• Login
  • Register
Selasa, 26 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Refleksi Akhir Tahun: Jangan Membuang-Buang Waktu!

“Waktu itu bagaikan pedang, jika kau tidak menggunakannya, maka ia akan menebasmu. Dan, napasmu jika kau tidak memanfaatkannya untuk kebaikan, pasti akan mengajakmu bekerja sia-sia.” - Imam Syafi'i

Khairul Anwar Khairul Anwar
28/12/2022
in Personal
0
Refleksi Akhir Tahun

Refleksi Akhir Tahun

428
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Waktu terasa begitu cepat. Dia berputar seperti Usain Bolt, pelari tercepat di dunia. Tak terasa sekarang kita sudah ada di penghujung tahun 2022 saatnya refleksi akhir tahun, dan bersiap menyambut datangnya tahun 2023. Padahal rasa-rasanya baru kemarin, kita merayakan tahun baru 2022. Tentu ada banyak faktor mengapa waktu terasa begitu cepat. Tapi saya tidak akan membahasnya di sini.

Begini. Tahun 2022 akan segera berakhir. Tapi apakah cita-cita, harapan atau keinginan yang telah kita susun di awal tahun sudah terwujud semuanya? Atau baru sebagian? Atau bahkan tidak ada yang tercapai sama sekali?

Daftar Isi

    • Evaluasi Diri Sendiri
  • Baca Juga:
  • 3 Tips agar Udara Tetap Bersih: Refleksi dari Aktivitas Masyarakat Desa Pasawahan
  • Benarkah Sunah Malam Jumat Menjadi Waktu Terbaik Bagi Pasutri?
  • Refleksi MayDay 2023: Tantangan dan Harapan Pekerja
  • Perempuan Memegang Kunci untuk Membangun Dunia yang Bebas dari Kelaparan dan Kemiskinan
    • Menggunakan waktu sebaik-baiknya
    • Menghargai Waktu dalam Islam
    • Tidak Mengulur-ngulur Waktu

Evaluasi Diri Sendiri

Akhir tahun saya kira menjadi waktu yang pas untuk merenungi hal-hal apa yang telah kita lakukan selama, khususnya, setahun terakhir ini. Saya yakin masing-masing tentu telah melakukan banyak hal, bergerak kesana kemari, menempuh perjalanan sekian km untuk belajar, hingga melaksanakan berbagai aktivitas. Apa yang telah kita lalui selama setahun terakhir ini, coba kita evaluasi – mana yang harus diperbaiki, mana yang ditambah, dan mana yang harus dikurangi.

Melaksanakan evaluasi yang nantinya menjadi rekomendasi bagi kehidupan kita sendiri yang akan datang, saya menilainya jadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Kalau dalam Islam, istilah “evaluasi diri” ini dikenal dengan muhasabah.

Bagi tiap muslim, muhasabah penting dilakukan lantaran manusia adalah makhluk yang rentan melakukan dosa dan penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu, introspeksi diri adalah jalan terbaik agar manusia selalu menyadari kelemahan dan dapat memperbaiki diri setelahnya.

Baca Juga:

3 Tips agar Udara Tetap Bersih: Refleksi dari Aktivitas Masyarakat Desa Pasawahan

Benarkah Sunah Malam Jumat Menjadi Waktu Terbaik Bagi Pasutri?

Refleksi MayDay 2023: Tantangan dan Harapan Pekerja

Perempuan Memegang Kunci untuk Membangun Dunia yang Bebas dari Kelaparan dan Kemiskinan

Menggunakan waktu sebaik-baiknya

Setiap orang pasti telah mengoreksi dirinya sendiri. Saya pun demikian. Masih banyak kekurangan dalam kehidupan saya. Saya pun menyadari, kalau dalam setahun terakhir ini, atau bahkan tahun-tahun sebelumnya, saya banyak membuang-buang waktu untuk kegiatan yang kurang bermanfaat.

Dalam setahun terakhir ini, meski ada tujuan dan harapan yang terwujud, tapi di sisi yang lain, saya juga mengakui kalau saya tidak terlalu memanfaatkan waktu dengan baik. Misalnya, ketika terdapat waktu senggang, yang justru tidak saya pergunakan untuk menulis, membaca, atau belajar, atau kegiatan lainnya yang lebih berguna, tapi saya pakai waktu senggang itu main handphone kelamaan. Hal inilah yang coba saya kurangi di tahun yang baru, mencoba tidak terlalu ambisius dengan benda yang bisa digenggam dengan satu tangan itu.

