PengetahuanbukuGenderHaditsislamkeadilanKesetaraanmembacaPendidikan Perempuanperempuan
Hilda Fatgehipon

Hilda Fatgehipon

Anggota Puan Menulis

Terkait Posts

Wasiat Buya Husein

Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad

1 Februari 2023
Patah Hati

Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

31 Januari 2023
Refleksi Menulis

Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri, dan Menciptakan Keabadian

30 Januari 2023
Pengalaman Perempuan

Writing for Healing: Mencatat Pengalaman Perempuan dalam Sebuah Komunitas

28 Januari 2023
Kampus Cantik

Akun Instagram Kampus Cantik, Sebuah Bentuk Glorifikasi Seksisme Bagi Perempuan

27 Januari 2023
Budak Cinta

Budak Cinta, Bumi Cinta, dan Mubadalah Cinta

24 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kesehatan Calon Pasangan

    Pentingnya Mengetahui Kesehatan Calon Pasangan Sebelum Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Prinsip Dalam Berkeluarga Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Patah Hati, dan Krisis Percaya Diri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Keluarga Berencana dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat Keterlibatan Perempuan dalam Tradisi Nyadran Perdamaian di Temanggung Jawa Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad
  • Kisah Saat Nabi Saw Apresiasi Kepada Para Perempuan Pekerja
  • Pertemuan Mitologi, Ekologi, dan Phallotechnology dalam Film Troll
  • Kisah Saat Nabi Saw Tertawa Karena Mendengar Cerita Kentut dari Salma
  • Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist