• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Perempuan Tidak Diciptakan dari Tulang yang Bengkok

Anifatul Jannah Anifatul Jannah
08/01/2020
in Personal
0
365
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Seringkali kita mendengar penceramah agama mengungkapkan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Sehingga dari tulang yang bengkok itu perempuan sangat lentur. Karena alasan ini, perempuan dianggap lemah dan harus dilindungi oleh laki-laki karena penciptaan perempuan diambil dari bagian laki-laki. Pandangan sebagian besar muslim ini mengacu pada teks hadist yang artinya:

“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk, ia tidak bisa lurus untukmu diatas satu jalan. Bila engkau ingin benikmat-nikmat dengannya maka engkau bisa bernikmat-nikmat dengannya namu padanya ada kebengkokan. Jika engkau memaksa untuk meluruskannya, engkau akan memecahkannya. Dan pecahnya adalah talaknya.” (HR. Muslim).

Hadist sahih ini diyakini oleh sebagian besar muslim, bahwa perempuan memang diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Artinya tidak diciptakan secara khusus sendiri. Meski hadist ini sahih, dalam al-Qur’an sebaliknya secara jelas Allah berfirman bahwa manusia, baik laki-laki maupun perempuan diciptakan dari dzat yang sama.

Al-Qur’an tidak menjelaskan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Justru laki-laki dan perempuan dicipatakan masing-masing dari unsur dan dzat yang sama. Inilah kemudian yang harus dipahami bahwa tidak ada perbedaan antara penciptaan laki-laki dan perempuan.

Firman Allah SWT dalam surat al-An’am ayat 2 yang artinya : “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya.”

Baca Juga:

Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

Firman dalam surat al-An’am ini hanya salah stau dari beberapa ayat al-Qur’an yang telah banyak memberikan penjelasan bagi umat islam bahwa penciptaan manusia di bumi ini, antara laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan. Islam sangat memulikan keberadaan perempuan, bukan berarti menjadikan perempuan kelas kedua dari laki-laki.

Memuliakan bukan juga menguasai perempuan, melainkan memberikan hak dasarnya sebagai perempuan, yang dimulai dari memahami bahwa perempuan tidak diciptakan dari sebagian tubuh laki-laki. Pemaknaan yang berakibat bias pada diri perempuan harus digeser dengan pemaknaan yang lebih luas tanpa berpihak pada jenis kelamin tertentu.

Maka, merendahkan atau menomerduakan perempuan sebagai second sex dengan dasar bahwa perempuan mulanya diciptakan dari tulang rusuk laki-laki tidaklah benar. Penfsiran yang kurang tepat ini harus ditambahi dengan berbagai sumber yang lebih mendasar seperti dalam al-Qur’an bagi umat islam, kemudian melihat konteks turunnya hadist tersebut secara rinci.

Dalam Taurat dijelaskan dengan jelas bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki, seperti yang tertuang dalam Kejadian 2:21 “Dari tulang rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu”. 2.23 “Lalu berkata manusia itu :” Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.”

Dasar-dasar inilah yang kemudian banyak digunakan oleh sebagian besar umat beragama dari islam dan kristen meyakini bahwa perempuan memang benar diciptakan dari tulang rusuk adam, tulang rusuk laki-laki yang bengkok. Jika demikian, bukan berarti posisi perempuan menjadi nomer dua dari laki-laki karena penciptaan dirinya diambil dari laki-laki.

Konsep ini mungkin bisa menjadi analogi bagi laki-laki untuk bersikap dengan perempuan agar tidak kasar, “tulang rusuk yang bengkok”  memiliki makna tersirat bahwa perempuan hatinya lembut dan jangan berbuat kasar kepadanya, akan tetapi sama halnya dengan perempuan pun juga tidak boleh berbuat kasar pada laki-laki. Sikap atau perlakukan baik tidak memandang jenis kelamin.

Kiranya konsep “perempuan tercipta dari tulang rusuk laki-laki” jika untuk memuliakan perempuan, maka perempuan juga harus memuliakan laki-laki. Jika makna “tulang rusuk” ini agar perempuan tidak diletakkan pada tempat tinggi agar tidak sombong, atau tidak diletakkan dibawah agar tidak di injak-injak. Maka sama halnya dengan laki-laki juga tidak diletakkan pada tempat yang tinggi, juga tidak ditempat bawah agar tidak dinjak-injak.

Maka dalam al-Qura’an menegaskan, bahwa manusia diciptakan dari dzat yang sama ini ingin menunjukkan, bahwa tidak ada perbedaan penciptaan manusia serta tidak ada pembedaan yang menjadikan perempuan menduduki kelas kedua setelah laki-laki. Laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama dalam memperoleh kehidupan yang baik. Memperoleh penghormatan dan perlakuan baik juga adil.[]

Anifatul Jannah

Anifatul Jannah

Terkait Posts

Narasi Gender dalam Islam

Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud

22 Mei 2025
Jalan Mandiri Pernikahan

Jalan Mandiri Pernikahan

22 Mei 2025
Age Gap

Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

22 Mei 2025
Catcalling

Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

21 Mei 2025
Berpikir Positif

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

21 Mei 2025
Puser Bumi

Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

21 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version