Mubadalah.Id- Perempuan cantik menurut Gus Dur. Pada saat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meninggal, saya belum terlalu mengenal sosoknya. Yang saya tahu waktu itu beliau adalah seorang kiai NU yang kemudian menjadi presiden. Semua televisi pada saat itu, Desember 2009 memberitakan kabar kepulanganya.
Hari ini ,setelah sembilan tahun ia berpulang, namanya tetap harum. Bahkan orang-orang yang dulu menghinanya habis-habisan kini mulai malu sendiri dan tak sedikit yang mengakui kehebatan sosok Gus Dur.
Banyak tulisan tentang Gus Dur terus bermunculan dari berbagai sudut pandang. Mulai dari tentang humor, kebangsaan, keragaman, kemanusiaan, perempuan, politik, agama, kesufian sampai tentang kewaliannya. Gus Dur seperti tidak ada habisnya untuk diceritakan.
Wawancara dengan Gus Dur
Dari sekian banyak tulisan tentang Gus Dur, ada satu yang menarik. Tulisan ketika Gus Dur ditanya tentang perempuan. Tulisan dari Majalah Matra hasil wawancara Muchlis Dj Tolomundu. Kemudian hasil wawancaranya dibukukan pada tahun 1995.
Pada saat itu Gus Dur ditanya, “bagaimana anda memandang wanita?”
Gus Dur menjawab, “Saya cenderung melihatnya dari sudut psikologis. Mereka adalah, mungkin, makhluk yang luar biasa rumitnya. Jauh lebih rumit dari pria. Karena faktor-faktor emosinya lebih banyak, lebih bervariasi.
Tapi, justru di situ letak potensi wanita yang lebih besar untuk membuat capaian-capaian yang lebih bervariasi, lebih banyak jenisnya daripada capaian-capaian pria. Selain itu, pada intinya pria dan wanita posisinya sama dalam kehidupan, di samping ada perbedaan biologis di antara keduanya.”
Gus Dur melihat perempuan itu rumit, tapi ia justru memandang bahwa kerumitan itu sebagai potensi untuk membuat capaian yang lebih dari pria. Beliau juga memposisikan perempuan sama dengan laki-laki dalam kehidupan.
Gus Dur tidak hanya bertutur, tapi ia mengamalkannya dalam kehidupan. Kita bisa melihat hari bagaimana anak Gus Dur yang semuanya perempuan aktif dan sukses di bidangnya masing-masing.
Kemudian Gus Dur ditanya lagi oleh Muchlis Dj Tolomondu, “yang Gus Dur anggap wanita cantik itu seperti apa?”
Gus Dur dengan gaya santainya yang khas menjawab, “wah, nggak ada ukuran, ya. Wanita cantik itu, ya yang saya anggap cantik. Nggak lebih dari itu. Cantik itu terasa tiba-tiba saja. Ah, ini cantik, begitu. Saya tak punya ukuran ideal untuk kecantikan,”
Pernyataan Gus Dur ini juga sangat menarik. Ia seolah menegaskan bahwa cantik itu bukanlah persoalan fisik. Apalagi ada aturan berat badan segala. Kecantikan itu terasa tiba-tiba, Gus Dur menggunakan bahasa terasa bukan terlihat.
Sekian penjelasan tentang perempuan cantik menurut Gus Dur. Semoga bermanfaat. [Baca juga: Perempuan dalam Keluarga Gus Dur Tidak Dikhitan ]