Evaluasi berikutnya adalah tentang jam istirahat. Sebagai manusia biasa memang kita butuh istirahat yang cukup. Tapi, kalau kelamaan jam istirahatnya, selain tidak baik bagi kesehatan, juga menghambat produktivitas kita sebagai hamba di muka bumi. Dan ini yang coba saya perbaiki di tahun 2023. Tidak banyak istirahat, dan memperbanyak belajar agar mencapai hasil maksimal dalam berkehidupan.

Dan masih banyak hal lagi, yang saya kira perlu saya perbaiki, demi mencapai kehidupan yang berkualitas dan bermartabat. Tentu saya akan coba menjadi pribadi yang lebih menghargai dan menghormati waktu. Islam sendiri pun mengajarkan bahwa kita sebagai umatnya harus menghargai waktu yang ada dengan rajin melakukan ibadah kepada Allah SWT.

Menghargai Waktu dalam Islam

Islam mengajarkan kepada kita bahwa menghargai waktu itu adalah lebih utama. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-‘Ashr ayat 1- 3 yang artinya, “demi waktu, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran “.

Dari Ibnu Abbas RA dia berkata, Nabi SAW bersabda: Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. (HR Bukhari). Hadis tersebut memberitakan bahwa salah satu kenikmatan yang sering menipu manusia ialah waktu luang.

Sementara itu, ulama terkemuka bernama Imam Syafi’i pernah mengatakan, “Waktu itu bagaikan pedang,  jika kau tidak menggunakannya, maka ia akan menebasmu. Dan, napasmu jika kau tidak memanfaatkannya untuk kebaikan, pasti akan mengajakmu bekerja sia-sia.”

Tidak Mengulur-ngulur Waktu

Tahun yang baru, saya rasa menjadi momen yang pas untuk menjalani kehidupan lebih baik lagi. Bukan saja meningkatkan kualitas ibadah dan belajarnya, tapi juga menjadi pribadi yang tidak mengulur-ngulur waktu. Saya amat menyesal ketika dulu sering mengulur-ngulur waktu yang itu berdampak negatif bagi kehidupan saya dan ini menjadi PR, tidak hanya bagi saya, mungkin juga bagi teman-teman yang pernah mengalami hal serupa.

Guru-guru saya selalu bilang “Betapa mulia dan berharganya waktu”. Namun, faktanya, masih banyak di antara kita, termasuk saya sendiri, yang belum menyadari pentingnya memanfaatkan waktu, bahkan ada yang mengabaikannya begitu saja.

Nah, mulai dari sekarang, yuk bersama-sama menjadikan setiap detik kehidupan kita lebih berguna lagi. Waktu yang sebelumnya terbuang sia-sia, biarkan terkubur dalam kegelapan, kini saatnya menata waktu dengan sebaik-baiknya. Menciptakan hal baru, belajar banyak hal, dan berpikir positif, agar meraih sukses dunia wal akhirah. []

 

Tags: Akhir TahunAwal TahunRefleksiTahun BaruWaktu
Khairul Anwar

Khairul Anwar

Lulusan Pascasarjana UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Jawa Tengah.

Terkait Posts

tabarruj

Misrepresentasi Tafsir Ayat Tabarruj di Media Sosial

26 September 2023
Lagu Teman temanku Udah Nikah Aku Masih Nonton SpongeBob

Melihat Relasi Pertemanan dalam Lagu “Teman-temanku Udah Nikah Aku Masih Nonton SpongeBob”

26 September 2023
Perempuan Haid

Benarkah Perempuan Haid itu Kotor dan Najis?

24 September 2023
Tradisi Batu Wangi

Tradisi Batu Wangi dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw

24 September 2023
Kelemahan Perempuan

Membongkar Mitos Kelemahan Perempuan

24 September 2023
Perayaan Maulid Nabi Saw

Keterlibatan Peran Perempuan dalam Perayaan Maulid Nabi Saw

23 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kasus Rempang

    Kasus Rempang, Investasi yang Kurang Humanis?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat Relasi Pertemanan dalam Lagu “Teman-temanku Udah Nikah Aku Masih Nonton SpongeBob”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menekuk Konstruk “Semua Lelaki Sama Saja” dalam Sajian Film Redeeming Love

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Moralitas Rumah Tangga dalam Teladan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bekerja adalah Bagian dari Ibadah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kebangkrutan Nilai Ibadah
  • Misrepresentasi Tafsir Ayat Tabarruj di Media Sosial
  • Bekerja adalah Bagian dari Ibadah
  • Kawin Tangkap Adat Sumba dalam Lensa Keislaman
  • Melihat Relasi Pertemanan dalam Lagu “Teman-temanku Udah Nikah Aku Masih Nonton SpongeBob”

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist