• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Tentang Toleransi yang Melekat Dalam Kehidupan Kita

Saya sering menjumpai kawan Nasrani mengantar kiai menuju  masjid untuk shalat berjamaah. Contoh lain ketika sahabat-sahabat saya yang non-Islam sedang merayakan hari raya, maka kami turut hadir dalam perayaan itu, begitupula sebaliknya

Iqromah Zm Iqromah Zm
17/11/2021
in Personal
0
Islam Moderat

Islam Moderat

150
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dewasa ini banyak penggiat organisasi di bidang toleransi. Toleransi dianggap hal tabu karena sejauh ini masih banyak perpecahan terjadi, baik antar suku, ras, budaya bahkan agama. Dengan kondisi demikian, muncullah berbagai komunitas atau kegiatan yang membahas pentingnya toleransi. Padahal, seharusnya toleransi adalah bagian dari hidup, di mana sudah menjadi fitrah manusia sebagai makhluk sosial.

Sebagai orang yang berada dalam lingkup yang beragam, saya agak kaget kalau ternyata hal-hal yang biasa saya lakukan adalah hal yang didambakan oleh segelintir orang yang bergelut di bidang toleransi. Dalam lingkungan saya, menjadi hal yang biasa untuk hidup sebagai manusia yang bersosial dalam artian toleransi, misalnya ketika saya mau pergi mengaji dan saya melihat ibu-ibu jalan kaki mau ke Gereja, lalu saya mengantarnya dan melanjutkan perjalanan menuju tempat saya mengaji.

Saya juga sering menjumpai kawan Nasrani mengantar kiai menuju  masjid untuk shalat berjamaah. Contoh lain ketika sahabat-sahabat saya yang non-Islam sedang merayakan hari raya, maka kami turut hadir dalam perayaan itu, begitupula sebaliknya. Karena untuk urusan kemanusiaan kami menjalankannya sebagai manusia, lain halnya untuk urusan keyakinan yang sifatnya substansial yakni urusan kita terhadap Tuhan yang mengharmonisasi dalam jiwa masing-masing orang.

Tanpa disadari, perilaku toleransi sudah saya lakukan dalam keseharian. Perilaku bukan sebuah kehebatan, melainkan kegiatan masyarakat yang sudah terjalin sejak dahulu. Meskipun demikian, sebagian daerah ternyata masih tabu dengan adanya toleransi. Saya menyadari hal ini ketika saya keluar dari daerah, yang saya anggap beragam ke daerah yang mayoritas satu suku dan agama.

Dari sini saya menyadari bahwa tidak semua daerah menerapkan toleransi. Saya memahami bahwa tidak semua orang bisa dengan mudah menerima perbedaan karena berbagai sebab. Pertama, karena kurangnya wawasan akan suatu hal, dan yang kedua karena tidak terbiasa hidup berdampingan dengan suatu hal yang dianggapnya berbeda. Bagi saya, ini bukan sebuah kesalahan, karena pengalaman perjalanan setiap orang berbeda dan sudah menjadi tanggung jawab orang yang faham akan hal ini untuk memberi pemahaman yang baik.

Baca Juga:

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Meskipun Indonesia beragam, akan tetapi tidak semua orang bisa menerima perbedaan di Indonesia yang terdiri dari ras, suku, budaya dan agama. Faktanya, banyak yang masih merasa aneh dengan adanya perbedaan bahkan melakukan hal yang menyinggung pihak lain. Tidak sedikit pula yang menganggap perbedaan itu adalah hal yang sulit untuk diterima, karena  dua faktor yang saya sebutkan diatas.

Padahal dengan kita hidup di Indonesia seharusnya sudah menjadi kewajiban kita untuk memiliki sikap toleransi baik antar agama, suku, ras ataupun budaya. Kita harus bisa lebih legowo dengan berbagai hal yang berbeda. Jika perbedaan adalah rahmat, mengapa kita tidak bisa menerimanya dengan penuh rahmat? (baca: kasih sayang) Jika sudah bisa bersahabat dengan perbedaan, maka bukan hal yang sulit jika toleransi adalah landasan sebelum kita dihadapkan dengan yang namanya ‘makhluk sosial’.

Toleransi, akan semakin mudah dijalankan ketika kita sering berkomunikasi dan berdampingan dengan orang yang secara ras, suku, agama dan budaya berbeda dengan kita. Selain itu, perbanyak literasi juga bisa menambah wawasan kita terhadap hal yang belum pernah kita jumpai.

Toleransi menjadikan kita sebagai manusia yang dewasa akan segala hal. Dalam keluarga, kita bisa menghargai dan berbuat baik terhadap orang tua dan saudara. Dalam pertemanan kita bisa menghargai setiap pendapat dan perbedaan. Dalam lingkungan sekitar bisa hidup berdampingan, saling membantu tanpa pandang bulu.

Ada yang perlu ditegaskan bahwa, selama kita menjalankan hidup sosial sebagai manusia, kita tidak hanya menjadi orang Islam atau orang Jawa atau sebagai guru dan lain sebagainya, maka toleransi bukan menjadi isu permasalahan yang mengakibatkan adanya perpecahan, melainkan hal yang sudah mendarah daging dalam diri setiap manusia. Dari sini, memanusiakan manusia akan tercapai  tanpa kita sadari. Sebagaimana tujuan kita hidup yang salah satunya adalah habluminannas atau menjaga hubungan kepada sesama manusia.

Pada akhirnya, agama, suku, ras dan budaya bukan lagi alasan atas terciptanya perpecahan antar manusia ketika semua orang sudah berlandaskan toleransi dalam hidup bersosial. []

Tags: Hari Toleransi InternasionalIndonesiakeberagamantoleransi
Iqromah Zm

Iqromah Zm

Mahasiswi STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta, aktif di LPM Aksara

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID