• Login
  • Register
Minggu, 28 Mei 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Jilbab dan Hijab Bukan Tanda Kesalehan Manusia

Realitas sosial memperlihatkan kepada kita bahwa banyak perempuan yang tak berjilbab justru lebih saleh dari perempuan yang berjilbab

Redaksi Redaksi
23/05/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Jilbab

Jilbab

834
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Terlepas dari perdebatan yang demikian luas dan beragam pandangan mengenai penafsiran atas ayat jilbab, pertanyaan yang krusial diajukan adalah maksud dan tujuan dari perlunya mengenakan jilbab.

Sebagaimana sudah dikemukakan bahwa dalam banyak pandangan pemakaian hijab/jilbab dimaksudkan sebagai identitas perempuan yang baik, saleh atau berakhlak (berbudi luhur).

Agama memang memiliki misi pembentukan manusia yang seperti ini. Akan tetapi apakah ia menjadi satu-satunya cara/jalan ke arah pencapaian tujuan tersebut?. Apakah ada jaminan pasti bahwa perempuan berjilbab/berhijab adalah pasti seorang perempuan yang baik, saleh dan berakhlak mulia?.

Demikian pula sebaliknya, apakah perempuan yang tidak berjilbab/ berhijab adalah pasti perempuan yang berakhlak rendah, bukan perempuan saleh dan tidak bermoral?.

Realitas sosial memperlihatkan kepada kita bahwa banyak perempuan yang tak berjilbab justru lebih saleh dari perempuan yang berjilbab. Bahkan pada masa lalu, selama berabad-abad, di negeri ini, ibu-ibu dan para istri ulama besar hanya mengenakan kerudung dengan membiarkan sebagian rambut dan leher tetap terbuka.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja
  • Kehidupan Pilu yang Dialami Perempuan Korban KDRT
  • Dukungan Nabi Saw Kepada Perempuan yang Aktif di Ruang Publik
    • Tanda Kesalehan

Baca Juga:

Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan

Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

Kehidupan Pilu yang Dialami Perempuan Korban KDRT

Dukungan Nabi Saw Kepada Perempuan yang Aktif di Ruang Publik

Para suami mereka yang ulama itu tidak pula memasalahkannya. Tetapi tidak juga menolak kenyataan bahwa banyak pula perempuan-perempuan yang berjilbab berakhlak mulia dan salehah. Ini sesuatu yang relatif.

Saya kira menarik sekali pandangan Dr. Muhammad al-Habasy, direktur Pusat Kajian Islam Damaskus, Syiria ini. Ia mengatakan:

“Seorang perempuan dapat memilih pakaiannya sendiri untuk berbagai keperluan dan keadaan. Akan terapi ia bertanggungjawab aras pilihannya itu di hadapan masyarakatnya dan di hadapan Allah. Ia punya hak sosial dengan tetap menjaga kesopanan dan kehormaran dirinya.

Akan tetapi mewajibkannya untuk semua perempuan dalam segala situasi atas nama agama, sebagaimana yang berkembang di sejumlah Negara Islam dewasa ini adalah tidak realistis dan menyalahi petunjuk Nabi dan keluwesan dan keluasan fiqh Islam.”

Apakah yang paling substansial bagi kesalehan seseorang, perempuan maupun laki-laki?.

Tanda Kesalehan

Dalam banyak teks keagamaan: al-Qur’an dan hadits nabi, kesalehan seseorang justru terletak pada pengendalian hati dan tindakannya. Al-Qur’an menyatakan:

“Sesungguhnya yang palaing terhormat di hadapan Allah adalah orang yang paling bertagwa”.

Nabi juga mengatakan: “Allah tidak melihat tubuh dan wajahmu, melainkan kepada hari dan tindakamu.”

Kata-kata nabi ini menunjukkan bahwa kebaikan seseorang tidak dilihat dari aspek legal-formalnya, melainkan pada substansinya.

Al-Qur’an di tempat lain menegaskan lagi: “Dan pakaian takwa itulah yang terbaik”.

Para ulama menafsirkan “pakaian takwa” secara beragama: Ibn Juraij, ia adalah Iman. Ibnu Abbas mengatakan: “ia adalah amal saleh (kerja/perbuatan yang baik) dan wajah yang ramah.

Urwah bin Zubai: “Khasyyatullah” (takut kepada Allah), menjaga kehormatan diri dan menutup aurat.

Dalam sebuah hadits Shahih dikemukakan bahwa letak tagwa adalah di hati. Nabi mengatakan: “Al-Takwa Ha Huna”, takwa itu di sini”, sambil meletakkan tangannya di dadanya.

Al-Qur’an juga menyatakan:

“Kebaikan bukanlah karena kamu menghadapkan wajahmu ke timur atau ke barat. Melainkan kebajikan itu ialah jika seseorang percaya kepada Allah. Hari Kemudian para Malaikat, Kitab Suci dan para Nabi serta mendermakan hartanya berapapun kamu mencintainya, untuk keluarga dekat, anak-anak yatim orang-orang miskin orang-orang dalam perjalanan, peminta-minta dan orang-orang yang terbelenggu perbudakan.

Selanjutnya ia melaksanakan shalat, menunaikan zakat serta selalu teguh menepati janji bila telah mengikat janji, tabah dalam menghadapi ketidakberuntungan, kesusahan, dan dalam masa-masa sulit. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. (QS. al-Baqarah, (2:177). []

Tags: bukanHijabJilbabkesalehanlaki-lakiperempuanTanda
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Beragama

Beragama, Tapi Hanya Memikirkan Dunia

28 Mei 2023
Kesehatan Perempuan

Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan

27 Mei 2023
Paduan Suara Dialita

Paduan Suara Dialita, Merawat Harapan untuk Meraih Cita

27 Mei 2023
Kerja Para Perempuan

Dukungan Nabi Saw Kepada Perempuan yang Aktif di Ruang Publik

26 Mei 2023
Seksualitas Perempuan

Seksualitas Perempuan Dalam Ruang Publik

26 Mei 2023
Seksualitas Perempuan

Islam Mengapresiasi Seksualitas Laki-laki dan Perempuan

26 Mei 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyaman dengan Ibu

    Mrs. Chatterjee vs Norway: Ketika Anak Lebih Nyaman dengan Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Refleksi Memperingati Hari Lahir Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehidupan Pilu yang Dialami Perempuan Korban KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rembuk Perempuan: Ruang Berbagi Kekuatan dan Merayakan Kepemimpinan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Beragama, Tapi Hanya Memikirkan Dunia
  • Perseteruan Antara UU Pornografi dan Korban Revenge Porn
  • Islam dan Masalah Kesehatan Perempuan
  • Mariam Al-Ijliya : Astronom Perempuan Abad Ke-10
  • Inara Rusli dan Apresiasi Nabi Saw Kepada Perempuan Pekerja

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist