• Login
  • Register
Rabu, 22 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Pandangan Buya Hamka terhadap Kemuliaan Perempuan

Melalui tulisannya, Buya Hamka menuliskan bahwa ada tiga hak istimewa bagi kaum perempuan. Adapun maksud hak istimewa perempuan meliputi syiqaq, khulu, dan perempuan berhak atas hak dirinya sendiri

Mohamad Kamil Firdaus Mohamad Kamil Firdaus
03/09/2022
in Figur
0
Pandangan Buya Hamka

Pandangan Buya Hamka

370
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Meski banyak dari masyarakat sudah menyadari tentang peran dan posisi perempuan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kiranya kita perlu merefleksikan kembali bagaimana pandangan Buya Hamka terhadap kemuliaan perempuan dalam sistem kehidupan ini.

Dalam buku berjudul “Kedudukan Perempuan dalam Islam”, yang merupakan kumpulan karangan karya Buya Hamka pada majalah Panji Masyarakat, kemudian diterbitkan menjadi buku oleh Yayasan Nurul Islam Jakarta. Dalam karyanya tersebut, pandangan Buya Hamka telah memberikan suatu pemikiran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Menurutnya Islam telah memberikan kedudukan yang mulia bagi kaum perempuan.

Daftar Isi

    • Kemuliaan Perempuan
  • Baca Juga:
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan
  • Perempuan Juga Wajib Bekerja
  • Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam
    • Penghargaan yang Sama
    • Hak-hak Istimewa Perempuan
    • Hak Perempuan atas Diri Sendiri

Kemuliaan Perempuan

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada awalnya Allah menciptakan Adam menjadi satu diri, kemudian pada satu diri itu Allah ciptakan Hawa menjadi istrinya. Hal ini berarti bahwa hakikat manusia adalah satu, kemudian terbagi menjadi dua yakni laki-laki dan perempuan.

Dari diri satu yang terbagi dua tersebut dipersatukan kemudian kita kenal sebagai asul-usul berkembang-biakan manusia. Oleh sebab itu, menurut pandangan Buya Hamka, baik laki-laki maupun perempuan tetap memerlukan satu sama lain, karena kehadiran tidak akan lengkap jika hanya laki-laki semata. Di samping itu, terdapat anjuran bahwa harus ada kesadaran kepada diri bahwa hidup haruslah berdasarkan atas taqwa kepada Allah.

Sementara kemuliaan bagi kaum perempuan sudah pernah tergambarkan seperti sosok Khadijah istri Nabi Muhammad. Lalu anak-anak perempuann beliau, yang terpesona oleh ayat-ayat dan surat-surat dalam Al Qur’an. Misalnya pada surat ke-19 yang turun di Mekkah itu, menggunakan nama perempuan, yaitu Surat Maryam.

Perempuan terhormat dan mulia telah banyak Al-Quran sebutkan. Bahkan di antaranya ada yang mendapatkan wahyu dari Allah untuk melempar putranya dalam peti ke Sungai Nil sebagaimana yang Ibu Nabi Musa alami.

Baca Juga:

Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

Dalam Catatan Sejarah, Perempuan Kerap Dilemahkan

Perempuan Juga Wajib Bekerja

Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

Selain itu, istri Nabi Ibrahim yaitu Sarah suatu ketika para malaikat yang Allah utus mendatanginya, ia mendapatkan pesan bahwa pada usia yang tidak lagi muda, ia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Ishaq. Di samping itu, di sebuah negeri yakni Saba, kekuasaan tertinggi juga dipegang oleh seorang perempuan yang bernama Ratu Bilqis. Oleh karena itu, beberapa contoh yang sudah saya jelaskan sebelumnya menunjukan bahwa kemuliaan posisi perempuan dalam Islam, bahkan terabadikan dalam Al-Qur’an.

Penghargaan yang Sama

Selanjutnya, dalam buku tersebut pandangan Buya Hamka juga menjelaskan bahwa Islam membahas tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, sebagimana surat At-Taubat ayat 71-72.

Artinya, “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana” (At-Taubah, ayat 71).

“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung” (At-Taubah, ayat 72).

Buya Hamka menilai bahwa ayat tersebut memberikan gambaran tentang jaminan dan kedudukan yang sama di hadapan Allah. Lebih lanjut, menurut Buya Hamka hal ini tidak terlepas dari kesamaan dalam memikul kewajiban, dan juga memperoleh hak yang sama.

Hak-hak Istimewa Perempuan

Melalui tulisannya, Buya Hamka menuliskan bahwa ada tiga hak istimewa bagi kaum perempuan. Adapun maksud hak istimewa perempuan meliputi syiqaq, khulu, dan perempuan berhak atas hak dirinya sendiri.

1) Syiqaq

Apabila terjadi perselisihan atau pertikaian dalam rumah tangga yang tidak dapat kita satukan lagi. Di mana suami tidak dapat lagi menjadi kepala keluarga, sehingga terancam rumah tangganya, maka orang terdekat terutama keluarga tidak boleh bersikap bodoh amat.

Perlu seorang hakam untuk mewakili kedua belah pihak. Seorang hakam berkewajiban menyelidiki dengan seksama kehendak kedua belah pihak, apakah bisa berdamai atau tidak. Jika tidak, maka berpisah dengan baik. Keberadaan hakam jelas supaya kedua belah pihak memiliki hak yang sama. Oleh karenanya, hal ini membuktikan kedudukan perempuan dalam Islam.

Hak Perempuan atas Diri Sendiri

2) Khulu

Seorang istri yang merasa dalam tidak senang dengan suaminya karena beberapa hal. Kemudian meminta damai untuk bercerai. Hal ini seperti yang pernah terjadi pada masa Nabi Muhammad, yaitu Tsabit bin Qais dengan istrinya Jamilah binti Abddillah.

Tsabit bin Qais tergambarkan sebagai orang yang suka memukul istrinya sendiri sampai tangannya terkilir. Meski begitu, Jamilah tidak mencela budi pekerti dan agama suaminya. Selanjutnya, Jamilah pergi menemui Nabi Muhammad dengan ditemani saudara laki-lakinya.

Lebih lanjut, Jamilah menceritakan perbuatan suaminya tersebut, kemudian meminta memanggil Tsabit. Nabi Muhammad kemudian bersabda: “Apakah kamu akan mengembalikan kebun yang telah Tsabit bin Qais berikan kepadamu?”

“Ya dan tambahannya.” Jawab Jamilah binti Abdillah.

“Adapun tambahannya tidaklah perlu kamu kembalikan, akan tetapi kebun itu saja.” Jelas Nabi Muhammad.

Beliau kemudian berkata pada Tsabit bin Qais, “Ambila mahar (dua kebun) yang telah kamu berikan kepada istrimu dan ceraikan dia.”

“Baik ya Rasulullah,” jawab Tsabit bin Qais.

Menurut Buya Hamka pada situasi ini posisi Nabi Muhammad adalah sebagai seorang hakim pemisah, di mana kedua belah pihak menerima putusan beliau dengan senang hati.

3)Perempuan Berhak Atas Haknya

Hal ini pernah terjadi pada masa Nabi Muhammad, di mana suatu ketika seorang perempuan bernama Khansa binti Khidam mengadukan hal kepada Rasulullah bahwa dia akan dikawinkan oleh ayahnya padahal dia tidak menyukai laki-laki tersebut.

Maka diserahkanlah oleh Nabi kepada Khansa bagaimana maunya. Apabila dia minta pembatalan nikah, maka beliau batalkan. Kisah Khansa memperlihatkan bahwa Islam memberikan hak kepada kaum perempuan, yakni hak atas dirinya sendiri. []

Tags: Buya HamkaGenderislamkeadilanKesetaranperempuantafsir
Mohamad Kamil Firdaus

Mohamad Kamil Firdaus

Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Semarang

Terkait Posts

Peminggiran Peran Perempuan

Siti Walidah: Ulama Perempuan Progresif Menolak Peminggiran Peran Perempuan

21 Maret 2023
Warisan Gusdur

3 Warisan Gus Dur, Cak Nur, dan Buya Syafi’i Menurut Prof. Musdah Mulia

20 Maret 2023
Fundamentalisme Islam

Haideh Moghissi : Fundamentalisme Islam dan Perempuan

17 Maret 2023
Feminisme Islam

Perjuangan Fatima Mernissi dan Feminisme Islam 

14 Maret 2023
Kisah Sayyidah Nafisah

Kisah Sayyidah Nafisah, Keutamaan Ulama Perempuan Masyhur

7 Maret 2023
Dokter Perempuan Pertama

Rufaidah Al-Aslamiyah, Dokter Perempuan Pertama dalam Islam

2 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menjadi Minoritas

    Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami
  • Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist