Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Iing Daiman, S.Ip., M.Si mengajak kepada semua para pihak untuk bangun Indonesia damai tanpa hoaks, bukan memperlebar jurang perbedaan.
“Pesta demokrasi sudah usai. Intinya kita harus move on. Harus kembali membangun semangat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini,” kata Iing saat ditemui Mubaadalahnews setelah kegiatan diskusi publik yang bertajuk Pererat Ukhuwah Wathoniyah Dengan Semangat Idul Fitri Pasca Pemilu Serentak 2019, di salah satu kafe Kota Cirebon, Selasa, 25 Juni 2019.
Dalam rangka menangkal hoaks, dan hate speech (ujaran kebencian), lanjutnya, DKIS Kota Cirebon telah mengadakan edukasi baik secara formal maupun informal termasuk membuat sebuah fasilitas aplikasi CITRA (Cirebon Dalam Berita).
“Salah satu konten CITRA adalah mengenai info-info hoaks. Jadi di sana disediakan fitur-fitur yang bisa di akses kalau berita ini hoaks atau tidak, dan bisa di klarifikasi,” ungkap Pegawai Negeri Sipil (PNS) Teladan tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) tahun 2016.
Lebih lanjut lagi, DKIS juga akan menyelenggarakan beberapa event yang bertujuan untuk mengedukasi, menyosialisasi kepada para pihak tentang bahaya hoaks termasuk antisipasinya.
Stop Penyebaran Hoaks
Selain itu, di tengah era disrupsi digital yang ternyata turut membawa dampak negatif terhadap pembawaan nilai-nilai kebangsaan pada generasi milenial. Media sosial justru menjadi media penyebar hoaks, hate speech, radikalisme terhadap generasi milenial.
Oleh sebab itu, untuk mengatasi dan mengurangi penyebaran hoaks, hate speech, radikalisme, Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskim Porli) bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan turut serta melakukan Patroli Syber di media sosial.
Lebih lanjut, Patroli Syber jangan di imagekan sesuatu yang negatif karena niat pemerintah Kepolisian dan Kominfo itu bukan berarti membatasi hak asasi ekspresi kebebasan berpendapat tapi menjaga, dan mengawasi mana kira-kira konten yang bisa menimbulkan ketidak-kondusifan. Seperti berita hoaks, hatespeach dan lain sebagainya.
“Saya mengajak keberbagai elemen untuk berhati-hati dalam bermedia sosial. Berbijaklah dalam bermedia sosial,” tukasnya. (RUL)