• Login
  • Register
Rabu, 8 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

5 Alasan Sexual Consent Penting Diajarkan

Konsep sexual consent sesuai dengan ajaran Islam sebagai dasar bagi kesehatan relasi suami istri

Redaksi Redaksi
28/12/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sexual Consent

Sexual Consent

277
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam pembahasan sexual consent dan safe behavior perlu ditegaskan bahwa keharaman semua jenis hubungan seksual di luar pernikahan adalah terang benderang dalam Islam.

Tidak ada secuil pun celah pendapat ulama yang berbeda, kecuali melalui perbudakan yang sekarang juga sudah dihapuskan. Jadi, apa pun jalan yang membuka ke arah hubungan seksual tanpa pernikahan adalah haram.

Konsep sexual consent atau kerelaan hubungan seksual diarahkan pada konteks relasi pasangan suami istri. Setidaknya ada lima alasan mengapa sexual consent penting diajarkan:

Daftar Isi

    • Lima Alasan Sexual Consent
  • Baca Juga:
  • Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup, Nabi Saw Ajarkan Umatnya untuk Bekerja
  • Pentingkah Kafaah dalam Pernikahaan?
  • Komnas Perempuan: KUPI Berperan Penting dalam Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan
  • Sexual Consent dan Nilai Spiritualitas Pasangan Suami Istri
    • Hubungan Seksual Suami Istri adalah Sedekah

Lima Alasan Sexual Consent

Pertama, konsep sexual consent sesuai dengan ajaran Islam sebagai dasar bagi kesehatan relasi suami istri.

Dalam al-Qur’an, pernikahan adalah media untuk menjalin cinta kasih yang saling membahagiakan antara suami dan istri (QS. al-Rum 30: 21).

Baca Juga:

Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup, Nabi Saw Ajarkan Umatnya untuk Bekerja

Pentingkah Kafaah dalam Pernikahaan?

Komnas Perempuan: KUPI Berperan Penting dalam Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan

Sexual Consent dan Nilai Spiritualitas Pasangan Suami Istri

Jalinan ini hanya mungkin jika semua fase relasi pasangan suami istri basisnya kerelaan bersama, kesalingan, dan kebahagiaan keduanya.

Kedua, dalam kaidah hukum Islam, semua relasi antara dua pihak basisnya adalah kerelaan berdua (al-ashi fi al-mubadalah mabniyy ala al-taradhi).

Segala tindakan pemaksaan akan mencederai karakteristik dasar dari relasi yang baik dan sehat.

Hubungan seksual antara suami dan istri hanya mungkin kita pahami sebagai hubungan, jika keduanya rela, setuju, dan saling menikmati satu sama lain.

Artinya, keduanya adalah subjek. Namun, jika salah satunya menjadi objek, maka yang demikian ini bukanlah hubungan yang sejati dan melanggar kaidah tersebut.

Ketiga, dalam QS. al-Baqarah (2): 187, hubungan seksual antara suami istri kita ibaratkan sebagai pakaian, yang saling menutupi, melengkapi, dan menghangatkan.

Suami adalah pakaian bagi istri, begitu pun istri adalah pakaian bagi suami (hunn libas lakum wa antum libis lahunn).

Artinya, kenikmatan seksual adalah hak suami istri, sehingga yang satu tidak boleh memaksa yang lain. Hubungan seksual pasangan suami istri lakukan bersama dengan penuh kenyamanan untuk kebahagiaan keduanya. Hal ini hanya mungkin melalui persetujuan dan kerelaan.

Hubungan Seksual Suami Istri adalah Sedekah

Keempat, hubungan seksual pasangan suami istri dalam Hadis tercatat sebagai kebaikan atau sedekah. Sesuatu yang baik atau sedekah harus pasangan suami istri lakukan dengan cara-cara yang baik (QS. al-Baqarah (2): 262-263).

Nabi Saw dalam Hadis yang Jabir bin Abdillah r.a riwayatkan bahwa mula’ abah antara suami istri atau saling menikmati permainan. Hal ini hanya bisa terjadi jika keduanya dalam persetujuan dan kerelaan, bukan dalam pemaksaan.

Kelima, prinsip kunci dari keempat poin di atas adalah persetujuan dan kerelaan. Ini hanya bisa pasangan suami istri praktikkan, jika keduanya telah terdidik dan terbiasa untuk berbuat baik, tidak memaksa, dan selalu meminta persetujuan atau kerelaan.

Pendidikan bahwa hubungan seksual itu basisnya persetujuan harus kita ajarkan jauh hari sebelum pernikahan berlangsung, agar tidak kehilangan momentum ketika pertama kali menikmatinya pada awal pernikahan.

Di samping itu, basis persetujuan jika menjadi kesadaran bersama secara masif sebagai karakter masyarakat. Maka ia bisa membentengi seseorang dari tindakan-tindakan segala kejahatan seksual.

Karena semua hal ini hanya terjadi jika seseorang memandang korbannya sebagai objek seksual yang sama sekali tidak penting untuk meminta persetujuannya.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik.

Tags: Ajarkanpentingsafe behaviorSexual Consent
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

hukum suami mengasuh anak

Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?

8 Februari 2023
Umm Hisyam ra Menghafal Al-Qur'an dari Lisan Nabi Saw

Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

8 Februari 2023
Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir

Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

8 Februari 2023
Satu Abad NU

Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

8 Februari 2023
Jangan Melecehkan Istri

Nabi Saw Meminta Kepada Para Suami agar Jangan Melecehkan Istri

8 Februari 2023
anak adalah amanah

Anak Adalah Amanah yang Harus Dijaga oleh Orang Tua

7 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Komentar Terbaru

  • Harapan Lama kepada Menteri PPPA Baru - Mubadalah pada Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Menjadi Perempuan Pembaru, Teguhkan Tauhid dalam Kehidupan pada Bagaimana Hukum Menggunakan Pakaian Hingga di Bawah Mata Kaki?
  • Wafatnya Mbah Moen Juga Dirasakan Semua Umat Beragama - Mubadalah pada Fahmina Institute Terapkan Prinsip Mubadalah dalam Organisasi
  • Sisi Lain dari Haul Gus Dur ke-10 di Cirebon, yang Bikin Semua jadi Ambyar - Mubadalah pada Alissa Wahid: Islam Menolak Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan
  • Hari Nol Toleransi terhadap Sunat Perempuan pada Hari Anti Sunat Perempuan Internasional: Bukti Praktik P2GP Membahayakan Perempuan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist