Mubadalah.id – Salah satu dewan penasehat ulama perempuan (KUPI), KH. Husein Muhammad menceritakan kisah menarik tentang Sayyidah Sukainah, seorang putri Husein bin Ali, cucu Imam Ali bin Abi Thalib-Siti Fathimahdan cicit Rasulullah Saw.
Kata Buya Husein, Sayyidah Sukainah atau orang Jawa menyebutnya Siti Sukainah, Ia adalah seorang perempuan cantik jelita, cerdas, berani, pintar, rendah hati dan seorang sufi. Tentang yang terakhir ini ayahnya memberikan kesaksian :
“أما سكينة فغالب عليها الاستغراق مع الله”
Artinya : “Sukainah acap intens berkontempelasi dan hanyut tenggelam saat merenungkan (bersama) Tuhan”.
Ayah Sukainah sangat menyayanginya. Dalam sejumlah literatur, disebutkan kecintaan Sayyid Husein bin Ali kepada Sukainah (putrinya) dan Istrinya, Rubab. Sebuah puisi menyebutkan :
لعمرك انني لاحب داراً
تحل بها سكينة والرباب
احبهما وابذل جل مالي
وليس لعاتب عندي عتاب
ولست لهم وان عتبوا مطيعاً
حياتي أو يغيبني التراب
Aku bersumpah demi kamu
Aku senang dengan rumah
yang didalamnya ada Sukainah dan Rubab
Aku mencintai keduanya
Semua milikku akan aku berikan
Aku akan menyesali diriku sendiri
jika tak mampu melakukan hal ini
Nama Sukainah, menurut Buya Husein amat populer di dunia Arabia-Islam saat itu. Popularitas itu bukan saja karena ia seorang perempuan jelita dengan rambutnya yang terurai indah, konon sering tak mengenakan jilbab)hijab/kerudung, tetapi lebih karena pengetahuannya yang luas, yang meliputi banyak disiplin ilmu. Antara lain tafsir, hadits dan sastra.
Ahmad Syauqi, raja penyair Nil terkenal menulis puisi indah :
كانت سكينة تملا الدنيا. وتهزء بالرواة
روت الحديث وفسرت. اي الكتاب البينات
Lihatlah, Sukainah
Namanya menebar harum di seluruh pojok bumi
Ia mengajarkan kata-kata Nabi
Dan menafsirkan kitab suci
Dia sering bertemu dan berdiskusi di rumahnya tentang sastra prosa maupun puitik dengan para begawan sastra pada masanya. Antara lain Jarir, Farazdaq, dan Jamil Batsinah.
Di rumahnya ada ruang untuk pengajian publik dan salon sastra. Hadir dalam pengajiannya para sarjana, laki-laki dan perempuan, serta masyarakat umum. (Rul)