Mubadalah.id – Membaca doa untuk jemaah haji yang akan pulang ke Indonesia merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw.
Dengan membaca doa untuk jemaah haji yang akan pulang ke Indonesia sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Karena telah selesai melaksankan rangkaian ibadah haji.
Berikut lafal doa untuk jemaah haji yang akan pulang ke Indonesia seperti dikutip dari website Bincangsyariah.com.
Sebagaimana Imam Nawawi menjelaskannya dalam kitabnya “al-Adzkar an-Nawawi” hal 287 yang artinya sebagai berikut:
Ketika seseorang hendak keluar dari Mekkah dan hendak pulang ke tanah airnya, hendaknya ia melakukan tawaf wada’ (thawaf perpisahan) kemudian mendatangi Multazam, dan membaca doa:
اللَّهُمَّ أَلْبَيْتُ بَيْتُكَ, وَالْعَبْدُ عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ, حَمَلْتَنِيْ عَلَى مَا سَخَّرْتَ لِيْ مِنْ خَلْقِكَ, حَتَّى سَيَّرْتَنِيْ فِيْ بِلَادِكَ, وَبَلَّغْتَنِيْ بِنِعْمَتِكَ حَتَّى أَعَنْتَنِيْ عَلَى قَضَاءِ مَنَاسِكِكَ, فَإِنْ كُنْتَ رَضِيْتَ عَنِّي فَازْدَدْ عَنِّيْ رِضًا, وَإِلَّا فَمُنَّ الْاَنَ قَبْلَ أَنْ تَنْأَى عَنْ بَيْتِكَ دَارِيْ, هَذَا أَوَانُ انْصِرَافِيْ إِنْ أَذِنْتَ لِيْ غَيْرَ مُسْتَبْدِلٍ بِكَ وَلَا بَيْتِكَ, وَلَا رَاغِبٍ عَنْكَ وَلَا عَنْ بَيْتِكَ.
اللَّهُمَّ فَأَصْبِحْنِيَ الْعَافِيَةَ فِيْ بَدَنِيْ وَالْعِصْمَةَ فِيْ دِيْنِيْ, وَأَحْسِنْ مُنْقَلَبِيْ, وَارْزُقْنِيْ طَاعَتَكَ مَا أَبْقَيْتَنِيْ, وَاجْمَعْ لِيْ خَيْرَيِ الْأَخِرَةِ وَالدُّنْيَا, إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
Allahumma albaytu baytuka, wal’abdu ‘abduka wabnu ‘abdika wabnu amatika, hamaltanii ‘ala maa sakhkharta lii min kholqika, hattaa sayyartanii fi bilaadika, wa ballaghtanii bini’matika, hattaa a’antanii ‘ala qadha-i manaasikika,
fa-in kunta radhiita ‘annii fazdad ‘annii ridhan, wa-illaa famunna al-aana qobla an tan-aa ‘an baytika daarii, hadzaa awaanu –ngshiraafii in adzinta lii ghaira mustabdilin bika walaa baytika, walaa rooghibin ‘anka walaa ‘an baytika.
Allahumma fa-asbihni –al’aafiyata fii badanii wal ‘ishmata fii diinii, wa ahsin munqolabii, warzuqnii thoo’ataka maa abqoytanii, wajma’ lii khoyroyi –l-akhiroti wadduniya, innaka ‘alaa kulli syai’in qodiirun.
Artinya: “Ya Allah, rumah ini (baitullah) adalah rumah-Mu, hamba (ini) adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu yang laki-laki dan yang perempuan. Engkau telah membawaku dengan kendaraan yang Engkau tundukkan dari makhluk-Mu, sehingga Engkau langkahkan kami ke negeri-Mu, dan sampaikan kami dengan nikmat-Mu, sehingga Engkau menolong kami melaksanakan ibadah (haji) kepada-Mu.
Maka jika Engkau ridho atasku maka tambahkanlah atasku keridhoan-Mu. Dan jika tidak, maka berilah anugerah-Mu sekarang sebelum aku jauh dari rumah-Mu.
Ini adalah waktuku kembali, jika Engkau mengizinkanku, bukan aku menjadikan pengganti bagi-Mu dan tidak juga bait-Mu, juga tidak karena membenci-Mu dan bait-Mu.
Ya Allah berikanlah kesehatan kepada badanku, penjagaan terhadap agamaku, jadikanlah baik tempat kembaliku, dan berilah aku rezeki untuk selalu taat kepada-Mu selagi Engkau memberiku umur, serta berikanlah kepadaku kebaikan akhirat dan dunia. Sungguh Engkau Maha berkuasa atas segala sesuatu”. (Rul)