• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Konflik Relasi Ibu dan Anak Perempuan (dewasa) nya

Stop merenggut kebahagiaan anak di masa kecil. Mulailah hidup bahagia di masa sekarang dan belajar menjadi good parents

Laela Azka Laela Azka
01/12/2023
in Keluarga
0
Relasi Ibu dan Anak Perempuan

Relasi Ibu dan Anak Perempuan

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Apakah kalian pernah mendengar sebuah konflik relasi ibu dan anak perempuannya yang telah dewasa? Mereka saling membenci dan saling menyakiti hingga enggan menjalin hubungan layaknya keluarga.

Sebab Pola Parenting yang Tidak Baik

Konflik relasi ibu dan anak perempuan memang bisa saja terjadi. Penyebabnya beraneka ragam, berawal dari pola parenting yang tidak baik sehingga sang anak bisa memiliki mental health issue. Seorang ibu yang “toxic” juga ternyata punya latar belakang masa lalu dan mental health issue sendiri. Dan ini akan berlanjut sampai pada generasi berikutnya jika tidak ada upaya untuk sembuh.

Anak “Saya benci ibu saya, karena ibu saya jadi seperti ini”, Ibu “Dasar anak durhaka, tak tau diri, tak hormat orang tua”. Keduanya bisa saja saling menyerang, anak menyimpan luka dan dendam, sedangkan ibu menganggap anaknya durhaka.

Apa yang terjadi pada masa lalu mereka berdua? Sampai sulit sekali bagi mereka untuk menyayangi satu sama lain? Apa yang menjadikan mereka sampai pada keadaan seperti ini? Luka atau trauma apa yang dibuat oleh ibunya sehingga si anak sulit memaafkan? Lalu, apa yang ada dalam fikiran ibu sampai ia tak menyadari perbuatannya?

Mereka Berdua Butuh untuk Saling Memahami

Sang anak yang berperilaku demikian karena memiliki luka dan trauma di masa kanak-kanak yang tak mudah mereka jalani. Dan pola asuh seorang ibu mempunyai kontribusi besar dalam mempengaruhi kondisi kesehatan mental si anak sampai ia beranjak dewasa.

Mungkin, hal ini bisa terjadi karena seorang ibu punya luka dan trauma yang sama di masa lalunya, dan ibu akan melampiaskan hal itu juga kepada anak perempuannya. Sang ibu mungkin punya masalah mental sendiri dan isu kehidupannya sendiri sehingga tidak menerapkan pola asuh yang baik kepada anaknya.

Baca Juga:

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Perilaku anak yang tidak sopan kepada orang tua juga tidak pernah dibenarkan. Mau bagaimanapun, kepada orang tua kita harus menghormati dan bersikap santun, apalagi kepada seorang ibu kandung.

Terkandung dalam Al-Quran Surat Al-Isra’ Ayat 23 yang berbunyi :

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْا اِلَّا اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَا اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَا اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Akan tetapi, segala bentuk kekerasan fisik, verbal maupun emosional kepada anak juga bukan tindakan yang benar. Karena anak adalah titipan yang sudah menjadi tugas orang tua untuk mengasuh dan membesarkan dengan penuh kasih sayang.

Allah SWT  berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 6 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…”

Sembuh dari Luka dan Trauma harus Berawal dari Diri Sendiri

Seandainya mereka mau membuka hati… seandainya mereka mau meminta maaf dan saling memaafkan… seandainya mereka mau berusaha membangun relasi yang seharusnya penuh kasih sayang… dan seandainya Allah melunakkan hati mereka… maka tidak ada yang tidak mungkin.

Untuk aku, kamu, dan kita semuanya yang mungkin pernah merasakan trauma dan luka. Mari bersama-sama untuk sembuh dan memutus mata rantai dendam ini. Mari mulai berdamai dengan keadaan dan berusaha hidup bahagia bersama orang-orang terdekat yang kita sayangi.

Memang tak mudah tapi harus diupayakan semaksimal mugkin. Khususnya untuk perempuan di seluruh Indonesia, yang sudah menjadi ibu atau calon ibu. Ayo, mulai dari diri kita sendiri untuk sembuh dari trauma dan luka masa lalu. Stop meneruskan dendam kepada anak. Stop merenggut kebahagiaan anak di masa kecil. Mulailah hidup bahagia di masa sekarang dan belajar menjadi good parents. []

 

Tags: keluargaKesalinganparentingpola asuhRelasi Ibu dan Anak Perempuan
Laela Azka

Laela Azka

Tidak suka membaca apalagi menulis. Tapi katanya hal baik itu harus "dipaksa, terbiasa, dan akhirnya bisa"

Terkait Posts

Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Boys Don’t Cry

    Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu
  • Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID