• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mengelola Cemburu dengan Cara Bijak

Dalam sebuah hubungan, saling mengerti dan memahami hal-hal yang dapat memicu kecemburuan juga perlu dibicarakan bersama dengan pasangan suami istri. Agar satu sama lain dapat tercipta hubungan yang harmonis dan semakin romantis.

fatmi isrotun nafisah fatmi isrotun nafisah
11/02/2021
in Personal
0
Cemburu

Cemburu

273
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Cemburu tanda cinta

Marah tandanya sayang

Mubadalah.id – Begitulah sepenggal lirik lagu dari Zivilia dengan judul Aishiteru 3. Lagu yang sangat familiar di telinga kita ini tidak hanya sekedar sebuah lagu, tapi juga memiliki makna yang mendalam.

Siapa sih, disini yang tidak pernah merasakan cemburu? Tahukah kalian apa itu cemburu? Bagaimana sih cara mengelola rasa cemburu agar tidak menjerumuskan diri kita sendiri dalam keburukan? Dan seberapa penting rasa cemburu itu harus ada dalam sebuah hubungan?

Cemburu adalah perasaan manusiawi. Bahkan menjadi bumbu penyedap yang biasa hadir diantara rasa suka, cinta dan sayang. Cemburu juga bisa menjadi perekat kembali hubungan yang renggang. Sifat cemburu memang kerap dianggap menjadi tabiat perempuan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga bagi laki-laki, hanya saja watak laki-laki yang cenderung lebih mengandalkan logika ketimbang perempuan, membuat mereka lebih pandai dalam mengemas perasaan saat cemburu itu melanda.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia cemburu bisa diartikan sebagai rasa kurang percaya, curiga karena (iri hati). Cemburu ialah kebencian seseorang untuk disamai dengan orang lain dalam hak-haknya, dan itu merupakan salah satu akibat dari buah cinta. Tidak ada cemburu bagi orang yang mencintai, cemburu juga termasuk sifat yang baik dan bagian yang mulia, baik pada laki-laki atau perempuan.

“Hidup adalah lentera, sumbunya adalah cinta. Seluruh wujud merasakan cinta. Benda-benda tak bernyawapun bercinta dan mendambakan cinta.”

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Cemburu adalah pupuk yang menyuburkan cinta, diperlukan selama masih pada tempatnya. Cemburu dalam hubungan percintaan disebut romantic jealousy yaitu sesuatu yang berkaitan dengan reaksi emosional, kognisi, dan tingkah laku.

Menurut Ellis dan Weinstein, cemburu dikatakan sebagai reaksi emosional seseorang yang timbul bila hubungan percintaannya ini mendapat ancaman dari pihak ketiga. Namun tidak hanya dipicu oleh pihak ketiga dalam sebuah hubungan, tetapi juga karena aktivitas pasangan suami istri yang dapat dipersepsikan dapat menganggu hubungan seperti hobi.

Seseorang yang mengalami cemburu dapat mengalami beberapa reaksi emosional seperti takut, kehilangan, cemas, sakit, kemarahan terhadap pengkhianatan, mudah terluka, kecurigaan dan putus asa bahkan dapat menyebabkan stress dan yang paling parah dapat memicu untuk menganiaya pasangan, bunuh diri, bahkan sampai membunuh.

Namun selain hal yang tidak menyenangkan dari rasa cemburu tersebut, hal positif yang bisa dihasilkan dari rasa cemburu yaitu dapat mempertahankan hubungan lebih dekat, membuat individu merasakan cinta yang lebih besar terhadap pasangan sehingga memutuskan untuk tetap melanjutkan hubungan yang ada, serta perasaan-perasaan positif lainnya seperti kegembiraan, cinta, dan merasa hidup.

Rasa cemburu bukanlah sesuatu hal yang buruk dan harus dihilangkan atau ditolak, namun dalam mengelola perasaan cemburu juga harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan dalam syari’at.

Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya kecemburuan itu ada yang disukai Allah dan ada yang dibenci oleh-Nya. Adapun kecemburuan yang disukai adalah kecemburuan pada hal-hal yang pasti, sedangkan yang dibenci oleh-Nya adalah kecemburuan pada hal-hal yang tidak pasti.”

Cemburu itu wajar. Cemburu itu manusiawi. Cemburu itu alami. Cemburu itu ada karena cinta. Cemburu juga penting asal tidak berlebihan. Dan cemburu adalah hal yang biasa dalam suatu hubungan. Tinggal bagaimana kita menyadari rasa cemburu dan mengelolanya dengan bijak agar cemburu itu berbuah baik bahkan menambah keharmonisan dalam sebuah hubungan.

Pertama, berusaha berpikir tenang dan sabar saat kita mulai menyadari bahwa kita merasakan cemburu. Kedua, tetap berprasangka baik dan percayalah dengan Ridha dan takdir Allah SWT. Ketiga, mengontrol diri sendiri karena percaya bahwa cemburu dapat menjadi destruktif.

Keempat, cobalah bicarakan perasaan yang sebenarnya terhadap pasangan atau lakukan komunikasi yang efektif. Kelima, lakukan hal-hal yang positif yang dapat mengembang diri dan berangsur mehilangkan sifat cemburu. Keenam, mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berdoa semoga diberikan jalan yang terbaik.

Kita memang tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain perlakukan terhadap kita, tapi kita bisa mengendalikan dan mengontrol diri atas apa yang orang lain lakukan terhadap kita. Dengan ini, rasa cemburu dapat kita latih dan control agar memberi dampak positif, jangan sampai cemburu buta bahkan menjadi api yang membakar kita.

Dalam sebuah hubungan, saling mengerti dan memahami hal-hal yang dapat memicu kecemburuan juga perlu dibicarakan bersama dengan pasangan suami istri. Agar satu sama lain dapat tercipta hubungan yang harmonis dan semakin romantis. []

 

Tags: CemburukeluargaKesehatan MentalPasangan Suami Istriperkawinan
fatmi isrotun nafisah

fatmi isrotun nafisah

Fatmi Isrotun Nafisah adalah perempuan kelahiran Purbalingga, dan baru saja lulus dari Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo pada program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2022

Terkait Posts

Bangga Punya Ulama Perempuan

Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

20 Mei 2025
Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version