• Login
  • Register
Kamis, 23 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

IWD 2023, Saatnya Akhiri Kesenjangan Gender dalam Industri Digital

KBGO sebagai bayangan buruk yang terus mengintai keamanan perempuan di dunia digital harus kita minimalisir. Hal ini bisa kita lakukan dengan upaya untuk menghadirkan ruang yang aman dan setara

Lutfiana Dwi Mayasari Lutfiana Dwi Mayasari
08/03/2023
in Publik, Rekomendasi
0
Kesenjangan Gender

Kesenjangan Gender

590
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada peringatan International Women Day 2023, UN Women mengangkat tema “DigitALL: Innovation and technology for gender equality”. Tema tersebut kita harapkan mampu mendekatkan perempuan dalam penguasaan teknologi dan menghapus kesenjangan gender di dunia digital. Berdasarkan riset UN Women Gender Snapsot 2022, marginalisasi perempuan di dunia digital berdampak pada kerugian ekonomi hingga $ 1,5 trilyun jika terus kita biarkan.

Peran perempuan dalam meningkatkan perekonomian negara melalui teknologi digital, diperkuat dengan riset yang UN Women lakukan pada Juli 2020. Kita simpulkan bahwa sebanyak 54% perempuan memanfaatkan fasilitas internet untuk menjual berbagai produk. Angka ini meningkat tajam di saat masa pandemic akibat covid-19. Sedangkan di level bisnis yang lebih kecil, akses perempuan ke internet mencapai angka 68%, 12% diatas laki-laki.

Sedangkan di Indonesia, sektor ekonomi yang memanfaatkan teknologi digital memiliki potensi ekonomi hingga $ 70 miliar. Angka ini menempati posisi tertinggi d wilayah Asia Tenggara pada 2021. Tingginya potensi ekonomi yang perempuan lakukan di ruang digital ini ternyata tidak diiringi dengan penyediaan ruang digital yang aman bagi perempuan.

Daftar Isi

    • Perempuan dalam Bayang KBGO
  • Baca Juga:
  • Diseminasi Fatwa Ulama Perempuan di Peringatan Hari Perempuan Internasional
  • Perempuan Memegang Kunci untuk Membangun Dunia yang Bebas dari Kelaparan dan Kemiskinan
  • International Women’s Day: Teknologi untuk Kesetaraan Gender
  • International Women’s Day: Antara Selebrasi dan Tantangan
    • Perempuan dan Transformasi Digital

Perempuan dalam Bayang KBGO

Berdasarkan catatan Tahunan Komnas Perempuan pada 5 maret 2021, terlaporkan bahwa angka KBGO mencapai 940 kasus. Meningkat 300% selama masa pandemi covid- 19. Riset Catahu Komnas Perempuan ini diperkuat dengan data SAFEnet di tahun yang sama. Sebanyak 78% responden survey yang SAFEnet lakukan menyatakan pernah menjadi korban pelecehan bahkan hingga berkali-kali selama WFH.

Sangat ironis memang, di satu sisi perempuan menjalankan aktifitas ekonomi di dunia digital untuk mempertahankan perekonomian keluarga akibat pandemic covid-19. Namun di satu sisi ia juga terus berada dalam bayang-bayang KBGO. Beberapa KBGO yang rentan perempuan alami antara lain:

Baca Juga:

Diseminasi Fatwa Ulama Perempuan di Peringatan Hari Perempuan Internasional

Perempuan Memegang Kunci untuk Membangun Dunia yang Bebas dari Kelaparan dan Kemiskinan

International Women’s Day: Teknologi untuk Kesetaraan Gender

International Women’s Day: Antara Selebrasi dan Tantangan

Pelanggaran privasi, salah satu pelanggaran privasi yang marak terjadi adalah doxing atau menyebarkan privasi orang lain dengan tujuan mengintimidasi secara online. Kedua, perusakan kredibilitas dengan cara mencuri identitas dan impersonasi dengan tujuan menghanjurkan kredibiltas seseorang di dunia maya.

Ketiga, online harassment berupa ancaman kekerasan seksual, komentar kasar, bullying, yang korban terima melalui pesan dan sosial media. Keempat, pemerasan dengan ancaman penyebaran foto yang bersifat privasi baik ditujukan ke individu maupun ke komunitas tertentu.

KBGO bisa laki-laki dan perempuan alami. Namun perempuan memiliki posisi yang lebih rentan dibanding laki-laki. KBGO juga memiliki dampak jangka panjang bagi korban. Karena korban bisa mengalami trauma secara jangka panjang, sehingga memilih untuk menarik diri dari akses digital. Padahal dunia saat ini adalah dunia digital, pembangunan manusia dan sumber daya telah beralih ke teknologi digital.

Jika perempuan pada akhirnya menarik diri karena khawatir dengan KBGO yang mungkin akan ia rasakan lagi. Maka kerugian $1,5 triliun sebagaimana rilis dari UN Women akan menjadi bencana besar bagi dunia. Karena di satu sisi, perempuanlah yang menjadi penyangga perekonomian keluarga saat keadaan finansial terhimpit.

Perempuan dan Transformasi Digital

Potensi ekonomi yang perempuan hasilkan melalui teknologi digital adalah peluang yang harus kita pertahankan. Sedangkan KBGO sebagai bayangan buruk yang terus mengintai keamanan perempuan di dunia digital harus kita minimalisir. Hal ini bisa kita lakukan dengan upaya untuk menghadirkan ruang yang aman dan setara.

Dalam buku Pedoman Transformasi Digital Perempuan, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghadirkan ruang yang aman dan setara di dunia digital. Salah satunya adalah dengan memberikan edukasi dan literasi digital bagi perempuan. Perempuan pelaku ekonomi digital harus mengetahui data-data apa saja yang termasuk dalam terhadap data pribadi PII (personally identifiable information).

Data PII adalah data induk yang dapat seseorang gunakan untuk melacak privasi individu. Saat ini ada banyak aplikasi yang bisa memperlihatkan seluruh data PII kita. Beberapa hal yang termasuk dalam PII antara lain: nama lengkap, nama semasa kecil, nama ibu, alias, NIK, NPWP, SIM, nomor paspor, plat nomor kendaraan, nomor kartu anggota rumah sakit, rekening bank, nomor kartu kredit.

Mengingat bahaya yang mengintai jika PII tersebar, maka semua pelaku ekonomi digital agar berhati-hati jika ada pihak yang meminta data-data tersebut.  Selain itu, perempuan pelaku ekonomi digital juga harus kita bekali dengan kecakapan digital. Sehingga, ketika ia mengalami perlakuan dan tindakan yang mengarah pada KBGO ia segera sadar dan mencari perlindungan yang aman. Tidak justru menarik diri, karena akan merugikan dia pribadi.

Tema IWD 2023 relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini. Perempuan pelaku ekonomi digital mampu menjadi benteng terdepan dalam menghadapi pandemic covid-19. Melihat potensi besar yang dilakukan oleh perempuan pelaku ekonomi digital, maka negara dan seluruh masyarakat harus berupaya untuk menciptakan ruang yang aman bagi perempuan di ruang digital. Jangan sampai bayang-bayang KBGO yang mengintai perempuan di ruang digital ini mempengaruhi produktifitas perempuan pelaku ekonomi digital. []

 

 

 

 

 

Tags: Embrace EquityHari Perempuan InternasionalIWD 2023KBGOwomens march
Lutfiana Dwi Mayasari

Lutfiana Dwi Mayasari

Dosen IAIN Ponorogo. Berminat di Kajian Hukum, Gender dan Perdamaian

Terkait Posts

Perayaan Nyepi

Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

22 Maret 2023
Peminggiran Peran Perempuan

Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

21 Maret 2023
Travel Haji dan Umroh

Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

20 Maret 2023
Perempuan Harus Berpolitik

Ini Alasan, Mengapa Perempuan Harus Berpolitik

19 Maret 2023
Pembahasan Childfree

Polemik Pembahasan Childfree Hingga Hari Ini

18 Maret 2023
Pembuktian Perempuan

Cerita tentang Raisa; Mimpi, Ambisi, dan Pembuktian Perempuan

18 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perayaan Nyepi

    Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist