• Login
  • Register
Jumat, 1 Desember 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Pahlawan Perempuan di Perang Uhud

Mubadalah Mubadalah
15/09/2022
in Kolom
0
Pahlawan Perempuan di Perang Uhud

Pahlawan Perempuan di Perang Uhud

34
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hamzah. Ali. Umar. Begitu nama-nama pahlawan Islam dari kalangan Sahabat Nabi Saw selalu disebut waktu saya kecil. Ketika sudah dewasapun, di kalangan para santri, sama saja. Pahlawan ya mereka itu. Radhiallaahu ‘anhum. Padahal sejarah mencatat bahwa orang yang menjadi martir atau mati syahid pertama dalam Islam adalah perempuan. Sumayah ibu Ammar bin Yasir. Radhiallaahu ‘anhum. Beliau dibunuh Abu Jahal karena pilihannya beriman pada ajaran Nabi Muhammad Saw., termasuk juga pahlawan perempuan di perang Uhud. Siapakah dia?

Orang yang paling berjasa besar bagi da’wah Islam juga Khadijah bint Khuwailid ra. Paling pertama beriman kepada Nabi Saw, menjadi pendukung setia dalam menghadapi seluruh perlawanan kaum Quraisy dan menghabiskan seluruh hartanya untuk kepentingan Islam. Tetapi jika menyebut pahlawan awal Islam, ya tetap tidak beranjak dari ketiga Sahabat itu. Deretan berikutnyajuga tetap dan hanya laki-laki, seperti Khalid bin Walid, Abu Ubadah bin al-Jarrah, dan Sa’d bin Waqqas. Radhiallaahu ‘anhum. Nama-nama ini yang sering disebut dalam tawassul Tahlil di kalangan pesantren.

Tetapi sejarah tidak bisa dihapus bahwa dalam perang Uhud umat Islam terpukul mundur kalah telak. Semua sahabat lari menyelematkan diri masing-masing dan Nabipun hampir saja terbunuh. Bahkan sudah diisukan terbunuh di medan perang. Siapakah yang justru melindungi Nabi dari seluruh serangan musuh saat itu? Yang menyelamatkan dari desingan panah dan hantaman pedang? Yang melawan seluruh pasukan yang meringsek datang hendak membunuh Nabi?

Dialah perempuan. Nusaibah bint Ka’b, atau dikenal juga sebagai Umm ‘Ammarah al-Ansariyah. Radhiallaahu ‘anha. Kata Umar, Nabi selalu mengingat namanya ketika mengenang peristiwa Uhud. Nabi menyebutnya sebagai Umm al-Asyaaf, atau perempuan dengan banyak pedang. Karena keberaninnya di perang Uhud tetap berdiri melindungi Nabi Saw dan sanggup mematahkan banyak pedang yang meringsek. Atau bisa jadi karena beliau terluka parah akibat sabetan pedang di belasan tempat anggota tubuhnya.

Lebih dari itu. Kita juga memiliki nama-nama lain dari perempuan Sahabat yang memiliki peran penting dalam panggung sejarah Islam. Umm Habibah adalah pahlawan hijrah ke Etiopia. Asma bint Abi Bakr adalah pahlawan hijrah ke Madinah. Umm Salamah adalah pahlawan pakta perdamaian Hudaibiyah. Dan Aisyah bint Abi Bakr adalah pahlawan pendidikan dalam Islam. Radhiallaahu ‘anhum.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Bukan Hanya Perempuan, Laki-laki juga Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual
  • Mengenal Lebih Dekat dengan Sari Narulita: Sosok Aktivis Ulama Perempuan Muda
  • Asma Al-Murabit: Perempuan Ulama yang Menuntut Pembebasan Kaum Perempuan
  • 16 HAKTP: Melihat Dampak Kekerasan Terhadap Perempuan

Baca Juga:

Bukan Hanya Perempuan, Laki-laki juga Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Mengenal Lebih Dekat dengan Sari Narulita: Sosok Aktivis Ulama Perempuan Muda

Asma Al-Murabit: Perempuan Ulama yang Menuntut Pembebasan Kaum Perempuan

16 HAKTP: Melihat Dampak Kekerasan Terhadap Perempuan

Belum lagi jika mendidik dan mengasuh anak, serta kerja-kerja domestik, dimasukkan sebagai kriteria kepahlawanan. Yang ini sudah pasti didominasi perempuan. Sepertinya, kita harus selalu menyebut nama-nama ini sejajar dengan nama-nama para Sahabat laki-laki. Mungkin dalam tawassul Tahlil kalangan NU, nama-nama mereka perlu disebut dan dikenang.

Kitapun perlu menghargai kerja-kerja domestik sebagai amal yang bernilai tinggi layaknya kerja-kerja positif di ranah publik. Nabipun pernah menyebutnya sebagai jihad. Dan mereka yang mengerjakannya juga layak diapresiasi. Siapapun yang melakukan. Terutama perempuan yang sayangnya sering terlupakan.

Tags: Islam dan Negaraperang uhudperempuan
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Korban Kekerasan Seksual

7 Langkah agar Korban Kekerasan Seksual Segera Pulih

1 Desember 2023
Femisida

Feminisida: Pelenyapan Nyawa yang tidak Netral Gender

1 Desember 2023
Qiraah Mubadalah

Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah

30 November 2023
Nyai Fadilah

Nyai Fadilah Munawwaroh: Ulama Perempuan Muda yang Aktif Menyuarakan Bahaya Perkawinan Anak

30 November 2023
Orang yang Menyebalkan

Seni Hidup Berdampingan dengan Orang yang Menyebalkan

30 November 2023
Toleransi

Islam Ajarkan untuk Bersikap Toleransi dengan Mereka yang Berbeda Agama

30 November 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anxiety

    Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Fadilah Munawwaroh: Ulama Perempuan Muda yang Aktif Menyuarakan Bahaya Perkawinan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadapi Tantangan Abad ke-2: Lakpesdam Menyelenggarakan Muktamar Pemikiran NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seni Hidup Berdampingan dengan Orang yang Menyebalkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah agar Korban Kekerasan Seksual Segera Pulih
  • Feminisida: Pelenyapan Nyawa yang tidak Netral Gender
  • Hadapi Tantangan Abad ke-2: Lakpesdam Menyelenggarakan Muktamar Pemikiran NU
  • Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah
  • Nyai Fadilah Munawwaroh: Ulama Perempuan Muda yang Aktif Menyuarakan Bahaya Perkawinan Anak

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist