Mubadalahnews.com,- Media Mubadalah memanfaatkan platfom media digital untuk membangkitkan semangat generasi muda untuk menebarkan Islam yang ramah, Islam yang memiliki perspektif mubadalah, Islam yang tidak mendiskriminasi dan Islam yang mencintai perdamaian.
Topik ini akan dibahas dalam pelatihan konten kreatif untuk media sosial (medsos) perspektif mubadalah oleh Kreator Peace Gen, Ahmad Rijal Hadian, dan Manajer Konten Mubadalah, Nurul Bahrul Ulum pada Festival Mubadalah di kampus Institut Studi Islam Fahmina (ISIF), Minggu 28 April 2019 nanti.
Penanggung Jawab (PJ) pelatihan konten kreatif, Tia Isti’anah mengatakan, diadakannya pelatihan ini diharapkan semakin banyak konten-konten kreatif media Islam yang memiliki perspektif adil gender dan kesalingan (mubadalah).
“Untuk memenuhi hal tersebut, maka kita membuat pelatihan konten kreatif perspektif mubadalah. Saat ini kita memerlukan banyaknya konten kreator medsos Islam yang memiliki perspektif adil gender,” kata Tia saat ditemui Mubadalahnews di kawasan Yayasan Fahmina, Selasa, 23 April 2019.
Menurutnya, medsos saat ini termasuk big data yang akan dilihat terus-menerus oleh generasi mendatang. Big data tersebut suatu saat akan menjadi sebuah kebenaran. Jika yang diisi dalam big data saat ini adalah tentang ekstremisme, tidak adil gender, dan fundamentalisme. Maka, lanjutnya, anak generasi nanti akan menganggap itu sebagai sebuah kebenaran.
“Kita sudah mengetahui bahwa media-media Islam yang ramah gender, tetapi masih masif pergerakannya,” ucapnya.
Manajer Medsos Mubadalah itu menilai, banyak organisasi-organisasi Islam moderat yang juga turut menyumbang candaan-candaan seksisme di medsos. Padahal Islam mengajarkan untuk berbuat setara baik laki-laki maupun perempuan.
“Salah satu inti ajaran Islam adalah keadilan bagi laki-laki dan perempuan,” jelasnya.
Ia menambahkan, banyak orang-orang yang sudah memiliki perspektif adil gender. Namun tidak bisa membuat konten secara teknis. “Pelatihan ini bertujuan memfasilitasi teman-teman untuk membuat konten kreatif yang memiliki perspektif adil gender,” tukasnya. (RUL)