• Login
  • Register
Rabu, 29 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Perempuan yang Menawarkan Diri untuk Menikah pada Masa Nabi Saw

Dalam beberapa riwayat, dikatakan, Siti Khadijah ra adalah pihak yang pertama kali menaksir Nabi Muhammad Saw dan menawarkan diri untuk menikah.

Redaksi Redaksi
14/04/2022
in Hikmah
0
Menikah

Menikah

165
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam pandangan banyak orang, perempuan tidak patut untuk memulai mengajukan diri dalam hal pernikahan. Apalagi menaksir laki-laki dan mengajaknya menikah. Hal ini tidak saja dianggap tidak patut secara sosial, namun juga dianggap tidak baik secara Islam.

Namun, jika melihat hadits dan sejarah Nabi Muhammad Saw, kita menemukan beberapa fakta yang berbeda.

Dalam beberapa riwayat, dikatakan, Siti Khadijah ra adalah pihak yang pertama kali menaksir Nabi Muhammad Saw dan menawarkan diri untuk menikah.

Fakta lain, dalam hadits yang dicatat oleh Sahih Bukhari (no. hadits: 5190), sebagaimana diriwayatkan Sahabat Sahl bin Sa’d ra, ada juga kisah mengenai perempuan yang datang kepada Nabi Muhammad Saw menawarkan diri untuk menikah. Saat itu, ada banyak sahabat laki-laki yang mengelilingi Nabi Saw.

“Ya Nabi, aku bersedia menghibahkan diriku untuk menjadi istrimu”, kata perempuan tersebut.

Baca Juga:

Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

Selang beberapa lama, ada salah satu sahabat laki-laki yang di samping Nabi Saw mengajukan diri: “Ya Nabi, biarkan aku saja yang menjadi suaminya”, kata laki-laki tersebut.

“Apakah kamu punya sesuatu untuk menjadi mahar baginya?”, tanya Nabi Saw. “Coba cari dulu ya, walaupun cincin yang terbuat dari besi”, tambah Nabi Saw.

“Aku tidak memiliki harta apapun Ya Rasul”, kata laki-laki tersebut.

“Apakah kamu menghafal surat tertentu dari al-Qur’an?”, tanya Nabi Saw.

“Ya, ada beberapa surat aku menghafalnya”, kata laki-laki tersebut.

“Ya sudah, kamu ajarkan surat-surat itu kepada perempuan ini, sebagai mahar pernikahanya”, kata Nabi Saw.

“Kamu bersedia menikah dengan laki-laki ini dengan mahar belajar beberapa surat al-Qur’an darinya?”, tanya Nabi Saw kepada perempuan tersebut.

“Ya”, jawab perempuan tersebut.

“Aku nikahkan kamu, wahai laki-laki, dengan perempuan ini, dengan mahar belajar surat-surat tertentu (disebutkan) dari al-Qur’an”, kata Nabi Saw.

“Ya, aku terima nikahnya dengan mahar tersebut”, jawab laki-laki. (FK)

Tags: menikahnabi muhammadperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Jumrah

Makna Jumrah : Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati

29 Juni 2022
6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam

6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam

29 Juni 2022
jamarat

Jamarat dan Kurban : Membebaskan Egoisme

28 Juni 2022
keutamaan bekerja

Keutamaan Bekerja Menurut Al-Qur’an dan Hadis

28 Juni 2022
Dalil Al-Qur'an dan Hadis Tentang Bekerja

Dalil Al-Qur’an dan Hadis Tentang Bekerja

28 Juni 2022
Eksistensi Manusia

Eksistensi Manusia Menurut Islam dalam Kitab Fannut Ta’amul an Nabawi Ma’a Ghair Al Muslimin

28 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • istri taat suami tidak kunjungi ayah yang sakit

    Kisah Istri Taat Suami tidak Kunjungi Ayah yang Sakit sampai Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Deklarasi Kemanusiaan Universal Rasulullah Saw saat Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dampak Negatif Skincare terhadap Ekosistem Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fikih Haji Perempuan: Sebuah Pengalaman Pribadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Jumrah : Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati
  • Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna
  • 6 Pola Pendidikan Anak Sesuai Ajaran Islam
  • Melihat Relasi Gender Melalui Kacamata Budaya Nusantara
  • Doa Kemalaman di Perjalanan

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist