Mubadalah.id – Jika merujuk dalam beberapa al-Qur’an dan hadis tentang bekerja, mungkin dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw menganjurkan setiap orang agar bekerja.
Anjuran untuk berusaha dan bekerja banyak sekali ditemukan dalam berbagai ayat al-Qur’an dan Hadis Nabi.
Dalam suatu ayat al-Qur’an, malah anjuran untuk bekerja itu disebutkan langsung setelah menunaikan shalat Jum’at:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ (9) فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ (10)
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikumandangkan panggilan untuk sembahyang pada hari Jum’at, maka bergegaslah (hadir) untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah aktivitas jual beli. Demikian itu adalah lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahui. Apabila telah menunaikan sembahyang, maka bergegaslah menyebar ke (penjuru) bumi, carilah rizki Allah dan ingatlah Allah sesering mungkin. Agar kamu menjadi orang-orang yang sukses.” (QS. al-Jum’ah ayat 9-10)
Dalam ayat ini, jika merujuk buku Fiqh Anti Trafiking yang ditulis oleh Faqihuddin Abdul Kodir dkk, mencari penghidupan (ma’isyah) diperintahkan langsung oleh Allah bersamaan dengan perintah melaksanakan shalat.
Ayat ini menganjurkan seseorang untuk bertebaran ke berbagai penjuru bumi untuk mencari rizki Allah SWT. Dengan cara ini, seseorang akan dimudahkan jalan rezekinya ketimbang hanya berdiam diri di kampung.
Dengan bekerja juga seseorang akan dinilai ibadah jika dilakukan dengan niat yang baik, misalnya untuk mencari nafkah keluarga, membekali diri dan keluarga agar terhindar dari kebodohan, dan lain-lain.
Akan tetapi, untuk soal apa yang dikerjakan, Rasulullah Saw tidak pernah menentukan jenis pekerjaan yang harus dilakukan, bisa pekerjaan wiraswasta, jasa, buruh, guru, pedagang, petani, profesional, dan lain-lain.
Nabi SAW bersabda: “Dari Abu Hurairah ra berkata: bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Seseorang yang menggunakan seutas tali, mencari kayu bakar, dan mengikatkan ke punggungnya, (lalu menjualnya ke pasar) adalah lebih baik baginya daripada harus meminta-minta kepada orang lain, yang kadang diberi dan terkadang ditolak.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari).
Selain itu, Nabi Saw juga bersabda :
“Dari Miqdam Ra bahwa Rasulullah bersabda: “Tidak ada makanan yang dikonsumsi oleh seseorang, yang lebih baik dari hasil jerih pekerjaan tangannya sendiri, sesungguhnya Nabi Dawud as selalu memakan dari hasil pekerjaan tangannya sendiri.” (Hadits Riwayat Imam Bukhari)
Sementara itu, teladan dari Nabi Dawud As juga dapat dijadikan rujukan tentang bekerja. Nabi Dawud As adalah termasuk orang yang dipuji Nabi Muhammad Saw, karena ia senang bekerja keras dan tidak menggantungkan kepada orang lain. Seseorang semestinya tidak boleh menjadi beban orang lain, misalnya dengan cara meminta-minta.
Bahkan Islam mengutuk orang-orang yang berpangku tangan malas, membiarkan keluarganya terlantar, kelaparan, dan anak-anaknya tidak dididik secara baik. (Rul)