• Login
  • Register
Selasa, 15 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Manusia Adalah Makhluk Merdeka dan Setara

Kehadiran agama Tauhid dengan sendirinya bermakna pembebasan sistem perbudakan manusia dari situasi belenggu dan zalim

Redaksi Redaksi
19/05/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Merdeka

Merdeka

713
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam perspektif Islam manusia adalah makhluk merdeka dan juga hamba-Nya. Manusia adalah makhluk merdeka saat berhadapan dengan sesamanya. Sementara saat berhadapan dengan Allah manusia adalah hamba-Nya.

Hal ini berarti manusia menjadi bebas-merdeka saat berhadapan dengan manusia lain dan menjadi hamba-budak saat berhadapan dengan Allah Yang Maha Esa. Karenanya, manusia menurut Islam tidak bisa dan tidak boleh menjadi budak bagi manusia lain.

Ketika seorang muslim menyatakan, Allahu Akbar, maka saat itulah dia hanya menjadi seorang hamba-budak di hadapan Tuhannya yang Maha Besar, dan di saat bersamaan manusia menjadi bebas-merdeka di hadapan manusia lain.

Dengan begitu, perbudakan atas manusia sama artinya dengan melanggar hak Allah. Manusia yang memperbudak manusia lain sama dengan memposisikan dirinya sebagai Tuhan.

Oleh karena itu, hakikat kemerdekaan manusia pada prinsipnya adalah ekspresi doktrin teologi Islam yang dikenal dengan Tauhid, yang sejatinya juga doktrin dari seluruh agama langit.

Baca Juga:

Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

Kehadiran agama Tauhid dengan sendirinya bermakna pembebasan sistem perbudakan manusia dari situasi belenggu dan zalim. Lebih jauh, al-Qur’an menyatakan kehadiran Nabi Muhammad untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, yukbrijuhum min al-Zhulumat ila a-Nur.

Sikap Allah tersebut menunjukkan bahwa tujuan Islam adalah memerdekakan manusia dari situasi kegelapan budaya. Hal ini penyebabnya adalah praktik tirani, dehumanisasi, dan pembodohan. Termasuk menuju situasi pencerahan dan pemanusiaan manusia (humanisasi).

Semua ini sesungguhnya merupakan ajaran paling inti dari setiap agama yang dibawa para Nabi dan para pembawa misi kemanusiaan yang lain.

Dalam persepektif Islam kemerdekaan manusia telah ada sejak manusia lahir. Oleh karena itu, sistem perbudakan tidak benar atas dasar apapun. []

Tags: MakhlukmanusiaMerdekasetara
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Hak-haknya Perempuan

Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

14 Juli 2025
Ukhuwah Nisaiyah

Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

14 Juli 2025
Jihad

Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

14 Juli 2025
Perempuan Masa Kini

Ruang Baru Perempuan dalam Kehidupan Masa Kini

14 Juli 2025
Tafsir Keadilan Gender

Pentingnya Perspektif Keadilan Gender dalam Memahami Tafsir

13 Juli 2025
Perempuan

Merebut Kembali Martabat Perempuan

13 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Krisis Ekologi

    Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ronggeng Dukuh Paruk dan Potret Politik Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi
  • Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman
  • Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID